Assalamualaikum
💜💜💜
Ya Allah,
Jika pertemuan ini akan menjadi sebuah penyesalan lebih baik jika pertemuan ini tak akan pernah terjadi.*******
°°°
Waktu berjalan begitu cepat, aku merasa baru kemarin masuk ke dalam University National Seoul dan sekarang aku sudah menjadi salah satu Sarjana Manajemen di sini. Aku termasuk orang yang beruntung karena tidak mudah untuk dapat masuk ke salah satu universitas SKY di Korea Selatan ini, Alhamdulillah aku dapat merasakan menuntut ilmu di sini dengan Beasiswa.
Hatiku merasa senang, pada akhirnya akan ada generasi baru datang menggantikan generasi lama yang akan membanggakan universitas. Tapi aku juga merasa sedih, mereka akan menghadapi berbagai cobaan yang akan datang kepada mereka selama mereka berkuliah. Namun, itulah kehidupan. Jika kehidupan akan berjalan mulus seperti jalan tol akan begitu mudah bagi para manusia untuk menjalankannya bukan?
Ah, aku juga merasa lelah akan takdirku. Astaghfirulahalazim...tapi aku yakin jika Allah memberikan ujian kepada hamba-Nya itu pertanda bahwa ia mampu dan bisa melakukanya, tentu dengan izin Allah.
"Asma, aku selesai. Ayo ke toko sekarang pasti sudah ramai." kata leya, Kim Leya. Sahabat terbaik ku di sini.
"O Baiklah, ayo." Ucapku seraya berdiri dari bangku taman. Aku dan leya pergi ke gerbang universitas untuk pergi ke toko roti tempat kami bekerja.
"Assalamualaikum."
Ucapku lirih saat masuk ke dalam toko, namun masih bisa didengar oleh leya dan leya pun hanya tersenyum. Kebiasaan yang selalu aku jaga di manapun dan kapanpun.Aku melihat para pegawai sedang fokus pada pekerjaan mereka masing-masing. Aku dan leya segera bergegas mengganti baju dan membantu mereka.
"Asma tolong antar kan kue ini kemeja nomer tiga, enam, dan tiga belas. Tolong cepat mereka sudah menunggu lama, kasihan." Ucap salah satu pegawai. Baru saja aku mengganti baju dan belum sempat untuk duduk namun sudah ada pekerjaan untuk ku. Aku lelah, tak bisa kah aku istirahat sebentar? aku hanya mengambil napas panjang, berjalan gontai mengambil nampan yang berisi roti dan mengantarkan roti tersebut ke meja tujuan.
Aku terus bolak balik mengantarkan roti yang dipesan, membersihkan meja yang kotor, dan bergantian menjadi kasir setiap hari adalah pekerjaan sementara setelah kelulusan tiga bulan lalu. Pemiliknya seorang perempuan yang tak lagi muda berhati malaikat, mempercayakan aku untuk mengurus tokonya.
*******
Setelah shalat ashar, aku putuskan untuk menutup toko. Karena pelanggan hari ini lumayan banyak dari hari biasanya dan persediaan roti yang sudah habis terjual.
Aku menatap awan sepertinya hari ini akan cerah sampai malam. Aku mengajak leya pergi membeli keperluan untuk besok.
"Asma, Bangtan Seonyeondan telah sampai di Korea, apa kau tau?" Celetuk leya setelah keheningan menyelimuti kita berdua saat berjalan.
Aku mengernyitkan dahi tak mengerti maksud leya.
"Apa maksudmu? Bukankah tadi malam mereka telah menyelesaikan konser Love Yourself Speak Yourself mereka yang berada di Arab.""Yaaa kau benar. Tetapi tadi pagi tak ada angin ataupun hujan tiba-tiba mereka sudah sampai di korea. Dan kau tahu bahkan big hit tidak memberikan konfirmasi apa pun!" Kata leya yang sepertinya sedikit merasa kesal.
Curiga? Sedikit. Cukup membuat pertanyaan di dalam kepala. Bayangkan saja pada saat pertama kali aku melihat jadwal tambahan konser mereka, aku terkejut. Sangat terkejut. Karena mereka akan konser di Arab tapi sekarang aku dikejutkan lagi akan kepulangan mereka yang mendadak ini. Ya Allah.. ada apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Because They ( Tidak Dilanjutkan )
RandomAsma Qanita Humaira, gadis manis yang akan menceritakan sedikit kisah hidupnya di Negara Korea, tempat 7 pangeran tampan yang sangat ia kagumi. Ini bukanlah cerita keseharian menjadi seorang manager. Bukan juga cerita perjuangan fans agar mendapatka...