Prolog (-)

7 0 0
                                    

Kesenjangan antara bayangan dan kenyataan yang begitu intens, membuat pribadi manusia menaruh banyak titik bahagia dan suka dalam harap. Harap yang nyatanya hanya sebuah penyelewengan rasa khawatir yang dimanipulasi.

Manipulasi antar manusia tak pernah berujung, mulai dari manipulasi senyum seorang pujangga tulus yang hatinya lebur melihat wanitanya digandeng pergi oleh seorang pria eksekutif yang bibir dan kepalanya berlumuran harta dan jabatan, kiranya ia akan baik-baik saja dengan berkata "bahagiamu juga bahagiaku bidadariku" padahal malam sendunya tak cukup 1 bulan, juga manipulasi sebuah keceriaan dari seorang wanita muda yang setiap hari bekerja keras banting tulang seolah-olah tak butuh dimanjakan padahal kehidupannya yang tiba-tiba hedonis menjadi bukti bahwa ketenangan hidupnya terganggu, ada juga manipulasi dari seorang ayah yang berpura-pura bekerja lembur, padahal sedang menghabiskan uang dengan "jajanan luar" yang bisa diberikan jajanan, ia sadar itu sama sekali tak benar, dan ia pun sadar betul bahwa hasil keringatnya tak boleh sia-sia, akan tetapi karena manipulasi memang bisa dilakukan, mengapa tidak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang