Porsi Makanan

472 68 9
                                    

Bulan sudah muncul di langit malam kota Tokyo, menemani para remaja laki-laki yang tengah melakukan training camp di SMA Shinzen. Semuanya sudah menyelesaikan latihan mereka, termasuk latihan tambahan yang mereka lakukan dengan inisiatif mereka sendiri.

"Kalau kalian tidak segera berhenti, kalian akan kehabisan makan malam lho!"

Kalimat tersebut membuat Bokuto segera menyudahi latihannya dengan sobat karibnya, Kuroo Tetsurou. Tidak lupa ia membereskan lapangan terlebih dahulu. Tidak hanya berdua, Bokuto dan Kuroo dibantu oleh beberapa anggota tim voli dari sekolah lain. Kegiatan tersebut menjadi cepat selesai karena dilakukan bersama.

Perut Bokuto sedari tadi sudah tergoda oleh makan malam yang dikabarkan oleh manajer dari Fukurodani. Setelah lapangan sudah bersih, maka saatnya Bokuto dan yang lainnya pergi ke ruang makan tempat makan malam siap disantap.

"Hey, bro." Bokuto memanggil sobat karibnya.

"Hm?" Kuroo melirik sobat karibnya yang lebih pendek darinya.

"Bagaimana kalau kita lomba lari? Yang kalah harus memberikan setengah porsi makannya pada yang menang." dengan senyuman lebar penuh percaya diri, Bokuto menantang si kucing garong dari Nekoma itu.

Tidak kalah dengan Bokuto, si kucing garong itu pun ikut tersenyum lebar mendengar tantangan Bokuto. Tidak ada sedikit pun waktu yang ia manfaatkan untuk menimbang kembali tentang keputusannya. Sudah jelas ia menerimanya.

Mereka mulai menghitung bersama dengan sportif.

"Tiga ..."

"Dua ..."

"Bokuto-san, jangan berlari—"

"Satu!"

Mereka segera melangkahkan kaki secepat mungkin dan mengabaikan Akaashi yang bahkan belum menyelesaikan kalimatnya. Tanpa peduli dengan sekitar, mereka berlari secepat mungkin karena enggan membagi sebagian porsi makanannya satu sama lain. Hey, porsi makan mereka itu sangat super.

***

"Dimana Bokuto? Dia masih berlatih?" Konoha yang sedari tadi sudah sampai di ruang makan mulai mencari kaptennya. Tidak, ia tidak memiliki kepentingan selain khawatir kapten bodohnya itu akan melakukan hal konyol di sekolah yang bukan milik mereka.

"Ah, tadi aku sudah menyuruhnya untuk segera berhenti latihan dan makan." manajer dari Fukurodani itu memberikan jatah makanan pada Konoha yang sudah menantikannya. "Sebentar lagi dia pasti da—"

BRAK!

"Baru saja kubilang," ujarnya.

Konoha dan manajer dari Fukurodani itu –Shirofuku Yukie dapat melihat Bokuto dan Kuroo membuka pintu dengan kasar dan mengundang seluruh pasang mata untuk menatap ke arah mereka. Kedua kapten itu terlihat bernapas dengan terengah-engah.

"Siapa yang duluan!?" keduanya berseru serentak.

"Astaga kalian ini ..." Konoha menerima pemberian Shirofuku. Keningnya mengerut mungkin karena lelah memiliki kapten sejenis Bokuto.

"Kuroo yang duluan," Shimizu menjawab pertanyaan dari kedua kapten itu.

"HUWAAAAAAAA!"

"YOOOOOSSSSHHH!"

Keduanya berseru, tetapi mereka mengekspresikan perasaan yang berbeda. Kuroo menang dan Bokuto kalah.

Kuroo berjalan menghampiri Shirofuku untuk mengambil hadiahnya. "Berikan sebagian jatah Bokuto untukku, itu kesepakatan kami."

Makan malam itu akhirnya diakhiri dengan Bokuto yang terpaksa memakan porsi makan malam lebih sedikit dari hari-hari sebelumnya. Tentu ia tidak senang, dan ia berniat untuk membalas kekalahannya lain kali.

Pertaruhan Porsi MakananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang