Prolog : La Luce

2.2K 79 10
                                    

Kata orang, setelah kau dewasa dan punya banyak prioritas, perlahan kau akan melupakan masa lalu. Melupakan kisah cinta lamamu, bahkan pertemananmu. Aku hampir melupakan masa laluku, tetapi aku selalu mengingatmu. Mengingat satu tahun yang indah menghabiskan waktuku untuk melihat wajahmu. Aku mengingat suaramu, bahkan sorot matamu. Aku tidak akan pernah melupakanmu yang memberi begitu banyak warna dalam hidupku. Kau memberi warna terang bahkan warna yang gelap sekaligus.

Kau selalu menunjukkan warna terangmu untukku. Sampai kau lupa warna gelap itu masih di dalam dirimu. Saat kau menunjukkan warna gelap dalam dirimu, aku semakin mencintaimu. Aku ingin menjadi gelap dan terang dalam dirimu. Aku ingin menyatu dalam hatimu agar kau tahu aku akan selalu menerimamu. Aku ingin menyatu dalam mimpimu, hidupmu bahkan bayang-bayangmu.

Kau adalah ombak sekaligus lautan. Ombak tenang yang ingin membuatku berenang dan menyatu bersamanya. Kau terkadang seperti ombak tinggi saat laut pasang, yang membuatku tertantang untuk menyelaminya. Saat aku menyelaminya, aku tak tersadar aku telah lama tenggelam di dalamnya. Aku terlalu senang menyatu dalam ombak itu hingga akhirnya aku tersadar aku mati rasa karena aku sudah terhanyut dalam gelap dan sunyinya lautan.

Ombak pantai yang berlaga dengan perahu kecil nelayan, pasir kering yang dibasahi dengan air asin dari pantai, wangi yang samar dari sebuah kolaborasi dari ikan dan kadar garam di air laut, suara hentakan kaki kuda dari kejauhan. Kau suka hal itu bukan? Kau harus ketahui kalau aku mengingat semua itu. Mengingatmu membuat hatiku terisi dan hancur di saat yang bersamaan.

Kata orang, kau akan jatuh cinta sebanyak tujuh kali sebelum menikah. Kalau itu benar, aku telah mengalami tujuh kali itu denganmu.

A Letter To Prince [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang