"Jennie! Kau sudah selesai belum?? Apa yang kau lakukan eoh?" Suara itu membuat Jennie menoleh kebelakang
"Ha? Sudah sudah! Aku akan menyusul" ucap jennie lalu pergi
-
"Lama sekali mereka pulang" Irene duduk di sofa sambil memainkan ponselnya
"Sebentar lagi datang mungkin" ucap joy sambil meminum devil cocktail buatan Wendy
"Hmm rasanya berbeda, eonnie apakah kau menaruh alkohol didalamnya??" tanya Joy
"Tidak, lagipula kau masih sekolah mengapa juga aku taruh alkohol disana, mungkin lidahmu kurang diganti" ledek Wendy yang membuat Joy mendecih
Pintu rumah pun terbuka Jennie dan Jisoo telah datang
"Akhirnya kalian datang,mana bahannya" Irene
"Ini eonnie, aku akan membantumu memasak"ucap Jennie yang hanya diiyakan
Jennie dan Irene memasak didapur sedangkan yang lain duduk di meja makan
Setelah makanan datang mereka menyantap makanan seperti biasa
"Hah aku bingung apa yang harus aku lakukan" Seulgi dengan raut putus asa
"Ada apa?"Tanya Wendy
"Jadi tadi sore pasien Seulgi eonnie yaitu Jungna meninggal dunia" Lisa menjelaskan
"Mwo??! Meninggal?? Apa keponakannya sudah tau??" Jisoo penasaran
"Sudah ia sudah tau, namun aku bingung apa yang harus aku lakukan terjadap keponakannya, aku kasihan padanya sungguh" Seulgi
"Mengapa eonnie tidak memcoba untuk menghilangkan setidaknya sedikit beban keponakannya itu?" Rose
"Caranya?"
"Bukan kah mereka memiliki cukup banyak hutang? Mengapa unnie tidak membantu untuk melunaskan hutangnya saja" Rose
"Ah iya Rose unnie benar, bukannya uang eonnie banyak? Lagipula jumlah hutangnya tak seberapa dengan penghasilanmu" Yeri
"Tumben sekali kau benar Yeri" ucap Irene terkekeh
"Ide bagus, mungkin besok akan ku lakukan" Seulgi tersenyum
"Irene eonnie, kau tahu aku bertemu seseorang tadi" Ucap Jennie
"Mwo? Nuguya?"Irene
"Ini"Jennie mengambil ponselnya lalu memberikan foto yang tdi jennie ambil di toko sayuran
"Bi-bibi Jina??" Irene terbata bata dikala melihat foto itu
"Mana?!" Jisoo merebut ponsel tersebut
"Walaupun itu hanya punggungnya namun itu sangat mirip dengan bibi jina" Irene
Semua bangun dari kursi dan mendekati jisoo untuk melihat foto tersebut
"Sungguh unnie, bahkan tadi aku berkontak mata dengannya"jennie
"Aku jadi merindukannya"Ucap Jisoo
"Aku yakin dia masih hidup"Wendy dengan nada yakin
"Majja, kau benar eonnie, pikiranku juga begitu" Yeri
--
22:36
Irene duduk ditepi ranjang dan melamunkan apa yang ia lihat saat diruangan makan tadi
"Sudah kubilang kau pasti masih hidup" Irene tersenyum
Keesokan harinya
...
Irene dan wendy tengah menyusun dokumen pekerjaan mereka dengan teliti dan fokus hingga kefokusannya hilang pada saat pegawai masuk keruangan mereka
"Permisi nyonya, ada yang ingin bertemu kalian" ucap pegawai tersebut membuat Irene dan Wendy bingung
"Siapa?" tanya Wendy
"Dia tidak mau menyebutkan identitasnya, yang jelas ia ingin bertemu kalian berdua"
Wendy mengarahkan matanya pada irene seakan bertanya
Irene menganngguk pertanda ia menyuruh wendy untuk mengizinkan orang itu masuk
"Baiklah suruh dia masuk"Wendy
"Apa kabar Nona CEO dan Manager?" ucap seseorang tersebut
Orang itu seperti tidak asing dimata Irene dan Wendy pasalnya ia adalah pria tua yang wajahnya sangat dibenci oleh keluarga blackvelvet
Sejenak Irene berfikir mengingat ngingat siapa pria tersebut namun tak lama ia mengingat siapa dia
"KAU!" teriak Irene garang membuat Wendy terkejut
"Dia! Dia yang menyebabkan ingatan laknat itu selalu menghantui pikiranku! Dimana bibi ku sialan?!" Irene dengan nada sangat marah
Wendy pun tengah berfikir melalui ucapan Irene tadi ia mencernanya dan akhirnya mengingat siapa orang tersebut
Lee Joon Ki.. -batin Wendy
"Wohoo.. jangan ngengas seperti itu.. kita juga belum berkenalan bukan??" Ucapnya
"Tak usah berkenalan juga kita sudah mengetahui identitas dajjal sepertimu" Wendy bangun dari kursinya
"Sekarang katakan dimana bibi ku atau kau akan ku buat masuk penjara?" irene
"Namun jika aku tak mau mengatakannya" joon ki menunjukan smirk nya
Plak!!!
Irene menampar Joon Ki dengan keras sampai mengeluarkan darah disudut bibirnya
"Kau ternyata kasar juga ya, hm okay okay aku akan beritahu bahwa selama ini aku tak pernah bertemu dengan bibi mu kau tahu?!" Joon Ki
"Magsudmu?" Wendy
"Cih jadi kalian juga tak bertemu dengannya ya?? Bahkan saat 6 tahun lalu bawahanku pergi ke rumah kalian dan tidak pernah balik lagi dan setelah beberapa hari ternyata bawahanku ditemukan dengan keadaan tertembak dan kalian tahu bibi kalian dimana?!?!, dia menghilang dia tak ada didalam mobil itu" ucap joonki dengan tawa jahatnya seakan bahagia dengan kenyataan pahit ini
"Sebenarnya maumu apa?! Mengapa kau membenci keluarga kami?! Apakah keluarga kami ada bersalah padamu bajingan?!" irene mulai menangis
"Iya! Keluarga kalian sangat bersalah! Karna bibi kalian dulu mencuri uangku hanya untuk membesarkan anak tak tahu diri sepertimu!!" teriaknya dengan emosi
Karna keadaan itu Wendy segera memanggil security agar Joon Ki dibawa keluar kantor
"Sebenarnya apa yang terjadi wendy?? Aku tak mengerti dengan dunia ini" Irene dengan isak tangisnya
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect of BlackVelvet ✔
Fanfictiongabut kan? baca ini - typo bertebaran ⚠️ - Hanya kisah BlackVelvet hasil khayalan author semata Hidup itu rumit, kejam, dan berat. Maka jagalah orang orang yang kamu sayang. Layaknya BlackVelvet 9 wanita yang tetap terikat walau sebesar apapun masa...