Part 1

19 2 0
                                    

Aku mencintai sahabatku sedemikian rupa tanpa tau bahwa dia mencintai cintaku sebegitu dalamnya.
-Stephani-

Pagi yang begitu cerah,  secerah harapan ku hari ini secerah angan ku pagi ini. Natasya Cinta banyak orang yang bilang hidupku selalu penuh bahagia dan cinta,  selalu penuh kasih sayang dan tidak pernah terluka. Lucu sekali bukan tentang tanggapan tak pernah terluka?  Memang terkadang teman teman ku aneh.

"Selamat pagi" ucap ku saat  mencapai ambang pintu kelas. Seketika membuat banyak mata menoleh lantas mulai menggoda Natasya yang merupakan most wanted sekolah.
"udah ah ca engga usah gitu,  engga usah bikin cowo cowo dikelas kita dosa pagi-pagi,  mending duduk aja sini" ucap fani teman sebangku Natasya sejak kelas 10 dulu.
"iya iya,  eh fan nanti istirahat temenin aku ke ruang OSIS ya,  tadi aku ketemu Ka Renand terus nyuruh aku ke ruang OSIS gitu" sambil meletakan tasnya dan menaruh bokongnya ke kursi sebelah fani

"ah sumpah ca?,  kak Renand yang putih, tinggi,  mancung, cool banget itu?  Ucap fani dengan mata yang berbinar

"biasa aja fan". Ucap aca malas

"jadi mau nemenin ngga? "

"mauuu mauu".

Akhirnya pelajaran demi pelajaran dilewati dan bel istihat pun berbunyi nyaring semerdu sorakan siswa siang ini.

"yuk fan" ucap aca sambil menarik tangan fani,  dan yang ditarik hanya tersenyum mengangguk lantas bebarengan melangkahkan kaki.

"Ca, kenapa si kamu ngga coba buka hati ke kak renand? "
Ucapan fani yang begitu aca benci, karena menurut aca kak renand hanya sebatas kaka kelas yang dulu sempat menolong aca saat dia berangkat terlambat.

Flash back on
Mentari telah menari nari disambut sejuknya embun yang menetes sedari tadi serta kicauan burung pencipta suasana bak dunia surgawi.  Namun nampaknya ada gadis yang masih menutup diri dengan selimut tebal dan mimpi  indah.

Kringggg kringgg kringggg.....

"Apaan sih, berisik banget" ucapan bak igauan yang tak dihiraukan oleh aca

"Ca,  Bangun sayang sudah jam 6" Bunda aca yang nampak tak terima jika anaknya ini harus terlambat menuju sekolahnya.

"aaahhh iya bunda,  baru jam 6" ucap nya sambil menarik selimut sampai ke ujung kepalanya.

"apa Bunda?,  Jam 6??? aca terlambat pastiiii ahhhh". aca terlihat sangat frustasi pagi ini,  terlambat dimata pelajaran kimia sangatlah tidak baik ditambah lagi dengan guru yang super mengintimidasi siapapun yang terlambat masuk ke kelasnya.  Tanpa berfikir panjang aca pun segera berlari menuju kamar mandi,  mandi secepat mungkin, memakai seragamnya tanpa mempedulikan wajahnya dan merampas ikat rambut lalu berlari menuju mobil yang sudah siap terpakir bersama supirnya.

"Bundaa,  aca berangkat"

"Iya,  hati-hati ini makanan buat kamu"

"siappp bunda,  Assalmualaikum" setelah mengucap salam caca pun bergegas menuju sekolahnya.
Jalanan Jakarta mana yang tidak macet jika sudah pukul 07.00 begini, caca merasa geram padahal sekolahnya sudah masuk sejak 15 menit lalu dan dipastikan guru kimia nya itu sudah duduk dan sedang menceramahi yang lain supaya tidak telat seperti dirinya.

"kan mampus gue, beneran udah dikunci tu gerbang" ucap aca kesal bingung entahlah.

"yuk ikut aku" tiba-tiba ada tangan yang menarik pergelangan aca dengan begitu kuatnya,  lantas membantu aca untuk menaikin tangga dan membantunya untuk masuk lewat tembok belakang sekolah.
Flashback off

"kok palah bengong ca?,  dah sampe tau" fani pun heran mengapa sahabatnya tiba tiba seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu.

"eh iya,  udah sampe ya.  Kayaknya ka renand ngga ada deh fan mending kita ke kantin aja gimana? " sebenarnya aca lupa kalau Renand juga bilang,  kalau mau ke ruang OSIS chat dirinya dulu karena dia memang sedang sibuk di perpustakaan.

"lah?  Yaudah si ayo aja aku juga laper".

Akhirnya 2 sahabat itu pergi ke kantin memesan makanan dan minuman lantas makan sambil bercerita.

"ca,  semalem aku udah coba chat dia,  dan ya sama dia dibales dong. Aku seneng bangett akhirnya dia mau bales chat dari aku,  udah gitu dia mau balik tanya gitu ke aku" Fani menceritakan kegiatannya semalam dengan senyum sumringah dan mata yang berbinar indah membuat aca semakin tidak tega untuk suatu saat jika menyakiti sahabatnya ini.

"oh ya?, semoga dia juga mencintaimu" ucapan yang sangat sederhana namun membuat fani bahagia dan aca?  Hanya senyum simpul yang ia tujukan untuk sahabatnya...

Part 1 pasti sedikit membosankan,  tapiii ini pintu buat ke kerumitan cinta selanjutnyaaaa...
.
.
.
.
.
.
.
.
....
(bersambungggg)

TERIMAKASIH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang