Sebelumnya terima kasih buat teman-teman yang sudah mau mampir membaca karangan pertamaku ini.
Jangan lupa vote dan comment! Udah, selamat membaca dan semoga terhibur.
***
"Kau yakin akan menggunakannya?" seorang pria berjubah berwarna putih-biru bertanya.
"Serangan dari sayap, disusul dengan tekanan tajam pasukan berkuda dari arah depan. Aku yakin ini adalah strategi terbaik dan paling efektif untuk pasukan yang kita miliki." ucap pria yang lebih muda dengan jubah yang sama.
Aku menyadari di hadapanku ada sebuah peta wilayah yang diletakkan di atas meja besar. di atasnya terdapat bidak-bidak logam seperti pion-pion dan kuda catur, namun berukuran besar. Mereka tersusun membentuk sebuah barisan dan saling berhadapan untuk setiap warna yang berbeda.
Aku berada di sebuah tenda yang pencahayaannya hanya dari lilin-lilin yang tersusun rapi di ujung-ujung meja. Sementara bumi yang aku pijak berlapis karpet yang terpasang di atas tanah kering dan keras. Tempat apa ini? Mengapa aku berada di tempat seperti ini?
"Baiklah, kita akan memakai strategi yang kau usulkan." ujar pria yang mengenakan jubah berbulu yang duduk di kursinya sementara yang lain berdiri.
Apa yang orang-orang ini bicarakan? Aku sama sekali tak mengerti. Strategi? Pasukan berkuda? Apa maksud semua ini? Semua terdengar seperti diskusi para komandan yang mempersiapkan suatu pertempuran. Benarkah?
---------------------------------
Cerita pertama. Baru belajar menulis. Maaf kalau ada typo, kurang menarik, atau gaje, serta publikasi yang tidak terjadwal.
Jangan lupa vote, karena vote itu gratis dan tidak membahayakan siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai : War & Tactics
FantasyHerman Alamsyah, seorang pemuda SMA yang bercita-cita ingin menjadi pemain e-sport profesional tiba-tiba terlempar ke dunia pedang dan sihir yang jauh dari bidangnya. Di dunia barunya, ia tidak akan terlahir sebagai orang yang overpower dan mengalah...