Selamat membaca ♥️
Jangan lupa vote dan komen
Maaf masih banyak typo“Yakin hari ini mau sekolah Nak ?”
Tanya mami Mochi karna khawatir dengan keadaan Mochi.
“Ia mi, lagian aku nggk papa kok, cuman mimisan aja”
“Ia Sayang nggk usah khawatir, Mochi udah gede bukan anak SD lagi”
Timpal ayah Mochi yang sedang menikmati sarapannya.
“Kalau ada apa – apa telepon mami aja ya nak, biar langsung mami jemput”
“Siap Boss “ Jawab Mochi yang langsung berdiri sambil menghormat kepada Maminya seperti seorang tentara
Ayah dan Maminya hanya tertawa bahagia melihat tingkah lucu anak semata wayangnya, walaupun Mochi menganggap dirinya sudah cukup dewasa, tapi bagi Orangtuanya Mochi masihlah seperti anak kecil yang masih belum bisa menjaga dirinya sendiri. Sebelum berangkat ke sekolah Mochi memeluk erat ayahnya yang akan pergi lagi untuk dinas ke luar negeri.
“Hati – hati ya ayah, Mochi bakal rindu”
“Rindu ayah atau oleh – olehnya ?”
“hehehe dua – duanya” jawab Mochi dengan malu - malu
Hari ini Mochi berangkat ke sekolah diantarkan Maminya karna khawatir dengan keadaan Mochi.
Disekolah
Mochi berjalan dengan santai dan memasuki gerbang sekolah.
“Hei kamu”
Teriak seorang pria yang berdiri didekat pos jaga satpam kepada Mochi. Mochi melihat sekelilingnya memastikan apakah yang dipanggil adalah dirinya.
“Iya kamu” Teriak pria itu lagi kepada Mochi
Dengan wajah polos dan masih bingung Mochi menunjuk dirinya sendiri sambil melihat kearah pria tersebut. Pria itu memberikan isyarat agar Mochi datang menghampirinya.
Mochi mendekati pria tersebut dan betapa terkejutnya Mochi ternyata pria tersebut adalah ketua OSIS, pria yang memberikan pengumuman tempo hari.
“Nama, kelas ?” Tanya Pria itu kepada Mochi
Mochi yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya hanya terdiam seperti orang bodoh.
“Hello” Pria itu melambaikan tangannya untuk memastikan apakah Mochi mendengarkannya
“Eh iya, anu” Jawab Mochi terbata – bata
“Nama dan kelas kamu “ Tanya pria itu lagi
“Mochi Naraya, IPA 1” Jawab Mochi agak gugup
“Kenapa kamu nggk pake dasi dan belum ada papan nama”
“Aduh dasi gue, kok bisa lupa” Teriak Mochi dalam hatinya
“Eh dasinya ketinggalan bang” jawab Mochi sambil memegang kerah bajunya yang baru sadar kalau lupa memakai dasinya.
“Besok kepala kamu yang ketinggalan, papan nama kamu ketinggalan juga ?”
“Belum dikasih dari sekolah bang” Jawab Mochi dengan wajah yang mulai ketakutan dan menundukkan kepalanya.
“Kamu anak pindahan ?”
“Iya Bang”
“Jangan panggil bang, saya bukan abang kamu ”
“Jadi apa bang ?”
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU KOMPLEKS
FantasíaSebelum pindah ke Jakarta mochi mendapatkan pengakuan cinta dari Louis, tapi dia kabur tanpa memberikan jawaban pada louis.Walaupun memiliki perasaan bersalah namun mochi juga tidak bisa menerima begitu saja laki laki yang tidak terlalu dikenal nya...