25

2.6K 99 7
                                    

Athalla mengoper bola basket pada Keyra. Keyra pun menangkapnya dan langsung memasukannya ke dalam keranjang basket. Namun, lemparannya itu masih kurang jauh. Jadi hasilnya pun nyihil untuk bisa masuk ke dalam keranjang.

Athalla pun tersenyum kearah Keyra dan langsung mengejar kearah bola basket tersebut. Dan memberinya kepada Keyra.

"Sini aku bantuin, tangan kamu pegang bola basketnya disini. Terus posisi lengan kamu tegak keatas" ucap Athalla pada Keyra sambil membenarkan posisi tangan Keyra.

Gadis itu melirik kearah pelatih basket barunya itu. Yaps, Keyra yang meminta laki-laki itu untuk mengajarinya bermain basket pada setiap Sabtu pagi di lapangan basket komplek rumahnya itu.

"Coba sekarang kamu shoot" pinta Athalla pada Keyra.

Keyra pun mengangguk. Lalu, menshooting bola basket yang ada pada telapak tangannya itu. Dan akhirnya lemparan dari gadis itu pun berhasil masuk ke dalam keranjang basket.

"Keyra" panggil seseorang membuat kedua insan itu saling mencari kearah sumber suara tersebut.

Rupanya, Hanif yang memanggil gadis itu. Lalu, laki-laki itu pula yang berjalan cepat menuju kearahnya. "Ada apa nif? Tumben banget lo nyamperin gue" tanya Keyra pada Hanif yang kini berdiri dekat kearahnya.

"Diva, key" ucap Hanif. Kini wajah laki-laki itu berubah menjadi serius. Membuat Keyra menjadi cemas dan panik melihati Hanif.

"Diva, kenapa?" tanya Keyra penasaran.

"Dia self harm. Tadi, gue di telepon sama nyokapnya. Katanya tangannya, Diva berdarah. Nyokapnya yakin, kalo Diva itu self harm key, jadi lo temenin gue ke Rumah Sakit ya sekarang" ucap Hanif.

Keyra pun menoleh kearah Athalla. "Gue, ikut" ucap Athalla tanpa berbasa-basi lagi. Ia pun langsung mengambil bola basket yang tergeletak di lapangan dan juga langsung menggandeng tangan Keyra. Lalu, berjalan menuju rumah gadis itu tanpa memperdulikan Hanif yang jauh diam di belakang.

Sesampainya, di perkarangan rumah Keyra. Athalla pun langsung berhadapan dengan gadis itu. "Aku balik dulu ya, ke rumah habis itu, balik lagi kesini kita ke rumah sakitnya harus bareng ya" pinta Athalla. Keyra pun mengangguk.

Sepertinya, Athalla tidak ingin Keyra dibawa kemana-mana oleh Hanif. Walaupun, Athalla juga sudah tau. Kalau, Hanif adalah teman dekat Keyra. Mungkin memang sifat Athalla mulai lebih posesif untuk menjaga Keyra agar tak terulang lagi kesalahan akibat laki-laki itu tak memperhatikan gadis tersebut.

"Gak ada waktu, gue cuma mau bawa Keyra sekarang" ucap Hanif.

Mendengar perkataan Hanif membuat Athalla segera melihati laki-laki itu tajam. "Lo gak liat tadi gue sama Keyra habis ngapain? Kalo, Keyra gak mandi bakalan banyak kuman di tubuhnya. Gue gak mau sampai Keyra kenapa-napa" tegas Athalla pada Hanif.

"Yaudah Keyra aja yang mandi, lo gak usah balik kalo mau ikut ke Rumah Sakit" pinta Hanif pada Athalla.

"Mendingan kamu mandi di rumah aku aja ya, di kamar mandi tamu. Entar aku bawain baju sama celananya Bang Karel ya" ucap Keyra memberi saran. Athalla pun mengangguk setuju.

Lalu, kedua insan itu pun masuk ke dalam rumah yang bernuansa minimalis tersebut. Setelah, mempersiapkan dirinya Keyra langsung mengambil baju dan juga celana yang ada di dalam lemari kakaknya itu. Berjalan turun menuju ke kamar mandi tamu. Lalu, mengetuknya.

AthallaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang