Chapter 12 (New Student)

1.1K 97 0
                                    

Vote dulu sebelum baca, takut kelupaan:V. Tenang ngga ribet kok, cuma tekan tombol ⭐ di kiri bawah.

#HappyReading

Terlihat Dinda sedang berjalan di koridor sekolah sendirian. Murid yang lain pada belum berangkat.Dikarenakan ini masih pagi banget. Sesampainya dikelas ia segera menuju ke bangkunya. Dikeluarkannya buku Novel yang ia beli kemaren dan mulai membacanya. Jika ada waktu senggang, Dinda akan menghabiskannya dengan membaca Novel. Karena hobinya adalah membaca Novel. Dan juga buku pelajaran tentunya, tapi itu bukan hobi, melainkan kewajiban semua murid.

Tak terasa bel masuk sekolah pun berbunyi. Semua siswa berhamburan masuk ke dalam kelasnya masing masing.

Kelas yang tadinya riuh, kini langsung diam. Dikarenakan ada wali kelas yang akan memasuki kelas XII IPA 1. Dengan membawa seseorang yang diyakini sebagai murid baru.

Murid baru itu cowok, tampan, berbadan kekar dan emm... sedikit playboy mungkin. Terlihat dari tatapannya yang genit itu. Dan juga caranya mengedipkan mata ke semua cewek di kelas ini. Uhh sangat menggelikan sekali, sehingga membuat kedua cewek yang duduk di bangku ke tiga, deretan dua itu memutar bola matanya malas. Apalagi melihat respon yang diberikan semua siswi di kelas ini. Ada yang histeris, teriak-teriak ngga jelas, baper, dll. Ya mereka tau siapa murid baru itu. Apakah kalian juga bisa menebaknya?

"Assalamualaikum anak-anak"

"Wa'alaikumsalam Bu.."

"Hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri kamu" ucap Bu Imama selaku wali kelas mempersilahkan murid baru itu untuk memperkenalkan dirinya.

"Hai" sapanya

"Haiii" jawab semua murid bersamaan.

"Perkenalkan nama saya Kevin Arlano. Saya murid pindahan dari London, tapi saya asli Indonesia. Dan semoga kalian semua bisa jadi teman baik saya" ucapnya memperkenalkan diri. Dan kalian taukan sekarang siapa dia?. Yap dia Kevin sahabat Dinda sama Fara. Cowok yang tadi dengan pedenya genit sama semua cewek. Ck dasar, bibit playboy ini mah.

"Oke. Sekarang kamu Kevin duduk di bangku belakang Dinda" ucap Bu Imama.

"Dinda coba angkat tanganmu" lanjutnya menyuruh Dinda mengangkat tangannya. Dinda pun mengangkat tangannya. Kevin terkejut, mengapa Dinda menyamar jadi nerd? Itu yang ada dibenaknya sekarang. Tapi ia yakin itu Dinda, karena ia sangat tau betul sahabatnya itu. Kevin pun segera berjalan menuju bangkunya. Sebelum duduk ia menyempatkan berbisik pada sahabatnya itu.

"Haii cewekk" bisiknya. Dinda yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.

"Ck. Awas lo" balas Dinda.

Kemudian jam pelajaran berjalan pun dengan lancar hingga waktu istirahat pun tiba.

"Oi Din lo utang sama gue" ucap Kevin tiba-tiba sambil menepuk bahu Dinda. Dinda terkejut dong. tiba-tiba bahunya ditepuk dengan kasar. Ck ni anak ngga bisa santai dikit napa. Dan lagi, tadi apa dia bilang? Gue punya utang? Hello seorang Dinda ngga pernah ngutang kalee, horang kaya. 'iye iye, Sultan mah bebas😒' author. Oke back to topik.

"Utang? Kapan gue ngutang sama lo? Ketemu aja baru kemaren" sewot Dinda.

Fara??? Dia hanya bisa menyaksikan kedua makhluk tuhan ini berinteraksi.

"Bukan utang itu, tapi Lo utang penjelasan ama gue. Nih kenapa penampilan lo kek gini amatt. Perasaan Dinda gue yang kemaren ngga dekil kek gini deh"

"Eh lo ngomong ngga bisa pelanan dikit napa?? Bisik Dinda. Kemudian ia melanjutkan kalimatnya "Dan ingat dekil-dekil gini gue juga cantik tau. Dan soal ini, gue jelasinnya di kantin aja. Soalnya gue laper. Yuk Far kita ke kantin" ajak Dinda seraya menarik tangan Fara untuk pergi ke kantin. Dan diikuti oleh Kevin tentunya. Semua siswa dikelas bengong dong. Gimana nggak? Orang murid baru yang keren abis itu, kenapa bisa deket banget sama si cupu Dinda. Mereka kayak udah kenal lama banget.

Sesampainya mereka dikantin, mereka langsung mencari tempat duduk dan Fara pergi untuk memesan makanan. Lagi-lagi siswa yang ada di kantin pun ikutan bengong melihat pemandangan seperti itu. Mengapa mereka sedekat itu?. Pemandangan itu pun tak luput dari penglihatan Rian. Wajahnya merah padam serta rahang kokohnya tampak mengeras, pertanda ia sedang marah. Atau lebih tepatnya cemburu.

'Siapa cowok itu?? Kok akrab banget sama Dinda. Kayaknya dia anak baru deh' batin Rian bertanya-tanya.

"Yan lo kenapa??" Tanya Bagas salah satu sahabat Rian yang paling dewasa. Karena ia melihat raut wajah Rian yang seakan menahan amarah itu.

"Iya Lo kenapa sih? Kok wajah lo merah padam kek nahan kentut aja lo" celetuk Jonathan atau yang biasa dipanggil Jojo itu. Ia sahabat Rian yg paling somplak.

"Sembarangan aja lo, mana mungkin nahan kentut kek begitu" sahut Bagas.

Sedangkan Alfa cowok yang paling dingin yang sialnya jadi sahabat Rian itu hanya diam dan fokus pada ponselnya. Mungkin ia sedang main game.

Mereka Rian, Bagas, Jojo, sama Alfa merupakan cowok paling hits di sekolah ini. Atau biasa disebut 'The Most Wanted' gitu lah.

"Gue ngga papa kok, cuman lagi laper aja. Mangkanya diem" ujar Rian menenangkan sahabatnya untuk tidak mengkhawatirkanya. Dan untungnya sahabatnya ber oh ria pertanda mereka percaya atas ucapan Rian. Syukurlah.

'Gue harus secepatnya buat lo cinta sama gue Din. Apapun caranya' batin Rian seraya tersenyum penuh arti.

Oke balik lagi ke Dinda...

"Din buruan cerita" ujar Kevin menyuruh Dinda agar cerita.

"Iya bentar elah, ngga sabaran banget" kemudian Dinda pun menceritakan kenapa ia lebih memilih menyamar sebagai cewek nerd.

"Oh jadi itu alasan Lo"

"Yups" jawab Dinda mantap.

Kemudian Fara datang dengan membawa nampan berisi tiga piring nasi goreng. Mereka pun makan dengan lahap.

Tak terasa bel pulang pun berbunyi...

"Guys gue pulang duluan ya, soalnya udah dijemput" pamit Fara pada kedua sahabatnya. Dan dibalas anggukan oleh keduanya.

"Din pulang bareng yuk" ajak Kevin pada Dinda. Saat Dinda hendak menjawab ada sebuah suara khas seseorang yang sangat ia kenali.

"Dia pulang bareng gue" ucap seseorang itu yang ternyata adalah Rian.

"Lo siapa?" Tanya Kevin.

"Harusnya gue yang tanya, Lo siapa??" Ucap Rian yang mulai emosi. Dinda yang takut kalo Rian sampe berantem sama Kevin pun akhirnya berkata...

"Maaf Vin, gue pulang bareng dia ya. Lain kali kita pulang bareng"

Kemudian tanpa membuang waktu, Rian segera menarik tangan Dinda dengan kasar. Persetan dengan tatapan semua orang yang bertanya-tanya. Kenapa Rian narik-narik Dinda?. Dinda yang ditarik paksa pun menurut saja dan hanya bisa meringis kesakitan. Karena cengkraman tangan Rian sangatlah kuat.

'Rian kenapa? Kok aneh bangett. Mana tangan gue ditarik paksa lagi. Ngga tau ini sakit apa' batin Dinda.

********

Holla guys akhirnya bisa up. Maaf kemaren telat. Dan juga ceritanya makin ngga jelas aja hehehee...

Tetep stay di cerita ini ya.

Oke Thanks.

Tbc.

See you again 👋

Tekan tombol ⭐ dibawah ini oke👇👇👇

RIANDIN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang