WARNING! BoyXBoy. Yang gak suka jangan baca, yang suka monggo dibaca. ENJOY THE STORY PLEASEEE!
"Kyaa! Itu mello senpai!" "Gantengnya!" "Keren..."gadis-gadis berteriak-teriak melihat sesosok pria tampan berambut pirang sebahu, pria itu hanya diam dan bertingkah cool, lalu melewati gadis-gadis yang masih saja berteriak girang melihatnya. Sementara Near yang melihat kejadian itu hanya mendengus tidak suka, 'Dasar cewek, lihat cowok keren dikit aja langsung lebay gitu.' Dia berujar dalam hati. Dia menatap pemuda berambut pirang itu dari atas ke bawah. "Apanya yang keren, rambutnya aja kayak banci, kerenan juga gue..." Dia berkata dengan nada kesal, jadi heran, kenapa juga si Near sirik banget ama si Mello?
"Oi Near! Napa loe monyong-monyong begitu..." Seseorang menepuk pundak Near, Near menoleh. "Apaan sih loe, terserah gue dong mau monyong-monyong atau enggak. Bibir-bibir gue..." Pemuda yang menepuk pundak Near itu hanya tersenyum-senyum GJ, "Yaelah Near, galak banget ama sohib sendiri." Near hanya memutar matanya, emang susah ya ngurusin anak setan macem gini. "Whatever! Gue males ngomong ama anak setan kaya lo B!" BB tersenyum jahil, "Kalo gue anak setan, loe anak apaan dong?" Near mendelik, "Kampret loe!" BB tertawa keras sambil memegangi perutnya, memang gampang ngerjain ni anak. "Udahlah, gue jadi ilfeel liat loe ketawa. Kekantin aja nyok!" Near langsung menarik B yang masih ngakak.
Beberapa orang memandang mereka aneh, bagaimana tidak. Mereka sedang melihat seorang pemuda imut sedang menarik pemuda lain yang sedang tertawa seperti orang kesetanan, atau jangan-jangan pemuda itu memang lagi kesetanan? Hanya tuhan, author dan B yang tahu. Plak! Near menampar pipi B, B langsung berhenti tertawa dan menatap Near bingung. "Apa-apaan sih loe Near, sakitnya tuh disini!" B berkata sok imut sambil memegangi pipinya yang memerah. Near menatap B santai, "Gak papa, gue cuman mau mastiin loe lagi kesetanan atau enggak." B melongo, Near meninggalkannya dan masuk kedalam kantin. B mengikutinya dari belakang sambil menggerutu pelan.
"Near-kun! Sini-sini..." Seorang gadis melambaikan tangannya kearan Near, Near membalas lambaian tangannya dan berjalan menghampiri gadis itu. Gadis itu sedang duduk dikursi kantin, didepannya duduk dua orang pemuda yang lebih tua dari gadis itu. "Ohayou Tsuki-chan, Ryu-nii, Light senpai..." Near menyapa mereka lalu mendudukkan dirinya dikursi sebelah Tsuki. "Ohayou Near-kun mau pesan apa? Biar aku pesankan." Ryuzaki tersenyum, "Aku orange juice saja." "Aku mau roti stoberi!" B berteriak senang. Near meliriknya sebal, "Siapa juga yang nawarin elo!" B merengut, "Biarin, sewot amat sih loe!" Mereka saling memberi death glare. "Sudah-sudah, jangan bertengkar." Ryuzaki berkata lalu bangkit dari kursinya untuk memesan makanan.
###
RUANG KLUB Voli
NEAR POV
"Panaaas...." gue mengerang, gila hari ini panas pake BGT. Neraka bocor kali ya? (Huss... loe ngomong apaan sih Near! Ntar kuwalat loh!) Gue ngipas-ngipasin tangan gue, ni senpai-senpai pada kemana coba, tadi katanya disuruh keruang klub. "OHANYONG MINNYONG!" Matsuda senpai masuk kedalam ruang klub dengan wajah bersinar. Gila makin panas aja hari ini, masih ada ya orang yang bisa semangat dihari sepanas ini. "Eh, gak ada orang ya?" Matsuda senpai menoleh kesana kemari. Hello ente dari mana aje? Dari tadi emang gak ada orang kale. "Near-kun. Yang lain mana?" Tanyanya, gue geleng-gelengin kepala, jangankan Matsuda senpai, gue aja bingung kemana senpai-senpai yang laen. Matsuda senpai mendengus, "Dasar mereka, giliran disuruh bersih-bersih aja pada kabur " Oh jadi hari ini disuruh bersih-bersih toh, pantesan yang lain pada kabur. Gue ngangguk-angguk ngerti. "Kalau begitu kita bersih-bersih saja berdua..." Gue melongo! Tau gini gue juga kabur, mana bisa bersihin ruangan segede gini berdua. Dan gue yakin, Matsuda senpai pasti gak bakalan ikut bersih-bersih. Palingan doi cuma main perintah aje.
AUTHOR POV
Near membawa keranjang berisi raket dan kok dengan kesusahan. Tubuh mungilnya seakan tidak kuat menahan beban dari keranjang itu. "Berat..." keluhnya. Near berjalan tertatih-tatih menuju gudang sekolah, dia langsung menjatuhkan keranjang itu begitu sampai kegudang. Dia mengusap keringatnya dengan lengan bajunya, "Selesai..." ia mendesah lega. BRAAK! "Kyaaaa!" Near berteriak kaget, pintu gudang tiba-tiba terbanting menutup. Near segera mendekati pintu dengan panik dan mendorongnya sekuat tenaga. "Buka woy! Woy!" Near menggedor pintu dengan keras, tapi pintu tetap tak kunjung membuka. Cit...cit.. cit... Suara cicitan terdengar. Itu suara tikus! Tubuh near menegang. "Hue bukain-bukain! Gue takut woy!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want Your Love
RomanceCinta segitiga antara Matt, Near dan Mello. Near tidak pernah menyangka akan jatuh cinta pada orang dan waktu yang salah. Cerita romance aneh yang dibumbui kekocakan dari setiap character-nya.