2015 - 2017

45 4 0
                                    

Menginjak SMP, aku masuk sekolah swasta didekat rumah nenekku, yang awalnya aku tidak pernah sekalipun memikirkan bahkan menginginkan sekolah disitu.

Nem ku tidak begitu bagus 25.60, dan posisi rumahku di kabupaten yang membuatku kesusahan untuk masuk sekolah negeri yang aku inginkan, saat pendaftaran SMP, aku dibiayai oleh paman dan bibiku yang bersebelahan rumah denganku, karna saat aku berpindah rumah, ayahku tidak memiliki pekerjaan lagi, dan susah untuk mencari pekerjaan karena sudah tua.

Aku bersekolah di SMP itu dengan perlahan lahan hingga aku senang, aku memiliki teman yang baik, aku memiliki guru guru yang baik, dan aku aktif di organisasi OSIS, aku menikmati masa SMP ku dengan segala lika liku namun tidak sedikitpun menyakiti otakku, rasanya aku tidak pernah terbebani saat saat aku duduk dibangku SMP.

Bahkan setelah aku pindah kembali kerumahku bersama kakakku dan berkumpul kembali, rasanya aku tidak pernah memiliki beban berat yang aku pikul, berbeda denganku yang sekarang ini, ntah aku sedang beranjak dewasa, ntah memang ini cobaan hidup yang Tuhan berikan.

~
~
~

Menjelang UN, aku belajar, belajar apa yang aku suka, dan kali ini aku gagal karna nem ku yang sangat amat kecil 26.50, aku gagal kembali memiliki cita cita untuk masuk sekolah Negeri, meski aku tau aku gagal, aku masih mencobanya, dan itu tidak ada hasilnya.

Aku kembali mencoba untuk daftar ke salah satu SMA swasta, namun kembali gagal karena aku telah kehabisan kursi, aku putus asa, aku menangis, betapa sulitnya pendidikan ku, esoknya bibiku menelfon menasihatiku, memberiku arahan, pencerahan, namun hingga kini, aku masih selalu sakit hati jika membahas SMA, aku sakit hati karena Tuhan tidak mengizinkan aku untuk yang kedua kalinya agar aku bisa masuk sekolah Negeri yang aku inginkan.

Beberapa hari sebelum menjelang MPLS, aku daftar pada salah satu SMK swasta rekomendasi bibiku + aku dibiayai sekolah full darinya dan pamanku, aku kembali menjalaninya perlahan lahan hingga aku senang, aku mendapat teman yang baik, dan aku aktif kembali di organisasi.

Ini masih bukan apa-apa yang ingin aku ceritakan :).

" M e "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang