| guys, kalian stay safe, i luv you. |
Jeffrey menatap Athreya tajam, “Masih gak mau jelasin apa-apa, Athreya?”“Hmm, Jeff. Athreya minta maaf.”
Jeffrey menaikan alisnya sebelah, lalu Athreya menunduk, lagi.
“Jeff, aku minta maaf. Aku gak bisa pegang handphone 24 jam, aku juga punya kerjaan, urusan Je.” Ucap Athreya memberanikan diri.
“Setidaknya kamu bilang, Athreya. Kamu tau seberapa panik aku kalau kamu gak ada,” Jeffrey mendudukkan dirinya dan mengusak wajahnya kasar.
“Kamu gak pernah ngerti Athreya! Aku selalu khawatir, aku takut kamu—” Jeffrey bungkam.
Athreya menarik tengkuk Jeffrey dan menyalurkan kasih sayangnya. Ia melumat bibir Jeffrey lembut.
Jeffrey memeluk Athreya dan bersandar di dadanya. Jeffrey mengecup leher Athreya lembut, berkali-kali.
“Jeff, don't worry aku bisa jaga diri kok,” ucap Athreya pelan, sambil mengelus lembut bahu sang dominant.
Jeffrey berdeham pelan, “Athreya kamu tau kan gimana aku kalo kamu gak ada?”
“Tau, kayak biasa aja kan? paling sakit hati doang? Dulu juga pas kamu masih sendiri, kamu bahagia-bahagia aja?” ucap Athreya dengan nada sinis.
“Kamu kok ngomong gitu sih?”
Athreya memutar bola matanya malas, “Jeffrey, aku takut kalau kamu lagi marah, takut banget. Tapi, aku cuma meeting sama team aku lho? kamu lebay!”
Jeffrey menyatukan kedua alisnya, dan menutup mulutnya, tidak percaya.
“Yang, kamu kok jahat? Aku gak nyangka banget.”“Demi Tuhan, Jeffrey! Jangan overreacting, astaga.” teriak Athreya, sebal.
“Athreya aku bilangin Bunda Lulu ya?”
“Eh? apa-apaan?! kok bawa-bawa Bunda?!” jawab Athreya sambil menepuk bahu Jeffrey pelan.
“Kamu jahat banget, padahal kamu salah, tapi aku yang diomelin? salah aku apa, Bub?”
Ah, Athreya benci sekali kalau Jeffrey sedang dalam mode merajuknya!
“Udah ya sayangnya Athreya, jangan ngambek lagi, mending kamu cuci muka terus balik ke kantor.” ucap Athreya sambil memainkan rambut Jeffrey.
“Aku gak mau balik ke kantor, udah di urus Yuta. Mau cuddle aja sama Bubu cantik.” ucap Jeffrey, lalu memeluk pinggang Athreya dan mengusak wajahnya di dada Athreya.
Jeffrey menindih tubuh mungil Athreya, “Kamu jangan berontak, Athreya.”
“Jeffie! geli! eungh, Jeffie.” rengek Athreya.
“Mulut kamu menolak, tapi tubuhmu me-respon ya Athreya?” bisik Jeffrey di telinga Athreya, dengan bassdeep-tone andalannya.
“Sssh, Jeffh!” lirih Athreya karena Jeffrey mengelus tubuhnya sangat lembut.
Ya, ini habit mereka. Setelah berselisih, pasti seperti ini. Salahkan Athreya yang sangat menggoda!
| jangan pada ribut ya gais hehehe, jeffrey gak galak kok. |
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴇʟᴇʙɢʀᴀᴍ • End ❇
Novela Juvenil[ Jaehyun ๑ Taeyong ] [ ë ] clubs addict vs social media addict. "Jeff, please?" "No." "Please, i beg you." "Huh, okay."