1

13 1 0
                                    

"Hiks...hiks..hiks..Xiao Yin..huaaaa Gege Jiangwu mati.." Ucapnya sambil menarik baju rekan disampingnya.

"Aauuu... Bisa tidak jangan tarik bajuku segala, Lin Shuwan ." Ucap Xiao Yin sebal. Lin Shuwan hanya tertawa renyah.

"Hehehe sorry Fang Yueyin. Aku terlalu terhanyut sama ini novel." Ucap Lin Shuwan. Fang Yueyin mendengus dan menatapnya dengan rendah.

" Emang apa sih bagusnya itu novel? Lagian kenapa coba sampai terhanyut segitunya. Keliatan bego tahu."

"Ihh..kamu tidak tahu sih sama ceritanya. Lagian aku sebel tahu!! Kenapa Gege Jiangwu harus mati, dia tidak salah.. ahh aku kesel kesel kesel pokoknya!!!" Fang Yueyin memutar kedua bola matanya malas.

" Kalo mati terus kenapa? Salahkah?"

Lin Shuwan yang awalnya merengek tidak jelas langsung menatap tajam Fang Yueyin. " SALAH!! Gege Jiangwu tidak bersalah. Dia hanya seorang anak yang paling menyedihkan Xiao Yin. Ahh aku benci penulisnya kenapa bukan Gege Jiangwu saja yang jadi protagonisnya. Atau paling tidak jangan buat Gege Jiangwu mati dengan mengenaskan JUGA hiks hiks ini TIDAK..hump"

"Stop!! Please stop okay, telingaku udah panas yang dengerin curhatan mu yang tidak berguna itu." Sindir Fang Yueyin sambil membekap mulut Lin Shuwan. Merasa sudah tenang barulah Fang Yueyin melepaskan bekapannya. Sayangnya Fang Yueyin meremehkan Lin Shuwan.

"FANG YUEYIN?!!! JANGAN BEKAP MULUTKU SEENAKNYA DONG!! AKU TUH LAGI SEDIH, SEHARUSNYA KAMU HIBUR GITU BUKANNYA MENGHUJAT!!" Teriaknya. Fang Yueyin merasa pusing dengan teriakan Lin Shuwan yang terlalu bervolume.

"Aiii Lin Shuwan, kamu tahu kan pekerjaanku itu. PEMBUNUH bukan BADUT, NGERTI?!!" Balasnya. Lin Shuwan kicep. Ia membuka dan menutup mulutnya secara bergantian, lalu menunduk. "Maaf.." Lirihnya.

Fang Yueyin hanya menghela nafas lesu dan berlalu meninggalkan Lin Shuwan. Tapi sebelum menjauhinya, samar samar Ia mendengar gumaman nya. "Aku lupa kamu benci novel."

Setelah memasuki kamarnya, keheningan mulai menyelimuti tempat itu. Fang Yueyin langsung merebahkan tubuhnya ke kasur. Ia kembali mengingat masa lalunya yang kelam. Yah, Fang Yueyin memanglah seorang pembunuh bayaran yang sangat ditakuti oleh dunia bawah ataupun atas. Walau begitu, hidupnya dulu sangatlah mengenaskan. Ia lahir tanpa adanya kasih sayang kedua orangtuanya. Orang Yang dia anggap keluarga malah menyiksanya dengan kejam. Ia saat itu percaya bahwa suatu hari Ia akan di selamatkan oleh pangeran berkuda putih dari penderitaannya.

Sayangnya itu hanyalah angan-angannya. Ia merasa bodoh karena percaya hal itu, yang bisa menyelamatkannya hanyalah dirinya sendiri. Ia pun kabur dari tempat yang Ia sebut 'rumah'. Setelah kabur dari sarang buaya Ia malah masuk ke lubang singa.

Fang Yueyin lagi-lagi di tangkap dan di paksa mengemis di jalan raya tanpa di kasih makan. Hidupnya sungguh menyedihkan. Hingga seseorang membawanya. Fang Yueyin merasa senang. Ia mengira orang yang membawanya pasti perwujudan dari seorang pangeran berkuda putih. Sayangnya Ia terlalu naif, Ia sekarang memang bebas namun, Ia lagi lagi di paksa menjadi kuat dan harus berlatih membunuh.

Awalnya sangat sulit namun lama-lama Fang Yueyin mulai beradaptasi. Hingga seperti sekarang ini, Ia berhasil menjadi seorang pembunuh bayaran yang sangat ditakuti.

"Semua yang ada di novel itu bullshit!" Cercanya. Ia mengangkat tangannya di depan wajahnya. Fang Yueyin menatapnya dengan erat lalu tersenyum miris. Ia menoleh menatap jendela. Tidak ada bulan yang memancar masuk ke jendela. Hanya kegelapan yang ada. "Bahkan cahaya pun enggan memasuki kamarku." Ucapnya, sedih.

"Jiangwu? Kalau aku jadi kamu, aku pasti membersihkan namaku dahulu barulah membuat reputasi orang yang dibenci hancur. Bukankah dengan begitu dia pastinya akan mati secara perlahan."

Fang Yueyin berkata dengan lembut. Entah kepada siapa ia berbicara, hanya saja Fang Yueyin merasa bahwa Jiangwu hampir sama dengan dirinya. Manik mata ungunya bersinar indah bagai ada bintang dalamnya lambat laun mulai menutup. Fang Yueyinpun tertidur.
................
.........
.....
...
..
.
Suara kicauan burung menyambut cahaya mentari. Cahayanya yang indah samar-samar memasuki sebuah kamar kecil. Di dalam terdapat seorang gadis kecil berusia dua belas tahun tertidur dengan damai. Terlihat matanya yang tertutup rapat mulai bergerak dan terbuka. Tampaklah manik matanya yang ungu gelap berkelip seakan ada bintang di dalamnya. Ekspresinya berubah, wajahnya yang cantik agak terlihat bingung. Ia menatap tangannya yang kecil dan halus. Kemudian Ia menyentuh wajahnya secara perlahan.

"Ini.. bagaimana bisa aku berada disini dan berada di tubuh ini? Apa yang terjadi?" Ia merasa bingung namun rasa bingung tergantikan dengan rasa sakit yang luar biasa di kepalanya. Ia mulai memegangnya erat. Wajahnya mulai pucat, keringat dingin mulai membasahi wajahnya. Bibirnya yang kecil dan merah merona Ia gigit hingga agak berdarah. Tidak ada suara apapun yang keluar dari bibir itu. Seolah Ia tidak merasakan apapun.

Secara perlahan rasa sakit itu menghilang dan mulai muncul informasi di otaknya tentang tubuh ini. Ia pun sadar bahwa tubuh ini memiliki nama yang sama dengannya, Fang Yueyin. Ia seorang anak dari seorang pemimpin sekte Yuexin. Sekte ini sangat terkenal dengan kultivatornya yang kuat dan unggul. Bisa dibilang ini dunia para kultivator. Hanya yang kuat yang berkuasa dan lemah hanya bisa di injak-injak oleh orang yang kuat, itulah hukum rimba.

"Menarik." Ucapnya. Lalu Ia kembali melihat informasi dari otaknya. Ekspresi wajahnya yang datar kembali mengernyit seakan bingung. Ia pun sadar bahwa ini bukan hanya sebuah dunia kultivator tapi juga dunia novel yang sangat disukai oleh rekannya, Lin Shuwan. Dan Ia adalah salah satu selir yang dimiliki oleh protagonis.

"KAU BERCANDA KAN?!" Teriaknya.

"Yin'er kamu tidak apa-apa kan?" Suara khawatir mulai terdengar di balik pintu. Fang Yueyin berdehem. Lalu keluar menemui ayahnya atau bisa dikatakan seorang pemimpin sekte.

Fang Yelu, seorang pemimpin sekte dan ditakuti oleh banyak kultivator namun saat ini ekspresinya sangat khawatir dan takut hanya karena putrinya, Fang Yueyin. Putrinya adalah satu-satunya hadiah terakhir dari mendiang istrinya. Namun sejak kematian istrinya satu tahun yang lalu. Putrinya yang cantik dan ceria mulai menghilang. Ia selalu menampilkan raut wajah dingin namun serat akan kesedihan. Sebagai ayah, Ia merasa gagal. Ia ingin mengembalikan senyum indah namun hasilnya nihil. Tetapi saat ini, detik ini untuk pertama kalinya Fang Yelu merasa sedih, terkejut bahagia, semuanya tercampur aduk di wajahnya. Putrinya tersenyum walau itu samar tetapi Ia tersenyum padanya.

"Yin'er..kamu.." Tanpa aba-aba Fang Yelu langsung memeluknya membuat Fang Yueyin tertegun dan bingung. Untuk sesaat Ia bingung harus melakukan apa. Ini pertama kalinya Ia dipeluk oleh seorang ayah, walau ini ayah pemilik asli tubuh ini, tapi entah kenapa Fang Yueyin dapat merasakannya. Kasih sayang yang tersampaikan dari pelukan itu. Tiba-tiba Fang Yueyin agak iri dengan pemilik asli tubuh ini yang masih dapat merasakan kasih sayang orang tuanya. Ia pun bertekad bahwa Ia akan menjadi kuat untuk bisa menjaga orang yang dia sayangi sekaligus dirinya. Ia juga tidak akan mengikuti apa yang ada di novel. Ia tidak akan menjadi seorang selir dari protagonis.

"Ayah..?" Fang Yelu melepaskan pelukannya dan tersenyum. "Entah sudah berapa lama aku mendengar panggilan ayah dari putri kecil ayah." Ucapnya haru.

Fang Yueyin tersenyum tipis."Maaf telah membuat ayah khawatir. Aku janji akan menjadi kuat dan melindungi ayah." Ya mulai saat ini Ia akan hidup di dunia ini. Entah sampai kapan, Yang pasti sampai Ia mengetahui penyebab Ia berada disini dan cara kembali ke dunianya.

"Anak ayah telah dewasa, baiklah bagaimana jika makan bersama?"

"Baiklah, tapi aku mau siap-siap dulu ayah."

"Iya." Ucapnya sambil tersenyum.

******

Halo minna
Ini cerita Xianxia pertama
Tolong di kasih masukan agar menjadi lebih baik
Arigatou Minna(◍•ᴗ•◍)

Sayonaraa(◠‿◕)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Black PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang