"Non, bagun non udah pagi, non mau sekolah kan"ucap bi mina
pembantu lisa dari luar kamarHemmm, iyaa bii lisa udah bangun kok dari tadi"jawabnya sedikit teriak dari dalam kamar.inilah yang dilakukan bibinya dari dulu,lisa sudah menganggap bi mina seperti orang tuanya sendiri. Bahkan orangtuanya sndiri? Ya mereka sibuk lah dengan pekerjaan mereka masing masing terkadang lisa beruntung karna dia masih mempunyai bi mina yang selalu ada di saat dia sedih maupun senang.
"Non sarapannya udah bibi buatin, non lisa harus makan yaa, ga bole ga makan"ucap bi mina
"Iyaa bi ku sayang,sini dong bi makan bareng sama lisa, lisa gdak temen makan"mohon nya pada bi mina
"Eh ga usah non, bibi makan di dapur aja lagian bibi masih kenyang ko"
"Jadi ceritanya bibi nolak nie, Yaudah deh lisa ngambek nie ga mau makan"ucapnya cemberut
"Eh Yaudah deh bibi makan sama non lisa, gadak yang marah kan non"
"Siapa yang mau marah bi, sini bilang sama lisa"ucapnya sambil nunjukin gaya mau ninju orang
"Eh iya juga sih non. Heheh"kekeh bi mina
"Yaudah bi ayo kita makan"
"Iya non". Mereka pun makan dengan khidmat, tidak ada perbincangan di antara mereka saat makan karna lisa tau ga bole makan sambil bicara.setelah makan Iapun berpamitan kepada bi mina untuk berangkat kesekolah menaiki sepeda motornya.
***
"Assalamualaikum sayang sayangnya lisa"ucap lisa dari depan pintu"Eh lisa waalaikumussalam"ucap sandra temennya elis
"Tumben lama lis biasanya cepet"ucap adel temennya lisa yang satu lagi
"Hehe iyaa gapapa" ucapannya sambil mendaratkan bokongnya di kursi
Ga berapa lama bel masuk pun berbunyi. Hingga bel terakhir menandakan selesailah belajar mereka di skolah dalam artian mereka pulang kerumah masing masing. Lisa pun mengambil sepeda motornya di parkiran dan melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya teman teman. Maaf kalau banyak typo.hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Great Woman
Teen FictionCerita ini hanya fikti belaka. *** Dia adalah wanita kuat Siapa sangka dibalik tersenyum nya seorang gadis bernama Elisa Putri Bramanta ternyata menyimpan banyak luka, mulai dari orang tua yang hanya memikirkan uang ua...