[23] Tangis

1.5K 113 16
                                    

Pagi yang cukup cerah, Bintang berjalan keluar dari rumahnya untuk memulai aktivitas paginya dengan jogging namun dia malah melihat Angkasa sedang bersiap-siap akan pergi dengan membawa sebuah koper yang dia masukan ke bagasi mobilnya membuat Bintang mengernyitkan keningnya dan perlahan mendekati cowok itu.

"Mau kemana?" tanya Bintang dengan ragu.

Angkasa menatap Bintang sekilas kemudian dia kembali fokus menutup pintu bagasi mobilnya. "Sa?" panggil Bintang.

"Ke Bandung."

"Ngapain?" tanya Bintang penasaran.

Selang beberapa menit kemudian sebuah motor datang dengan ditumpangi oleh dua orang, mereka adalah Venus dan bapak bapak ojol Venus langsung turun begitu sampai di depan rumah Angkasa.

"Kembalianya ambil aja pak."

Setelah bapak-bapak itu pergi, Venus menghampiri Angkasa namun saat dia melihat Bintang raut wajahnya berubah. "Eh, hai bin." sapa Venus.

"Kalian mau pergi bareng?" tanya Bintang menatap Venus dan Angkasa secara bergantian.

"Iya." singkat Angkasa.

"Ke Bandung? Mau ngapain? Berdua doang?"

"Venus, masuk mobil dulu aja." pinta Angkasa dan Venus menurutinya.

"Sa, apa secepat itu?" tanya Bintang dengan menahan rasa sesak di dadanya, munafik jika Bintang tidak merasa sakit hati melihat Angkasa pergi bersama Venus.

"Gue pamit, assalamu'alaikum." ucap Angkasa sebelum akhirnya cowok itu masuk ke dalam mobilnya kemudian dia mulai melajukan mobilnya meninggalkan Bintang yang masih berdiri di sana.

Bintang mengeratkan genggamanya, matanya berkaca-kaca. Dia masuk ke dalam rumahnya dan tidak jadi jogging, "pagi Bin." sapa Atlan yang baru keluar dari rumahnya.

Bintang mengabaikanya, dia ingin cepat-cepat sampai di kamarnya. "Bin." panggil Atlan yang kemudian mengikuti adiknya itu.

"Bintang."

Bintang menahan air matanya, rasanya sakit melihat Angkasa dan Venus bisa sedekat itu. "Bintang kamu kenapa?" tanya Samudera yang berdiri di anak tangga paling bawah.

"Bang Sam." rengek Bintang kemudian Bintang memeluk kakak pertamanya itu dengan erat. "kamu kenapa?" tanya Samudera namun Bintang hanya menangis dan tidak menjawab pertanyaan Samudera.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu itu membawa Atlan untuk membuka pintu rumah, Bintang menangis di pelukan Samudera. "Ada apa?" tanya Samudera penasaran.

"Angkasa, bang."

"Angkasa kenapa lagi?" tanya Samudera.

Bintang tidak menjawabnya.

"Siapa lan?" tanya Samudera dengan berteriak.

"Langit, bang."

Langit datang dengan pakaian yang terlihat akan jogging sepertinya Bintang dan Langit memang akan jogging bersama. "Itu ada Langit, ga malu nih nangis?" tanya Samudera.

"Aku mau ke kamar." pamit Bintang sambil berjalan meninggalkan Samudera dan yang lainya menuju ke kamarnya.

"Dia kenapa Lang?" tanya Samudera.

"Gue aja baru dateng, bang."

"Lo ga tau sesuatu gitu?" tanya Atlan penasaran.

"Mungkin Bintang liat Angkasa sama Venus."

"Sebenarnya ada apa si?"

"Ada sesuatu bang, nanti juga bakal tau. Ribet kalo di jelasin." balas Langit.

Retain (Sekuel of Angkasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang