Manusia cenderung lebih mempercayai sesuatu yang dapat mereka lihat dan rasakan sendiri, memang seperti itulah prinsip 'Keyakinan'. Suatu hal dapat diakui dan diterima apabila hal tersebut dapat dijelaskan dengan logika, namun itu tak berlaku jika hal tersebut bertentangan dengan akal sehat serta keyakinan manusia.
"Apa benar kamu Darryl Alviano dari kelas X IPA 2?"
"Hm? Ahh ya kau benar.. Mmm bisakah kau menyingkir, aku kesulitan untuk bernafas bila kau mendudukiku!"
"Apa sudah kebiasaanmu tidur siang di sini? Padahal cuaca sedang panas - panasnya,"
"Hari ini langit akan menunjukkan kesedihannya.. Saat itulah keajaiban akan turun dengan lembut menyapa bumi. Selain itu kumohon menyingkirlah, aku benar benar tak bisa bernafas!"
Dunia ini sangatlah kecil bila kau melihatnya dari sudut pandang tuhan, namun tetaplah besar di mata manusia sebagai ciptaannya. Banyak hal yang masih belum diketahui manusia dari dunia ini. Terkadang, manusia sendiri enggan tuk mengetahuinya, sesuatu hal yang kecil seperti bagaimana hujan mampu mendatangkan kesedihan tetapi juga memberikan ketenangan serta kebahagian.
"Ahh maaf, bangku ini terlalu nyaman"
"Aku bukan.. haah sudahlah, jadi ada apa Viona Stanford, gadis idola sekolah mau repot - repot menemuiku?"
"Kau mengenalku ternyata, bukankah kau juga terkenal di sekolah, kalau tak salah White-.."
"Tak perlu dilanjutkan, langsung ke intinya saja apa keperluanmu menemuiku?"
"Haha, sepertinya kau tak menyukai julukan itu. Tak perlu kuberi tahu pun kau sendiri sudah tahu apa alasanku menemuimu"
"Haah, baiklah akan kulakukan, tapi ini tak gratis kau sudah tahu kan bayarannya?"
"Tenang saja aku sudah menyiapkan bayaran yang setimpal untukmu"
Apakah kau pernah mendengar Legenda Benang Takdir? Konon setiap manusia dihubungkan dengan jodohnya melalui benang merah yang terikat di jari kelingking keduanya. Legenda ini berasal dari negeri China, kemudian menyebar ke negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea. Cerita ini masih dipercaya hingga saat ini dan menjadi sebuah legenda yang tak lekang oleh zaman.
Di zaman yang serba modern ini, kebanyakan orang menafsirkan legenda hanyalah sebuah cerita yang diceritakan turun temurun dan masih belum diketahui kebenarannya. Kebanyakan orang menganggap Legenda benang takdir cinta itu hanyalah dongeng yang diceritakan sebagai hiburan pada masanya, walau begitu masih ada beberapa orang yang meyakini kebenaran legenda tersebut, termasuk aku.
"Baiklah, tolong tunjukan telapak tanganmu!"
"Walau aku sudah mendengarnya dari teman - temanku, ini tetap saja membuatku gugup saat kau menggenggam tanganku seperti ini"
"Ya, aku bisa mengetahuinya dari tanganmu yang basah karena keringat"
"T-tak sopan!.. Ohh ya kudengar kau tidak selalu mau melakukannya kepada setiap orang, apakah ini karena aku gadis populer?"
"Bukan seperti itu, ada dua alasan aku tak mau melakukannya, pertama karena aku malas, dan kedua karena aku sudah kenyang. Baik sudah selesai!"
"Hmm, hanya itu? Yang kulihat kau melakukukan sesuatu seolah - olah kau mengikatkan tali di jari kelingkingku, apa itu?"
"Benang takdir, kau tak akan mungkin bisa melihatnya,"
Mengapa aku meyakini legenda benang takdir itu nyata? Mudah saja, itu karena aku mampu melihat benang takdir tersebut, benang merah yang terikat di jari kelingking setiap manusia. Terdengar tak masuk akal memang, tapi memang itulah kenyataanya, sebuah misteri yang masih belum banyak manusia ketahui, sang White Oracle.
KAMU SEDANG MEMBACA
The White Oracle
Teen FictionTakdir, cinta, kesedihan, dan juga harapan... Semua itu terhubung dengan benang merah yang melingkari jarimu. Sebuah legenda di mana setiap manusia saling terhubung dengan benang takdir, di mana takdirmu akan ditentukan dengan sebuah benang berwarna...