Neh cowok doyan banget kerja. Dari tadi aku amati, ga pindah dari kursinya. Kemudian dia menyapa"Keluarlah! Sudah tiga jam kamu di sana. Gerakan yang tidak penting bisa merusak emas batangan yang ada di rak depan dan batu ruby di lemari belakang. Jangan sampai tumpukan uang koin berserakan atau aku panggil keamanan,"
Mengancam tanpa melihat lawan. Sangat tidak sopan. Bisa-bisanya dia tahu posisiku secara jelas. Tapi aku harus menemuinya cepat atau lambat. Mungkin pengamatan bisa dilakukan sambil jalan.
"Jadi aku dapat kesempatan?"
"Lupakan, bisa bunuh aku sekarang!" masih menulis laporan keuangan.
On membuang pena tersebut. Tidak ada sejarahnya aku diacuhkan. Shadow hanya menghela nafas panjang dan mengganti alat tulis yang di genggam.
"I really, really, really, really, really, really love you and i want you, do you want me, do you want me too?"
Melihat wajah Shadow teramat dekat. Dibalas pandangan mata bulat dan fokus. Kulitnya putih mulus, untuk hidung masih lebih mancung Ego. Dan bibirnya, mungil. Apalagi warnanya Pink, kenapa aku jadi teringat Persona yang seksi paripurna. Tapi dia punya kehebatan lainnya. Gaya menyanyi cepat yang membuat siapapun terpana.
"I want it all mine, i wanna be rich, i wanna be King, i wanna go win,"
"Shadow sudah kaya, menang dan punya segalanya. Raja butuh ratu, benar apa iya?"
"Yang jelas, aku tidak berencana terikat hubungan. Apalagi berurusan dengan pembunuh bayaran," mendorong ku menjauh.
Huhhh. Bagaimana bisa seorang laki-laki begitu kasar. Pantas dia sulit mendapatkan pasangan. Aku merapikan penampilan dan sekali lagi menawarkan.
"Satu-satunya alasan kamu masih bernafas adalah ketertarikan mu sejak pertama kita bertemu,"
"Kamu mengigau. JANGAN GANGGU!!!"
"Baik. Jika ini yang Shadow mau,"
Aku melempar dinamit ke arah harta yang dijaga lebih dari nyawa. Ledakan terjadi. Di tengah asap mengepul dan dinding berserakan. Dia berdiri tenang, memasang muka rata serta menjelaskan kerugian seenaknya.
"Dimana ada On disitulah keributan berasal. Kamu bisa mencicil biaya kerusakan aset kerajaan terhitung dari sekarang. Uang!!! " ujar penagih hutang.
"Tidak akan pernah. Ingat, kamu akan membayar lebih dari ini,"
"I am so scary,"
Pria kecil meraih pinggang. Jemari menjelajahi area samping. Tak bermaksud kurang ajar. Tapi penciuman materi patut memperoleh pujian. Shadow menyadari ada kantong bagian dalam yang menyimpan sejumlah nominal. Tak peduli aku melawan. Dia pintar mencari sela. Sekejap saja uang sudah berpindah kepemilikan.
"Terima kasih. Kita impas,"
Melepaskan genggaman yang berimbas terjatuhnya perempuan. Melempar kantong berharga ke udara. Dia ingin menunjukkan siapa boss nya. Maaf, On bukan wanita biasa.
"Aku akan bekerja di sini. Tidak berhenti sampai tabungan ku kembali,"
"Usahamu sia-sia. ENYAH LAH!!!"
"Shadow tidak percaya pada semua orang tapi aku akan menunjukkan bukti," tantang si pemberani.
"Ilpam, ilsam, sampal ddaeng. You wrong me right jal bwa ddaeng,"
"Can't nobody tell me how it's gonna be," membalas lagu Shadow.
"Nobody gonna make a fool out me," serangan balik.

KAMU SEDANG MEMBACA
ON
FanfictionSeorang ibu akan melakukan apapun untuk mendapatkan anaknya kembali. Termasuk menukar harta, tahta dan tujuh pria. Memaksa ONE jadi ON lagi. Pembunuh yang tak pernah gagal. Ciri khasnya menyisipkan pesan kematian sebelum menjemput lawan. Menarik, ag...