Angga memanggil Zara, membuyarkan lamunannya tentang kisah cinta mereka yang dulu tak mendapat restu sang ayah.
"Sayang, apa yang kamu pikirkan, Hem? Ucap Angga
"Tidak sayang, tidak ada apa-apa" Ucap Zara tersenyum
"Ah ya, apa anak kita sudah tidur? Kamu sudah memberinya ASI, ra?" Ucap Angga
"Sudah. Memang kenapa ngga?" Ucap Zara
"Aku hanya ingin bermain-main dengan mamamnya". Ucap Angga menyeringai nakal menatap bibir Zara
Zara tersipu malu mendengar perkataan suaminya itu. Padahal dia sudah sering mendengar perkataan itu saat mereka akan tidur. Angga menatap lekat wajah Zara, membelai setiap inci dari wajahnya. Hingga tangannya sampai di bibir Zara.
Zara memejam kan matanya saat Angga perlahan mendekati wajahnya. Benda kenyal menempel sempurna di bibirnya, Zara meremas keras bahu angga, ia tak dapat menahan nafsunya.
Angga melumat bibi Zara, menekan tekuknya untuk memperdalam ciumannya. Angga melanjutkan dengan meniup dan menggigit pelan telinga Zara. Memberikan rangsangan kepada Zara.
"Ahhss..sayangg". Zara mengeluarkan desahannya saat Angga tiba-tiba mencium dan menjilati lehernya hingga menimbulkan kissmark.
Ciuman Angga turun kedada zara, saat Angga akan mencium putingnya Zara mengehentikan kegiatan suaminya itu.
"Jangan disini sayang" ucap ZaraAngga menggendong Zara membawanya ke tempat tidur. Dan melanjutkan kegiatannya. Mencumbu tubuh istrinya, yang sudah lama Angga tidak sentuh semenjak anak pertamanya itu lahir. Kegiatan mereka berlanjut sampai pukul 2 dini hari. Wahh kuat seklali ya bapak Angga.
****
Pukul 6 pagi Zara terbangun, pertama kali yang ia lihat adalah wajah suaminya. Zara tersenyum mengingat kejadian kemarin bersama Angga karena itu hubungan intim yang pertama bagi mereka setelah Zara melahirkan.
"Angga ayo bangun, ini udah jam 6. Aku mau lihat Reynand". Ucap Zara
"Hemm...bentar dulu sayang. Aku masih pengen peluk kamu" Ucap Angga setengah sadarnya dan mengeratkan pelukkannya.
"Iya tidur lagi, tapi aku mau bangun, mau lihat Rey. Minggir dulu tangannya". Ucap Zara.
Zara bangun dan menguncir rambutnya, memperlihatkan lehernya yang putih yang terdapat karya indah suaminya itu. Dan bergegas melihat Reynand yang masih tidur di tempat tidur bayinya. Zara tersenyum melihat wajah anaknya yang sangat mirip dengan Angga tertidur lelap.
Dan Zara memutuskan untuk segera mandi dan turun kebawah untuk menyiapkan sarapan untuk suami tercintanya.Setelah satu setengah jam bertarung dengan alat dan bahan dapur Zara sudah selesai memasak. Zara memasak sayur sop, ayam goreng untuk dia dan Angga makan. Saat tengah menghidangkan makanannya di meja makan, tiba-tiba Zara mendengar suara anaknya menangis
"Mamam, Reynand nangis kayaknya lapar deh mau minum ASI". Ucap Angga sambil meyerahkan Reynand ke gendongan Zara.
"Iya, cup..cup, anak mamam mau mimik dulu ya. Sayang kamu udah mandi kan? Sekarang makan yuk!". Ucap Zara
" Udah sayang. Iya, tapi nunggu kamu selesai ngurus Reynand dulu ya, biar bisa makan bareng". Ucap Angga sambil mencium kening istrinya
" Gak papa sayang, kamu duluan aja yah makannya" ucap Zara
" Yaudah aku suapin kamu aja ya sayang. Gak ada penolakan" ucap Angga
Zara pasrah menerima suapa demi suapan dari tangan suaminya.
*
*
*
Hari sudah semakin sore, waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Zara menghampiri Angga yang duduk diruang keluarga dengan membawa secangkir kopi susu kesukaan Angga.Angga yang tengah duduk di ruang keluarga sambil gendong Rey, tersenyum melihat istri cantiknya yang berjalan sambil mebawa pesanannya.
"Ini sayang kopinya". Ucap Zara
"Iya ra, makasih ya". Ucap Angga
Tokk...tokk...tokk
Assalamualaikum....
*
*
*Segini dulu yaa...maaf kalo ceritanya jelek
Feelnya belum begitu dapet...
Tapi, Terima kasih sudah mau membaca cerita iniJangan lupa follow aku
IG : @windadwi6
Tolong tinggalkan bintang kecil yang indah dan comment untuk membuatku tambah semangat
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
Teen FictionDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...