Changbin berlari cepat sambil sesekali melirik jam tangan nya. Melangkah pasti ke arah kelas tempat ia seharus nya berada setengah jam yang lalu.
Untung saja Changbin di beri tahu sepupu nya kelas mana yang harus ia tuju, jadi ia tidak perlu bingung mencari nama nya di setiap ruangan dengan keadaan telat seperti ini.
Untuk hari pertama di sekolah, Changbin merasa seperti memberi kesan buruk karena terlambat.
Lagipula itu bukan salah Changbin, tapi salah kebiasaan buruknya. Balapan sampai lupa waktu dan baru tidur saat fajar sehingga membuatnya terlambat.
Changbin berhenti di depan kelas dengan pintu tertutup. Ia mengintip sebentar dari jendela di sebelah pintu. Terlihat dua orang laki laki sedang berbicara di depan kelas dan orang lain mendengarkan, serta sepupu nya yang sedang melotot ke arah Changbin.
Changbin memegang kenop pintu kayu kelas tersebut. Ia menarik napas panjang, berusaha bersiap untuk di marahi atau di nasihati oleh kedua kakak pembimbing nya.
Changbin mengetuk pintu tadi sebanyak tiga kali sebelum membuka nya.
"Permisi, maaf saya terlambat."
Semua orang tadi segera mengalihkan pandangan nya ke arah Changbin.
Salah satu dari kedua pembimbing itu tersenyum ke arah Changbin, "Raden Chandra Bintang Soeryadiningrat, ya?"
Changbin mengangguk membalas senyuman si pembimbing, "Iya kak."
"Yaudah, kamu boleh duduk."
"Makasih, kak."
Changbin berjalan cepat ke arah Yeonjun dan mendudukan bokong nya di kursi sebelah Yeonjun.
"Lo batu sih, kan udah gue bilang jangan ikut. Sekarang malah telat kan." Bisik Yeonjun di telinga Changbin.
"Bukannya berterima kasih lo sama gue, gue kan cuman pengen jagain sepupu tercintah gue." Balas Changbin dengan senyuman meledek.
"Bacot, yang ada gue malah di marahin bokap gara gara disangka ngajak lo."
Changbin tertawa pelan.
Sepupu nya, Raden Yeonardi Juna Purnama atau biasa ia panggil Yeonjun memang seorang pioneer dalam hal balapan.
Memenangkan 10 motor dalam balapan liar di kelas 9 SMP, bukannya sebuah pencapaian besar?
"Sekarang kita mulai ya, yang tadi kepotong." Mulai salah satu pembimbing.
"Pertama, kenalin saya Mingyu Nagarjuna. Dan yang nemenin saya, Jeffery Yudistira Jung, tapi panggil aja Jaehyun."
Jaehyun dan Mingyu tersenyum ramah pada adik adik kelasnya.
"Disini kita mau ngejelasin kalo kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah di Surya Mulia agak beda sama sekolah lain."
"Kalian gabakal di suruh bawa macem macem, dan kegiatan itu cuman di lakuin sehari, yaitu hari ini. Gak lama juga kok, cuman sampe jam 10. Abis itu kalian bisa pulang ke rumah."
"Inti dari kegiatan ini cuman pengenalan pengenalan organisasi di sekolah doang. Ada beberapa perwakilan dari setiap organisasi yang bakal dateng ke tiap kelas buat ngejelasin tujuan organisasi nya, siapa tau kalian minat buat ikut serta."
"Dan kelas kalian bakal mulai sama organisasi kita, yaitu OSIS."
———
"Jun, lo ada niatan buat masuk salah satu organisasi tadi?"
Changbin dan Yeonjun selesai melewati hari pertama mereka di sekolah, dan sekarang mereka telah berada di dalam mobil pribadi keluarga Changbin. Orang tua mereka sepakat untuk mengantar mereka dengan supir, agar keduanya tidak melakukan hal aneh di hari pertama.
Yeonjun mengalihkan pandangan dari handphone nya dan menatap Changbin, "Ada sih, bokap kan emang wajib in gue buat ikut OSIS."
Changbin mengangguk, "Kalo organisasi lain?"
Yeonjun berpikir sebentar, "La Regla, maybe."
Changbin berusaha mengingat nama yang barusan sepupu nya sebut.
La Regla.
'Organisasi kami biasa di sebut La Regla. Kami beda dari yang lain, La Regla dibuat untuk orang orang pilihan. Kalian gak bisa sembarangan ikut organisasi kami, cuman orang yang kami pilih yang bisa gabung.'
'Dan untuk orang orang yang kepilih, kalian gabakal bisa mundur atau keluar dari organisasi.'
'Kalian yang gabung sama La Regla, bakal di kasih keuntungan besar. La Regla juga punya ruangan sendiri untuk kegiatan nya, dan semua fasilitas nya udah di tanggung sekolah. Jadi kalian tinggal nikmatin dan gunain sebaik baik nya.'
'Syarat jadi anggota La Regla sebenernya gak susah, tapi kami gak bakal ngasih tau kalian blak blak an. Kami mau kalian tunjukin apa yang kalian punya, supaya kami lebih gampang milihnya.'
'Tapi inget sekali lagi, organisasi kami beda dari yang lain.'
Kak Jaehyun, pembimbing OSIS nya yang ternyata anggota La Regla tadi menjelaskan tentang organisasi yang ia ikuti selain OSIS.
La Regla. Organisasi yang berbeda dari yang lain. Arti lainnya, berarti organisasi ini istimewa.
Tapi, apa yang istimewa dari organisasi itu? Apa sangat istimewa hingga membuat organisasi itu lebih tinggi dari organisasi lain?
"Tapi apa lo gak ngerasa aneh sama La Regla? Mereka bilang kan, organisasi mereka beda dari yang lain." Changbin merasa terganggu dengan penjelasan tentang La Regla.
Yeonjun mengangkat alisnya, "Ngerasa aneh apaan sih, Bin? Kalo misalnya mereka beda dari yang lain, bukannya organisasi mereka bagus? Apalagi mereka ngasih keuntungan buat anggota nya."
"Iyasih, tapi apa lo ga curiga? Mereka kan ngomong, kalo kita harus nunjukin apa yang kita punya. Bukan nya itu berarti money?"
"Ya terus kalo money kenapa? Lagian nih ya Bin, apa masih ada hal yang gratis di dunia? We need money to survive, to life, and to live. Gue juga ga keberatan kalo mereka minta banyak, keluarga kita aja gak kekurangan. Yang penting lewat organisasi itu, gue bisa bikin bokap ga kecewa, lagi." Ucap Yeonjun, kemudian kembali fokus ke handphone nya.
Changbin mengehela napas setelah mendengar jawaban sepupu nya. Benar juga memang, apa masih ada hal di dunia yang gratis? Bahkan bahagia juga butuh uang.
Tapi Changbin tidak bisa untuk berhenti mencurigai La Regla. Ada sesuatu yang aneh dari organisasi itu, sesuatu yang di sembunyikan. Sesuatu yang membuatnya istimewa.
Maka dari itu mulai hari ini, Changbin menyatakan pada dirinya sendiri.
Jika ada yang tidak beres dari La Regla.
Dan dia harus mengungkapkan apa yang terjadi di balik nama kebesaran itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
initié, +99 line.
Hayran Kurgu"sometimes some things do not match with our expectations, and even the reality can be worse." tentang mereka yang di sebut penguasa dan rahasia rahasia kecil dari sekolah mereka, uhphrodite, 2019.