Perfect Love 1

5.2K 118 1
                                    

Dirumah yang sangat mewah, bergaya minimalis, seorang pria yang hanya bertelanjang dada dengan tubuhnya yang tegap, berdada bidang, body bak seorang model profesional tengah memeluk seorang wanita bertubuh mungil dari belakang.

Menatap ke luar jendela yang dihiasi dengan rintikan hujan, yang mampu membuat siapa saja bisa berbuat lebih terhadap pasangannya untuk mencari kehangatan.

"Sayang, apa kau bahagia dengan kehidupan kita sekarang ini, dengan adanya aku dan Reynand?" Ucap Angga. Sambil meniup- niup kecil leher Zara

Zara tersenyum dan berbalik menghadap ke Angga sambil mengalungkan tangan nya di leher Angga.
"Sayang, aku sangat bahagia dengan kehidupan kita saat ini. Walaupun banyak masalah yang harus kita hadapi terlebih dahulu, tapi itu tak sebanding dengan kebahagian yang aku dapat sekarang ini dengan mu Angga. Dan ditambah hadirnya malaikat kita, buah cinta kita Reynand Putra Yunanda semakin membuat aku bahagia sayang." Ucap Zara.

****

**Flashback on**
Di taman kampus pasangan kekasih bernama Angga dan Zara duduk saling berhadapan. Angga menggenggam erat tangan Zara.
"apa yang kamu bicarakan ra? Apa kamu tidak mencintai ku lagi sekarang?" Ucap Angga.

"Aku mencintaimu ngga, sangat. Tapi aku tidak bisa membantah perkataan papapku ngga"? Ucap Zara sambil menangis dan menundukkan wajahnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi sayang? Katakan padaku" Ucap Angga lembut membelai wajah Zara yang basah karena menangis.

Zara menatap Angga "aku akan dijodohkan dengan anak sahabat nya, Angga. Dan aku tidak bisa menolak itu" Ucap Zara menangis lagi dan memeluk Angga.

Angga melepas pelukan Zara dan melihat wajah Zara.
"Aku akan memperjuangkan cinta kita sayang. Apapun itu aku akan melawannya" ucap Angga. Zara mengangguk.

Di rumah Zara
"TIDAK. Zara, sudah papap bilang kamu akan dijodohkan dengan Bima putra Om Hans, sahabat papap" Ucap papap Zara

"Tapi pap, Zara gak cinta sama dia. Zara gak mau pap. Zara sudah punya Angga." Ucap Zara.

"Papap tidak perduli Zara" ucap papap Zara.

"Om, saya serius dengan Zara. Saya sangat mencintai Zara, saya tidak mau kehilangan dia Om" Ucap Angga.

"Sudah!! Tidak ada bantahan lagi. Zara akan tetap saya jodohkan dengan Bima" Ucap Zara

"Papap berikan anak kita sedikit kebebasan!". Ucap mamam Zara

"Sudahlah mam, keputusan papap sudah bulat akan menjodohkan Zara. Dan kau Angga silahkan pergi dari Rumah saya". Ucap papap Zara sambil menarik Angga keluar.

"Papapp..jangan pap. Mamam tolong Zara. Zara mencintai Angga mam". Ucap Zara menangis

"Om, saya tidak akan menyerah untuk memperjuangkan cinta saya ke Zara" ucap Angga.

"Kau memang anak keras kepala" ucap papap Zara.
Plaakk....Plaakk....bughh...bughh..bughh
Papap menampar pipi Angga bergantian hingga mengeluarkan darah di sudut bibirnya, dan menonjok perut Angga berulang kali, hingga Angga terkulai lemas.

"Papapp!!! Apa yang papap lakukan?" Ucap mamam Zara.

" Angga. Sayangg" ucap Zara menangis sambil memegang bibir Angga yang terluka

Hujan deras turun seakan mewakili perasaan Angga dan Zara yang sedang terluka. Angga memeluk Zara erat sambil menangis.

"Apa yang papap lakukan hah?!! Mamam kecewa sama papap. Kamu sudah melukai hati anak gadismu. Lihat apa yang kamu lakukan. Lihat!!!!!!! Kamu senang sekarang?. Jangan contoh kita pap, yang sekarang bahagia dengan perjodohan orang tua kita dulu. Zara sudah menemukan laki-laki yang dia anggap mampu melindunginya. Zara sangat mencintai Angga pap, begitu pun Angga. Mereka saling mencintai pap, berikan restu papap untuk mereka" ucap mamam Zara yang melemah dan menangis.

Mario mencerna setiap kata yang di ucapkan istrinya. Kenapa dia begitu tega dengan putrinya sendiri. Merenggut kebahagiaan anaknya demi memenuhi keinginannya. Mario menatap sendu ke arah anaknya dan Angga, ia berjalan menghampiri anaknya dan bersimpuh di hadapan anaknya.

" Zara..maafkan papap nak. Papap menyesal melakukan ini. Papap sadar, kebahagiaan kamu, hanya kamu yang bisa buat. Papap hanya bisa mendoakan kamu. Papap salah zara. Maafkan papap Zara" ucap papap Zara menangis dan menarik Zara kepelukannya.

"Papapp" ucap Zara pelan

"Papap merestui kalian berdua untuk menikah. Angga maafkan Om. Tolong jaga Zara, lindungi dia, jangan biarkan dia meneteskan air matanya lagi. Cukup hari ini dia menangis karena kesalahan saya. Selanjutnya menangislah karena kebahagiaan kalian" ucap papap tersenyum memeluk Angga dan Zara.
**Flashback off**

Halooo semua,, ini cerita pertamaku
Semoga kalian suka dengan cerita ini walaupun jelek. Hehehe

Jalan lupa follow aku ya!
IG: @windadwi6
~Tinggalkan bintang kecil dan komen nya~

PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang