.
."Dia Pembantuku Bu."
Kihyun mengangkat kepalanya kemudian menatap kedua mata Hyunwoo yang sedang berusaha menghindari tatapan matanya, seolah meminta penjelasan atas apa yang diucapkannya tadi. Ada sebuah rasa sakit menyelinap di hati Kihyun, apa salahnya jika Hyunwoo mengatakan dirinya adalah teman atau adik kelasnya di sekolah dulu kenapa harus pembantu?
Setelah apa yang ia berikan semalam dengan mudahnya Hyunwoo tak menghiraukan itu semua?Kihyun membungkukan tububnya memberi salam kepada Ibu Hyunwoo sebisa mungkin ia harus bersikap seperti pembantu didepan Ibu Hyunwoo, lelaki mungil itu berjalan melewati keduanya. Saat ia melewati Hyunwoo pun lelaki itu tidak berusaha menahannya dan memberinya alasan.
"Ibu sebaiknya kita mengobrol di ruang tamu, Ibu mau aku buatkan Teh atau apa?" Tanya Hyunwoo sembari mencuri lirik pada tubuh mungil Kihyun yang menghilang di balik dinding pemisah dapur dan ruang tamu.
Ibu Hyunwoo membenarkan letak mantel mahalnya lalu menatap putra tunggalnya itu. "Ibu tidak akan lama, Akhir pekan ini pulanglah ke rumah ada yang ingin Ayah dan ibu bicarakan."
"Kalau tidak ada jadwal jaga malam aku pasti pulang Bu." Sahut Hyunwoo.
Ibunya berjalan menuju pintu keluar diikuti Hyunwoo dari belakang, Ibu Hyunwoo menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Hyunwoo penuh selidik.
"Benarkah dia pembantumu? Kenapa tidak minta bantuan Ibu?"
Hyunwoo menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. "Aku mempekerjakan dia begitu saja Bu, kasihan dia."
Ibu Hyunwoo tidak merespon, Perempuan paruh baya itu menepuk pundak putra tunggalnya. "Kau tahu kan Ibu tidak suka kau berbohong Son Hyunwoo?"
Hyunwoo mengangguk pelan, setiap perkataan ibunya seolah memberi tekanan tak kasat mata untuk dirinya.
nyonya Son kembali melangkahkan kakinya meninggalkan kediaman Hyunwoo, Hyunwoo masih berdiri mematung di depan pintu."Kau tahu Ibu tidak suka kau berbohong"
Ucapan Ibunya kembali terngiang ditelinganya seolah menjadi alarm alami jika suatu saat nanti ia harus mengungkapkan yang sejujurnya, lelaki berkulit tan itu menghembuskan nafasnya kasar lalu melangkahkan kakinya untuk menemui Kihyun.
Sepanjang kakinya melangkah, otaknya kembali berfikir. Ia adalah tipe anak yang sangat menghormati kedua orangtuanya, mungkin karena dia anak satu-satunya yang menjadi harapan keluarganya membuat dia tidak berani membantah permintaan kedua orangtuanya.
Namun, jika ia mengikuti alur yang sudah ditetapkan orangtuanya hidupnya akan bahagia sebagaimana yang ia inginkan selama ini?
Kepalanya pusing terlalu pagi untuk memikirkan hal-hal berat seperti ini.
Hyunwoo berjalan mendekati meja makan, diatasnya sudah tersaji berbagai makanan yang dimasak oleh Kihyun tetapi ia tidak menemukan lelaki manis pujaannya.
"Ki?" Panggil Hyunwoo namun tidak ada jawaban.
Hyunwoo berjalan ke arah tempat menjemur pakaian yang berada di balkon belakang apartmentnya, ia mendapati Kihyun disana tengah mengeringkan pakaian di mesin cuci.
YOU ARE READING
☽; Love Sacrifice [ShowKi]
Fanfiction"Sometimes when you sacrifice something precious, you're not really losing it. You're just passing it on to someone else." - Mitch Albom ✎ ShowKi ✎ JooKyun ✎ WonKyun Warn : Mpreg, BXB