"Kenapa kau menjadi seperti ini? Hah?".
Seorang gadis hanya tersenyum tipis
"Aku seperti ini karna dirimu ayah!. Kau yang membuat kehancuran ini, kau yang memulainya ayahhh!, kau berjanji untuk menjagaku, membahagiakanku, tidak akan pernah menyakitiku. tapi, apa yang kau lakukan setelah adanya dia....(gadis itu menujuk Aisyah yang tak lain adalah ibu tirinya)....apakah kau sangat mencintainya dan melupakan cintamu untuk bunda? Apakah kau sudah melupakan bunda?""bundamu telah tiada aliya" teriaknya marah
"Dia belum tiada dia masih hidup" teriaknya marah
"jangan keras kepala aliya, sekarang bundamu bunda aisyah" dengan tatapan tajamnya
"Dia bukan bundaku, bundaku hanya bunda zira bukan aisyah! Karna dia yang telah membuat bunda pergi"
Plak
"MAS"
"ZULHAN"
Aliya menyetuh bekas tamparan ayahnya
"Aku sangat KECEWA padamu ayah, aku MEMBENCIMU.......MEMBENCIMU......." aliya pun berlari menuju kamarnya, menutup pintu kamarnya dengan sangat keras, melempar semua barang-barang sampai pecahan kaca tersebar dimana-mana. Dia memperhatikan foto bundanya "Bundaaa.....hiks...hiks... Aliya merindukan bunda, aliya tau bunda masih hidup. Bunda ada di sekitar aliya....hiks...hiks....bunda bawa aliya pergi dari sini, hiks...hiks...".Ditempat lain.....
"Tunggulah, waktu yang tepat"
"tapi..."
"Tidak ada tapi-tapian, pergilah" usirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupku
Short Storykekecewaan, Penghinatan, Kehancuran. "Apakah aku masih pantas untuk mendapatkan kebahagiaan? Atau takdirku memang harus begini? Tidak memiliki kebahagiaan. Jangankan kebahagiaan keluarga saja menjauhiku karena, sebuah kesalah pahaman yang membuatnya...