19

935 113 10
                                    

Tidak ada yang berubah. Kejadian kemarin malam memang nyata dan bukan mimpi. Setelah lama menangis akhirnya Rose bisa tertidur dengan tenang, semalaman jaehyun berjaga didepan kamar rose untuk mewaspadai gerak geriknya. Jaehyun tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi kepada rose karena masalah dikeluarganya.

Jaehyun juga sempat menenangkan rose agar tidak terus terusan menangis, semakin jaehyun menenangkannya rose malah semakin menangis. Jaehyun tidak tega jika harus melihat Rose terpuruk seperti semalam. Ini baru kali pertama jaehyun melihat orang yang disukainya menangis dengan sangat dalam.

Seharusnya hari ini Rose dan jaehyun pergi kesekolah, tapi melihat keadaan rose yang tidak stabil membuatnya tidak tega membangunkan rose. Suhu tubuh rose terus terusan meningkat, membuat jaehyun merasa lebih khawatir.

Jaehyun tidak menyangka bahwa kejadian semalam bisa berdampak buruk terhadap kesehatan rose.

"Jungkook oppa....." lirih rose

Seakan lupa, Rose masih menyebut nama jungkook ketika kesehatannya sedang menurun.

"Rose...gwaenchana?"

Rose yang semula masih terpejam kini mulai membuka celah matanya dan mendapati jaehyun didepannya.

"Aku akan membawamu kerumah sakit"

Dengan susah payah, Rose bangkit dari tidurnya dibantu oleh jaehyun. Rasanya begitu lemas dan letih

"Aku akan sekolah"

"Tidak Rose. Kau sedang sakit"

Dikeadaan seperti ini Rose masih sempat sempatnya memikirkan sekolah. Jaehyun melarang keras jika Rose harus pergi kesekolah.

"Biarkan aku sekolah jae....itu akan membuatku lebih segar"

Baiklah. Kaliini jaehyun tidak akan melarang rose, dengan alasan ketika Rose sudah merasa tidak enak ia harus segera menghubungi jaehyun. Jaehyun membiarkan rose untuk bersiap siap pergi kesekolah dibantu dengan para pelayannya.

Melihat wajahnya dicermin membuat rose turut iba dengan hidupnya sendiri. Wajahnya pucat, bibir yang kering, serta kelopak mata yang menghitam terpantul jelas didasar kaca. Pelayan rumah jaehyun membantu menyisiri rambut rose....Rose hanya memandang cermin dengan tatapan kosong.

"Sudah selesai non"

"Terimakasih bi" Rose menunjukkan senyum tulusnya kepada pelayan jaehyun

Menyusul jaehyun kedalam mobil, Rose mencoba untuk menerima semuanya dengan lapang dada. Walau bagaimanapun hidupnya harus tetap berjalan.

Dengan keadaan tubuh yang tidak baik, jaehyun membantu rose menuju perpustakaan. Rose tidak mau memasuki kelasnya dulu, dia belum siap menemui teman temannya. Sejak melangkahkan kaki kesekolah, murid lain menyindirnya dengan menyangkutpautkan urusan keluarga 'Ternyata dia bukan adik jungkook'

Rose merasa hatinya kembali perih ketika orang lain membicarakan hubungannya dengan jungkook.

"Segeralah kekelas jae....aku akan disini" ucap rose ketika sudah berada didalam perpustakaan

Jaehyun sebenarnya merasa tidak tega membiarkan rose sendirian diperpustakaan, tapi rose meyakinkan jaehyun jika dirinya akan menjaga diri lebih baik.

"Yasudah aku akan pergi kekelas. Jaga dirimu baik baik" jaehyun mengusap singkat ujung kepala rose

Melihat perlakuan jaehyun mengingatkan rose akan jungkook. Dulu jungkook sering sekali mengusap kepalanya sebelum beranjak dari hadapannya. Lagi lagi buliran air mata harus mengalir dari kelopak matanya. Rose sudah berusaha untuk tetap tegar tetapi hatinya masih terasa sulit menerima kenyataan.

My BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang