3 "Aliya Putri Ammarrasyid"

23 2 0
                                    

Selamat Membaca
Jangan lupa!
Vote dan komennya

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aliya Putri Ammarrasyid anak dari zulhan ammarrasyid dan zira ammarrasyid. Aliya tumbuh besar tanpa seorang ibu. Tapi, aliya bersyukur punya ayahnya yang overprotektif, selalu memanjakan aliya. aliya menjadi gadis yang cantik, ceria, murah senyum, baik hati, sangat manja.

Aliya sangat disayangi semua orang, bahkan aliya sangat dimanjakan oleh keluarganya apalagi ayahnya. Aliya akan marah jika tidak dituruti keinginannya, tentu saja sang ayah maupun keluarganya harus menuruti permintaannya supaya tidak marah. Karena jika tidak dituruti keinginannya aliya akan marah, aliya tidak akan berbicara pada siapapun, tidak mau makan, mengurung diri dikamar. Tapi, dengan sikapnya itu keluarga Ammarrasyid dan ayahnya semakin sayang.

......

15 tahun kemudian

Ini adalah hari pernikahan ayahnya dan ibu aisyah. Ibu aisyah punya seorang anak perempuan namanya Marsya Mariah. Satu bulan sebelum pernikahan dilangsungkan ayah membawa ibu aisyah ke rumah. Waktu itu dirumah sangat ramai, awalnya aku tidak mengerti kenapa rumahnya ramai sekali. Dan sialnya aku terpaksa harus bangun pagi di hari minggu.

"Aliya aliya cepat bangun" ucap aunty Hasna sambil mengguncang-guncang aliya

"eugh" aliya cuman mengeliat enggan membuka matanya

"Astaga aliya cepat bangun, kau ini susah sekali bangun"

"Apaan sih aunty, pergi jangan ganggu tidur aliya dong ini kan hari minggu" gerutunya, aliya kembali menarik selimutnya.

"Cepat bangun aliya hari ini ayahmu akan mengenalkan seseorang padamu" Ucap Hasna, aliya tidak menanggapi ucapan auntynya dia kembali menarik selimutnya.

"Aliya ayo bangun, mandi dan pakai baju yang udah aunty siapkan" ucap Hasna sambil menarik selimutnya. Tapi, aliya masih enggan bangun. Hasna benar-benar kesal membangunkan aliya saja harus banyak sabar. Sehingga Hasna mempunyai ide jail.

Byurr

"AUNTY, kenapa menyiramku? Lihatlah kasur dan boneka aliya jadi basah gini" pekik aliya marah

"Makannya bangun, kau ini susah sekali bangun dasar kebo seperti ayahmu saja, Anak dan ayahnya sebelas duabelas. Cepat mandi sana dan pakai baju itu" ucap Hasna menunjukkan baju yang sudah disiapkan olehnya.

"Gak aliya gak mau pakai baju itu, buat apa? Pakai baju dres itu aliya gak akan kemana -mana" jawab aliya kesal, masih pagi auntynya itu sudah menyiramnya. Emangnya Aliya tanaman apa maen siram seenaknya Bikin pusing saja.

"Gak ada penolakan, pakai baju itu kalau tidak....aunty tidak akan menuruti semua kemauan aliya lagi" ancam Hasna

"Hufttt, baiklah pergi sana" aliya pasrah harus menuruti aunty Hasna

"Baiklah dandan yang cantik, dan jangan lama"

"iya....iyaa sana pergi"

Hasna pun pergi, dengan cepat aliya membersihkan dirinya

"Bi surti" panggil Hasna

"Iya non?"

"Bi nanti bereskan kamar aliya ya. Kasurnya basah"

Bi surti menyeringit bingung. Apa nona aliya ngompol di kasur?

"Tadi aliya aku siram pake air bi, jadi kasurnya basah" ucap Hasna, seakan tau apa yang dipikirkan bi surti

HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang