01

20 1 1
                                    

Aku bahkan tidak tau penyebab kenapa aku sangat keras terhadap nya. Tapi, apa aku salah?

🥀

Sudah dua puluh lima menit ia menunggu seseorang dengan tatapan geram. Emosinya sudah tidak bisa ia kontrol, sedari tadi ia terus menghubungi seseorang. Sampai pintu cafe berdenting, dan seorang Gadis cantik tiba dengan keadaan yang sangat lelah.

"Bego! Lo pikir kerjaan gue cuma nungguin lo dateng?!"

Tangan Pria itu mengeras, tanda ia sedang marah. Tatapannya tajam, seakan ingin memangsa Gadis yang berada di depannya.

"Jay, maaf banget. Tadi aku naik bus–"

Belum sempat ia selesaikan ucapannya, Ajay –Pria tampan dengan balutan hoodie army– itu sudah menariknya paksa, untuk keluar dari cafe.

"Siapa suruh lo naik bus?! Eh cewek gila," Cengkraman kuat Ajay, membuat Gadis itu ingin menangis. "Lo kerja sampe malem, banyak duit, kenapa ga naik taxi, tolol."

Suara Ajay cukup kencang, dan langsung mendapat perhatian banyak dari orang sekitar. Ada yang menunjukkan ekspresi kaget, bahkan iba karna melihat Gadis itu ketakutan.

Dengan berani, Gadis itu menatap Ajay. "Tadi taxi penuh semua. Jadi aku mutusin buat naik bus," Suara yang ia hasilkan sangat pelan. Mungkin terdengar berbisik saat itu.

Tubuh tegap Ajay sedikit merendah untuk bisa membisikkan sesuatu ke telinga Gadis itu, "Untuk hari ini gue maafin. Tapi kalo ini keulang, ga segan-segan gue mempermalukan lo di depan semua orang, dan bilang, lo jalang."

Setelah mengatakan itu, Ajay pergi meninggalkan Gadis itu sendiri. Tubuh Gadis itu lunglai, dan mulai menangis dalam diam. Ia sakit bila terus seperti ini.

–––––
Permulaan ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang