Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata indah itu tertuju kearahku,
Dia menatapku..
Aargh, aku tidak bisa. Spontan aku memalingkan mukaku. Tidak, aku tidak membencinya. Aku hanya terlalu gugup saat ini, kupastikan mukaku memerah sekarang.
"Hey, apa kau tidak apa-apa?" suara berat itu memasuki indra pendengaranku.
"A-aah.. Gwenchana." aku berusaha tersenyum seramah mungkin dihadapannya.
Dan dia membalas senyumku, yaah.. Walaupun terlihat samar.
His smile..
"Arasseo," dia menyerahkan buku novelku.
Aku menerimanya,
Lalu dia pergi dan kembali melanjutkan perjalanan menuju kelasnya.
Setelah memastikan dia sudah menghilang dari pandanganku, aku menepuk-nepuk pelan rok selututku sambil tersenyum lebar seperti seorang idiot.
Jujur bokongku terasa sedikit sakit, tapi senyumnya tadi langsung menghancurkan rasa sakit itu.
Jika memang harus selalu bertabrakan dengannya, aku rela kok.
◆◇f e e l i n g s ◆◇
Moodku pagi ini bisa dibilang lumayan buruk.
Masalah yang dibuat oleh Kai dan teman-temannya saja sudah membuatku kesal, ditambah aku baru saja bertabrakan dengan seorang yeoja aneh.
Sesampainya dikelas, aku langsung melempar tasku dibangku dan menghampiri Jimin dan Jungkook yang terlihat sedang sibuk memainkan hp mereka yang berlogo apel.
"Oy!" panggilku.
"..."
Aku diabaikan.
Karena kesal, aku langsung merebut benda pipih itu dari tangan mereka dan melemparnya dengan pelan ke meja disamping.
"Sialan kau Taehyung!" umpat mereka bersamaan.
"Ck, akan kuganti jika rusak."
"Terserah, wae?" Jimin memperbaiki posisi duduknya.
Aku mengambil asal bangku yang kosong dan menariknya kearah mereka lalu mendudukinya.
"Kai menantangku untuk balapan nanti malam." jelasku sambil menaikkan kaki keatas meja.
