Malam dingin melingkupinya bersamaan dengan rasa sakit yang terasa menjalar di bagian perut bawah. Wajahnya pucat, diperjelas dengan keringat dingin yang terus keluar. Lampu rumah sakit yang terang dan tajam menembus kelopak mata, menyorotnya sewaktu perempuan itu sadar bahwa dia tengah berbaring di atas meja operasi. Pada malam yang panjang itu akhirnya Sohee harus menerima kenyataan bahwa dia kembali merasakan bagaimana lagi-lagi harus kehilangan bayinya.
Jangan.
Sohee tidak mau, tidak sebenarnya dia tidak bisa kalau harus kehilangan lagi untuk ketiga kalinya. Dia sudah bertekad ketika menyadari bahwa dia hidup kembali, di kehidupan barunya kali ini dia akan menjaga anaknya. Menjaga dengan sepenuh hatinya. Bukan. Bukan seperti ini akhir yang diharapkannya.
Kenangan menyakitkan itu masih ada sampai saat ini, dia masih bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan semua orang padanya dulu di kehidupan sebelumnya ketika dia pertama kali kehilangan bayinya.
"Dasar bodoh! Kenapa kau bisa kehilangan anakmu hah?"
"Dia adalah ibu yang tidak bertanggung jawab."
"Kau bahkan tidak bisa menjaga hal sekecil itu? Bagaimana kau bisa menjaga suamimu?"
Semua orang menyalahkannya, bahkan memberikan tatapan sinis padanya. Dalam waktu singkat Jo Sohee di cap sebagai orang yang tidak berguna, bodoh dan menyebalkan. Kyuhyun kecewa, begitu juga ibu mertuanya yang tampak muak padanya, belum lagi ayah mertua yang awalnya selalu baik padanya kini berubah dingin dan bahkan menjauhinya. Keluarga besarnya mencemoohnya, bahkan menyebutnya sebagai orang yang telah mencoreng nama baik keluarga. Tidak ada seorangpun yang percaya bahwa orang yang sebenarnya bertanggung jawab atas hilangnya nyawa bayi Sohee adalah Jo Haneul—sepupunya sendiri. Sohee yakin dulu Haneul adalah orang yang telah mendorongnya sampai jatuh dari tangga. Dia tahu semua itu setelah dia menyadari sendiri bagaimana Haneul membunuh anak keduanya juga.
"Kau pantas menerimanya, itu adalah balasan untukmu karena sudah merebut Kyuhyun Oppa dariku." Haneul tersenyum puas, dia menatap Sohee seolah-olah dia adalah sebuah kotoran. Kotoran yang perlu disingkirkan. Tawa perempuan itu memekakkan telinga bersamaan dengan Kyuhyun yang muncul tepat di sampingnya.
"Sayang?"
Sohee hendak menyentuhnya, tapi belum sempat tangannya sampai ke lengan Kyuhyun, pria itu buru-buru menepisnya lalu mendorong Sohee sampai tersungkur di tanah. Dia juga mengutuknya dengan keras. "Kau benar-benar menjijikkan!"
Hatinya terasa sakit, dan tangisnya tak bisa terbendung lagi. Dalam pandangan yang samar-samar Sohee menatap Haneul dan Kyuhyun yang berdiri di hadapannya dengan rasa takut dan dia ingin segera melarikan diri. Namun disana dia justru tidak bisa bergerak, bahkan ingin berteriak pun dia tak bisa. Mulutnya seperti dikunci oleh gembok kuat. Dalam kesulitannya itu Sohee juga merasakan sebuah tekanan yang luar biasa mulai datang, sedikit demi sedikit bersamaan dengan puluhan orang yang datang menghampirinya, mereka semua memaki dan menunjukkan jari mereka pada Sohee sambil mengatakan hal yang sama: menjijikkan, menjijikkan, menjijikkan.
"Tidak, bukan aku! Itu bukan aku!"
Saat itu pukul tiga pagi, ketika Kyuhyun terbangun dengan tiba-tiba karena mendengar suara tangisan lemah yang keluar dari mulut Sohee. Tangisan dalam tidurnya itu terasa begitu putus asa dan tidak berdaya. Cho Kyuhyun segera menangkap tangan Jo Sohee yang tampak berayun dan langsung meremas jari-jemari perempuan itu seolah-olah tengah memberinya sebuah pertolongan.
"Tenanglah Sohee..." Kyuhyun berusaha menenangkan perempuan itu dengan suara pelan penuh perhatian sambil memegang tangannya erat-erat. Dia lalu menggunakan tangannya yang lain untuk menyeka keringat dingin yang membanjiri dahi Sohee dengan lembut. Untuk beberapa saat sebenarnya Kyuhyun merasa takjub pada dirinya sendiri, karena dia bisa melakukan hal ini pada orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pieces of You
FanfictionWarning 🔞 Diberi kesempatan kedua, Jo Sohee bertekad untuk lepas dari cengkraman Cho Kyuhyun, si pria berhati dingin yang begitu membencinya. Dia mencoba dan terus mencoba tapi hasilnya dia justru jatuh semakin dalam dan mustahil untuk keluar. Kini...