Prologue

48 9 0
                                    

Kini sudah hampir tengah malam. Aku kehilangan jejak teman-temanku di tempat konser yang sangat besar ini. Karena jarak rumah dengan tempat konser ini sangat jauh, aku takut untuk balik sendirian. Aku sudah berusaha menghubungi teman-temanku, namun nihil, tak ada satupun yang mengangkatnya. Lalu baterai ponsel ku sudah habis dan mati, aku tak tahu lagi harus bagaimana untuk pulang ke rumah.

"Gimana aku balik?" sambil menangis aku berkata sendiri, lalu duduk di pinggir jalan dekat trotoar.

"Eh, eh kenapa nangis?" tanya sosok laki-laki yang mengenakan hoodie hitam dan waist bag. Aku sempat mengira ia adalah orang jahat, namun waktu aku melihat wajahnya lebih dekat, sepertinya aku kenal dengan lelaki ini.

"Saya nggak bisa pulang, teman-teman ninggalin saya dan baterai ponsel saya habis, dan saya nggak tahu lagi harus pulang ke rumah naik apa." jelasku sambil sedikit menangis panik.

"Pulang bareng saya mau nggak?" tanya lelaki itu. "Tenang, saya bukan orang jahat." tambah lelaki itu.

Aku pun mengangguk pasrah, namun saat ku berdiri, ia terheran-heran melihatku dan langsung mengucap namaku,

"Liona?"

"Eh, kamu bukannya kak Calum? Ketua ekskul musik?" tanya Liona.

"Iya. Yaudah, ayo pulang."

•••
Maap bikin lagi, tapi sumpah ini short story jadi pendek ceritanya hehe.

Before You Sleep || Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang