Start
Selain rebahan, saya juga suka mendaki gunung. Mungkin jika saya merasa kesepian saya akan melepaskan semuanya ke Semeru, Semeru seakan sudah menjadi rumah kedua.
Saya waktu itu ke Semeru untuk yang ke 3 kali, dengan teman-temam saya. Sekitar 4 sampai 5 orang waktu itu. Kita ke Semeru selama 3 hari, karena memang sedang libur tengah semester.
Sampai di pos pertama. Saya bertemu bapak-bapak yang menjual gorengan, tapi namanya es gorengan karna dingin. Aneh ya? haha tapi itu ciri khas Semeru.
Kita lanjut jalan, karna waktu sudah menjelang malam. Tidak terasa, sudah sampai Rakum. Sampai Rakum Saya bertemu dengan satu wanita. Hak yang selaku saya pegang dan ingat selama muncak, dimanapun itu. Saya tidak boleh catch feeling ke seseorang, entah itu teman rombongan saya atau yang akan bertemu dengan saya sewaktu perjalanan.
Nama wanita itu cantik, sama seperti wajahnya, sebut saja Rinjani. Dia lebih muda daripada saya. Saya ingat waktu itu, saya dan Rinjani duduk bareng, menonton sunrise berdua di Rakum.
Rinjani foto saya waktu itu, padahal saya sudah dipanggil oleh teman-teman saya untuk foto bersama, haha lucu ya. Saya selalu berharap bisa begini setiap saya hiking ke Semeru, bertemu Rinjani.
Saya dan Rinjani lewati Tanjakan Cinta bareng, bahkan dia ikut rombongan saya dan summit attack gandengan sama saya, begitu indah bukan, haha.
Selama 3 hari saya mengenal Rinjani, ternyata dia lebih dewasa daripada saya. Sampai-sampai saya bercerita banyak hal kepadanya dan saya ingat waktu dia bercerita sambil tertawa, manis.
Sayangnya waktu turun, Rinjani berkumpul lagi dengan rombongannya. Dari situ saya tidak pernah bertemu Rinjani, sampai saya bertemu sebagai pelatih dan murid.
Rasa ada yang kurang kala itu saat Rinjani kembali bersama rombongannya, tapi saya bisa apa.
Sudah cukup saya bercerita tentang Semeru dan seseorang.
Saya, Semeru dan Seseorang
-The end-
