[Jangan lupa tinggalkan jejak ya, teman-teman. Vote n comment. Aku tahu kalau kalian juga tahu caranya menghargai.]
Minggu, 4 Agustus 2019 (1/2)
“Senyum terosss!”
Minhee yang baru keluar dari kamar mandi pagi itu, mendengus kecil begitu Dongpyo yang tengah duduk di atas tempat tidur dan tubuh yang masih terbungkus selimut berucap padanya. Tapi, ia tak ambil pusing, karena yang ia lakukan setelah itu adalah mengambil ponselnya dan memeriksa benda itu—karena sejak tadi si mungil Son sudah mengomel tentang ponselnya yang tak berhenti berbunyi sejak semalam.
“Hape lo gak bisa disilent apa? Berisik banget,” Dongpyo bertanya dan menatap Minhee yang kini sudah sibuk melihat apa penyebab keributan di sana.
“Gara-gara Juno bangsat nih,” lalu si manis menjawab ketika ia sudah tahu apa yang menjadi penyebab keributan di ponselnya—hal yang sama dengan yang semalam, “pake acara ngetag gue dipostingan kak Yunseong, kan semua yang kenal dia pada nyerbu gue.”
“Lo tanggepin?” Dongpyo bertanya lagi ketika Minhee sudah duduk di sisi ranjang dan dijawab gelengan oleh si manis.
“Gaklah, buat apa juga coba. Tugas aja males gue tanggepin, apalagi beginian.”
Lalu, Minhee mematikan ponselnya, melepas case benda itu sebelum melepas baterainya.
“Loh, kok?”
Dongpyo bertanya heran, tak percaya dengan apa yang dilakukan temannya itu. Sementara itu, Minhee tak peduli. Ia lalu membereskan ponselnya yang sudah terpisah dalam beberapa bagian dan meletakannya begitu saja di atas meja yang ada di kamar itu.
“Ganggu banget, sialan!” ia lalu berucap acuh sebelum menatap Dongpyo lagi, “kalo ada yang ngehubungin lo sama Eunsang nanyain gue, bilang aja hape gue rusak. Gue mau ke mama Sejeong dulu.”
Lalu, setelah berucap demikian dan tanpa menunggu jawaban dari Dongpyo, ia segera berjalan keluar kamar. Melewati ruang tengah sebelum berbelok ke dapur. Di sana ia menemukan Sejeong yang tengah sibuk membuat sarapan. Tapi, wanita itu tak sendirian, ia dibantu oleh seorang gadis berambut panjang yang Minhee tak tahu siapa.
“Ma?”
Panggilannya cukup lirih, tapi sukses membuat dua perempuan di dapur sana menoleh dan menatapnya. Sejeong langsung saja tersenyum merekah ketika melihatnya, sementara gadis yang bersama Sejeong itu terlihat berbinar ketika tatapan mereka bertemu.
“Eh sayang, udah bangun?”
Si manis mengangguk lucu, lalu melangkahkan kakinya mendekati dua perempuan itu, “aku bantuin ya, ma?” tanyanya begitu sudah tiba di dekat Sejeong.
Sejeong yang tengah memotong wortel langsung menghentikan gerakannya dan menatap si manis, “emang kamu bisa?”
“Bisalah, ma!”
“Tapi, gak usah aja, deh,” Sejeong menjawab lalu kembali sibuk dengan wortelnya, “mama udah selesai kok bikin sarapannya, ini cuma nyiapin bahan buat makan siang nanti. Mending kamu panggilin Yunseong gih.”
“Loh, emang kak Yunseong di sini?” Minhee bertanya heran, “semalam katanya tidur di kosan Juno.”
“Gak jadi,” Sejeong menjawab kemudian, “ada temen kuliahnya Juno yang nginap di sana karna ada sodaranya yang datang. Mama juga gak paham.”
Minhee mengangguk paham saja sebagai respon untuk ucapan Sejeong, “tapi, emang gak apa-apa, ma, kalo aku yang manggil?”
“Loh, emang kenapa? Kamu pacarnya, kan? Siapa yang mau larang?”
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] PRAKTEK KERJA LAPANGAN || HwangMini
FanfictionCampus' Diary "Jun, kak Yunseong kapan jadi pacar gue?" "Kapan-kapan kalo lo mimpi." "Ih, kok lo jahat, sih, sama gue? Bodoh ah, gue pundung." "He, pundung ya pundung aja. Laporan noh dikelarin buru!" "Ogah. Nunggu kak Yunseong nembak gue dulu!" "HE...