"Jika tak ada alasan aku untuk bertahan, mengapa kamu selalu hadir?"
~ Latisya
Halo guys, apa kabar kalian? semoga baik-baik aja ya. Tau kan sekarang lagi banyak virus. Stay safe ya kalian semua.
Enjoy the story
Happy Reading^^
Hari ini adalah hari pembagian rapot di sekolah Latisya dan sekaligus penutupan acara porak. Latisya berangkat bersama Riri, karena orang tuanya yang akan mengambilkan rapotnya. Sementara Riri masuk ke dalam kelas bersama orang tua yang lain Latisya dan semua murid dikumpulkan di lapangan upacara untuk mengumumkan pemenang porak dan informasi-informasi lainnya.
Lisa, Dahlia, Rina, Syifa, dan Putri menarik Latisya untuk segera berbaris paling depan. Maklum karena barisan tak diatur jadi semua murid bebas berbaris dimana saja.
"Kenapa si narik-narik.?" tanya Latisya bingung.
"Itu, gue pengen baris di sebelah kelas Kak Adam." Ucap Dahlia.
"Yaampun, lo gak bakal nikung Lisa kan?" selidik Latisya dengan candaan.
"Enggaklah. Lo juga sekalian kan bisa liat Kak Abraham, dia menang soalnya pasti maju deh." Ucap Dahlia lagi tanpa melihat ke arah Latisya.
"Kan Dahlia ngincer yang lain," jawab Lisa.
"Maksud lo? Ah kalo gitu gue ke belakang aja deh." Putus Latisya, dia langsung membalikkan badannya ke arah belakang. Namun ditahan oleh Dahlia dan Rina.
"Eits, gak boleh. Butuh perjuangan bisa baris di sini Sya." Protes Rina.
"Kalian aja disini, gue yang ke belakang."
"No! Kalo semua disini, lo juga harus disini, oke." Tolak Dahlia.
"Udah Sya, nurut aja si." Ucap Lisa.
Pengurus osis sudah membuka acara ini, dan menyebutkan pemenang-pemenang dari porak tersebut. Benar kata teman-teman Latisya jika kelas Abraham memenangkan pertandingan itu dan berada di peringkat 3.
Betapa riuhnya tepuk tangan dan sorakan dari para siswi yang berbaris di belakang Latisya saat Abraham dan tim kelasnya maju untuk menerima piala dan hadiah. Latisya malas lama-lama berada disini karena orang-orang yang berada di belakang Latisya saling dorong dan mengenai tubuh Latisya, untung saja Latisya masih bisa menahannya.
Sedangkan teman-temannya yang lain ikutan bertepuk tangan dan bersorak saat melihat Abraham. dengan malas Latisya mengalihkan pandangannya kembali ke depan. Tepat disaat Abraham sedang berfoto sambil menerima hadiah dari pembina osis. Abraham menyadari kehadiran Latisya yang berbaris di depan, tanpa disadari dia tersenyum ke arah Latisya.
Disisi lain Latisya yang melihat Abraham tersenyum ikut tersenyum juga. Namun, kemudian Latisya tersadar dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. latisya merutuki dirinya mengapa bisa senyum kepada Abraham, yang ada nanti Abraham bisa besar kepala karena Latisya tersenyum kepadanya.
"Wah Sya, Kak Abraham kok makin hari makin ganteng aja ya." Ucap Rina.
Latisya tertawa tak percaya Rina bisa berkata seperti itu.
"Kenapa lo malah ketawa?" tanya Rina.
"Gak apa-apa." Jawab Latisya.
"Lo sakit ya Sya ketawa sendiri." Ucap Putri.
"Sembarangan." Jawab Latisya terkekeh.
Barisan telah dibubarkan. Latisya dan teman-temannya memilih untuk ke kantin karena ini hari terakhir di sekolah, jadi dia ingin makan makanan di kantin sebelum liburan. Mereka berpisah untuk membeli makanan yang mereka inginkan, kecuali Latisya yang ditugaskan untuk menunggu meja mereka terlebih dahulu. Barulah Latisya pergi memesan makanan saat teman-temannya sudah kembali lagi ke meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] Kisah seorang wanita biasa yang merasakan jatuh cinta. Namun tidak ada dari satupun pria yang sadar akan kehadiran dari cinta wanita itu