"Kalo sayang dan cinta nikahi! Bukan pacari!"
***
"Ara ya?"
Ara terkejut. Seseorang itu ternyata adalah lelaki yang belakangan ini ia temui.
"Oh Allah...kenapa takdir mempertemukan ku dengan dia?"gerutu Ara dalam hatinya.
Dengan kaku, Ara mengangguk dengan menunduk. Ia merasa tak nyaman sekarang.
"Dok,, aku permisi ya...kasihan Felly nunggu diluar," pamit Ara sambil berdiri, diikuti oleh Dokter Ali.
"Oh kamu sama Felly? Gimana kabar dia?" tanya dokter Ali pada Ara. Ara hanya tersenyum sambil mengangguk seolah mengatakan bahwa Felly baik-baik saja.
Entahlah, semenjak kehadiran Rey seolah Ara menjadi gagap. Dokter Ali sedikit terkekeh melihat Ara, ia lalu berbalik badan melihat sahabatnya Rey yang masih diam diambang pintu.
"Rey? Ngapain ente disitu?" tanyanya dengan terkekeh. Rey menggeleng, lalu ia sedikit menepi.
"Silahkan kalau ukhty ingin keluar," ucap Rey.
Ara mendongak. Ia sedikit tersenyum tipis. Ia berburu-buru keluar dari ruangan itu. Hingga-hingga ia lupa mengucap salam.
"Dia siapa, Li?" tanya Rey mendekati Ali.
"Pasien ane, suka ente?" tanya balik Ali dengan menggoda Rey. Tanpa niat membalas Rey hanya menatap tajam kearah Ali.
***
Sepulangnya dari rumah sakit Ara langsung saja pulang. Ia benar-benar lelah. Apalagi takdir mempertemukannya dengan lelaki itu.
Kebetulan? Ah Ara tak percaya bahwa ini hanya sekedar kebetulan. Karna nyatanya tak ada yang kebetulan didunia ini.
Lalu apa rencana Allah selalu mempertemukannya dengan Rey?
***
Selepas shalat isya, Ara hendak melanjutkan tugasnya, ditambah skripsinya yang belum selesai.
Baru saja ia mendaratkan bokongnya dikursi belajarnya. Pintu kamarnya terbuka menampakkan bidadarinya. Ara tersenyum menyambut sang ummi. Ummi-- Fatma.
"Ra, turun yuk!" ajak sang ummi sembari mengelus pucuk kepala Ara. Ara mengerutkan keningnya.
"Kenapa ummi?" tanyanya penasaran pada sang ummi. Ummi Fatma hanya tersenyum lalu mengambil khimar Ara dan menyerahkannya pada Ara.
Ara langsung saja memakainya. Dan mengekori umminya untuk ke bawah.
***
Ara mendengus. Kini diruang tamu sedang ada seorang lelaki yang tak ia kenal. Dan ia tahu benar bahwa pastinya lelaki dan keluarganya itu ialah lelaki yang dimaksud abinya, yang akan mengkhitbahnya.Ara duduk ditengah-tengah abi dan umminya. Ia bosan dengan suasana seperti ini. Sudah berapa kali ia dihadapi dengan situasi seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Ya Kamu[Selesai]
Teen Fiction[SELESAI] "Aku mencintaimu karna Allah. Maka, biarlah hanya Allah saja yang akan memisahkan kita kelak. Dan, aku berharap Allah mempertemukan kita kembali di Jannah-Nya". --Jodohku Ya Kamu--- (SPIRITUAL-ROMANCE) *** HARAP TINGGALKAN JEJAK B...