Saat Angga dan Zara menikmati duduk sorenya di ruang tamu dengan Reynand di gendongan Angga. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
*
*
*Tokk...tokk...tokk
Assalamualaikum...."Siapa ya? Tumben ada yang bertamu". Ucap Angga pada Zara.
"Aku lihat dulu ya?". Ucap Zara.
"Biar aku yang buka pintunya ra, kamu gendong Rey aja ya". Ucap Angga. Zara mengangguk dan menerima Rey.
"Iya. Waalaikumsalam, mama...papa..." Ucap Angga terkejut. Dan mempersilakan mama papanya masuk.
Orang tua Angga adalah termasuk orang tua yang tidak mengekang keras sang anak, dia selalu mendukung keputusan apa saja yang diambil oleh putranya itu. Termasuk dalam memilih pasangan, mama dan papanya percaya setiap pilihan yang di pilih oleh Angga adalah benar dan terbaik untuk Angga. Awalnya mama Angga marah dan kecewa sehingga tidak merestui hubungan Angga dan Zara karena keluarga Zara menolak mentah-mentah keinginan anaknya untuk menjadikan Zara istrinya. Tapi mendengar persetujuan dari keluarga Zara, hati mama Yuli luluh dan merestuinya. Karna memang dari pertama melihat Zara, mama Angga merestuinya hubungan mereka, jadi tidak alasan lagi untuk Yuli tidak menerima Zara sebagai menantunya
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Sebagai menantu yang baik, Zara menyiapkan segala keperluan mertuanya yang tiba-tiba mengunjunginya jauh jauh dari Lombok ke Jakarta. Dan sekarang Zara tengah menyiapkan makan malam untuk keluarga tercintanya.
"Kamu lagi masak apa Zara?". Ucap mama Yuli yang tiba-tiba datang.
"Ah mama. Zara masak ayam bakar, plecing kangkung, sama sop iga. Spesial buat mama sama papa". Ucap Zara tersenyum.
Mama Angga tersenyum, memperhatikan anak menantunya itu yang sangat sayang kepadanya. Begitupun sebaliknya, dia juga sangat menyayangi Zara. Sama seperti dia menyayangi Angga.
"Zaraa..". Ucap mama Yuli pelan.
"Iya ma. Kenapa?". Ucap Zara yang sudah menyelesaikan kegiatan memasaknya.
Mama Yuli mengajak Zara duduk di meja makan. Dan berbicara "Kamu bahagia kan sama Angga?".
"I iya ma, Zara bahagia dengan Angga. Ke kena pa mama bicara seperti itu?". Lirih Zara dengan mata yang berkaca-kaca. Takut.
"Mama bahagia mempunyai menantu sepertimu. Terimakasih sayang, sudah mau menerima dan mengurus Angga". Ucap mama Yuli menangis.
"Gak ma. Zara sayang sama Angga, Zara cinta sama Angga. Dan itu semua sudah menjadi kewajiban Zara untuk mengurus Angga, ma. Apapun pasti Zara lakuin supaya bisa buat Angga bahagia ma. Mama gak perlu bilang begitu sama Zara lagi". Lirih Zara menggenggam tangan Yuli.
"Iya. Maafkan mama" mengelus kepala Zara dan mencium kening mantu tersayangnya "Ayo kita makan, kasian makanannya dianggurin tuh". Ucap mama Yuli tersenyum. Zara terkekeh dan mengangguk.
Setelah kegiatan makan malam selesai. Angga, Zara, Yuli, dan Roby bersantai diruang keluarga sambil Zara menyusui putranya dengan ditutupi apron khusus untuk ibu menyusui yang disiapkan Angga.
"Maa, papa capek. Ayo tidur. Sudah malam". Ucap papa Roby kepada istrinya.
"Iya. Zar, ngga..mama boleh kan ajak Reynand tidur sama mama? Mama udah lama yang gak ketemu sama Reynand". Ucap mama Yuli
"Iya ma, tapi kalo nangis langsung bawa ke kamar aja ya ma?". Ucap Zara tersenyum. Mamanya mengangguk.
*
*
*
Angga dan Zara sudah dikamarnya, tapi tiba-tiba Angga mengunci pintu kamarnya. Zara berbalik melihat Angga aneh. Hem ada maunya ini mah. Dasar sekalinya Rey sama mama saatnya untuk Angga yang beraksi." Ngapain?". Ucap Zara was-was
"Gak ngapa-ngapain, aku mau ganti baju dulu". Tersenyum genit kearah Zara. Zara menggeleng-gelengkan kepalanya
Saat Zara membersihkan wajahnya, Angga keluar dari kamar mandi dengan keadaan telanjang dada dan memeluk Zara dari belakang, menghirup dalam aroma istrinya yang sangat membangkitkan gairahnya.
" Apa maksudmu memakai pakaian seperti ini sayang, Hem? Kamu mau menggoda suami polosmu ini?". Ucap angga serak yang menahan nafsunya.
Zara memutar bola matanya, dan berbalik menghadap Angga "Suami polos tapi mesumnya gak ketulungan. Papap kenapa gak pakai baju?". Ucap Zara menatap Angga yang memejamkan matanya sambil menengadahkan kepalanya keatas menikmati ciuman mesra istrinya di dadanya.
Angga yang tidak sanggup menahan nafsunya langsung mencium bibir ranum Zara. Melumat bibirnya dan tidak memberikan sedikit celah untuk Zara mengambil napas.
Angga meraba semua lebuk tubuh Zara."Aahhhhs anggggaa, pelan-pelan sakit. Kamu kan tahu aku gak pakai dalaman apa apa lagi. Tuh kan ASI nya keluar, basah pap". Ucap Zara kesakitan sekaligus merengek manja, Angga tiba-tiba meremas keras payudara Zara karena Angga terlalu gemesss.
"Udah gak papa biar papap yang bersihin". Ucap Angga tersenyum tanpa merasa bersalah.
Angga membuka baju tipis yang dikenakan zara, melemparnya entah kemana. Nafsu Angga sudah memuncak, dan menghisap puting Zara yang sebelah kanan sedangkan Angga memilin, mencubit, dan nenarik pelan puting Zara sebelah kiri. Kedua puting Zara menengang, Zara tidak kuat menahan nya, kaki Zara lemas tidak ada tenaga, untungnya Angga menahan kuat pinggang Zara, yang bisa dilakukan Zara hanya mendesah dan menjambak rambut belakang Angga.
Angga melepas hisapannya di puting Zara, dan menatap Zara yang memejamkan matanya." Sayang, aku menginginkan mu". Ucap Angga parau sesak menahan gairah nya yang ingin segera ia tuntaskan dengan istrinya.
*
*
*
Apakah Zara mau menuruti permintaan Angga untuk melakukan hubungan suami-istri? Apa Reynand akan menangis dan mengganggu kegiatan panas orang tua nya?Jangan bosen ya baca ceritanya, walaupun alurnya jelek, tapi aku akan berusaha membuat ceritanya menarik
Tinggalkan bintang kecil dan comment nya untuk menambah semangatku
Terimakasih
Ilavyou.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
Teen FictionDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...