Besok harinya kami berencana untuk melakukan pemeriksaan kembali kepada calon buah hati kami. Kami memang sudah sepakat apabila darah masih belum berhenti, kami akan memeriksanya di tempat seperti biasa.Besoknya, kami kembali ke rumah sederhana kami. Sudah satu bulan kami meninggalkan rumah ini. Kondisinya masih sama, hanya saja beberapa barang ada yang sudah di makan tikus. Kotoran-kotoran tikus juga banyak kami lihat. Mau tidak mau, tugasku sebagai seorang suami yang saat ini istrinya sedang hamil yang membersihkan semuanya.
Bukan hanya itu, sekarang untuk sementara waktu, tugas menyapu, memasak, cuci piring, cuci baju, dan urusan rumah lainnya kebanyakan aku yang melakukannya. Aku juga tidak mau istriku terlalu banyak bergerak pada kondisi seperti sekarang ini.
Pagi harinya kami berangkat untuk memeriksa calon buah hati kami. Kembali dilakukan USG untuk melihat kondisi janin yang ada di dalam perut ibunya. Aku juga sedikit takut dan terus berdoa agar ada perkembangan dari pendarahan kemarin.
"Tidak ada masalah dengan janinnya, kondisinya normal. Hanya saja terdapat lilitan, ada dua lilitan dan ini di leher." ucap bidan yang memeriksakan kandungan istriku.
Apa lagi ini? Setelah pendarahan yang tak pasti apa penyebabnya, sekarang calon anak kami yang terlilit tali pusarnya. Aku hanya bisa berdoa dan pasrah kepada Sang Maha Kuasa sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Pengejar Nikah Muda (Finish)
RomanceMenikah di usia muda? Siapa bilang itu sesuatu yang sulit. Kadang kita yang mempersulit apa yang sebenarnya mudah saja dilakukan. Inilah adalah ceritaku, perjuanganku yang memutuskan untuk menikah di usia muda.