Perfect Love 7

1.9K 69 6
                                    

Sampai keesokan paginya. Zara terkejut mendengar teriakan mamamnya....
*
*
*
Zara langsung turun untuk menemui mamamnya. Degup jantung nya seketika berhenti melihat Angga yang tergeletak di halaman rumahnya dengan keadaan bajunya yang basah, bibirnya yang pucat, dan suhu tubuhnya juga dingin. Dia mengira Angga akan pulang, tapi kenapa seperti ini? Apa Angga menunggunya semalaman dan kehujanan?.

"Angga. Bangun sayang. Mam pap ayo bawa Angga ke rumah sakit". Ucap Zara menangis.

Angga segera dibawa kerumah sakit. Dan Zara selalu menemani Angga saat ini. Menggenggam tangan Angga. Ia menyesal telah mendiaminya, jika waktu itu Zara mau menemui Angga dan pulang pasti ini tak akan terjadi.

Reynand sekarang sedang bersama neneknya mamam Sofia diluar dan mengabari keluarga Angga di Lombok.

"Hallo. Assalamualaikum ibu". Ucap mamam Sofia

"Hallo. Waalaikumsalam bu. Apa kabar?". Ucap mama Yuli

"Kabar baik Bu. Tapi saya mau kasih tau kalo Angga masuk rumah sakit Bu. Demam". Ucap mamam Sofia tanpa memberitahu masalah Angga dan Zara.

" Hah, ya ampun Angga. Tapi Angga gak kenapa kenapa kan bu? Kayaknya saya belum bisa ke Jakarta karena disini papanya Angga juga ada kerjaan mendadak". Ucap mama Angga khawatir

"Ya Angga baik baik aja Bu. Ibu gak usah khawatir disini kan sudah ada Zara dan kami yang mengurus Angga Bu". Ucap mamam Sofia.

"Iya Bu terimakasih. Salam buat Angga  Zara dan keluarga bu, assalamualaikum". Ucap mama Yuli

"Iya Bu salam juga buat keluarga di Lombok. Waalaikumsalam". Ucap mamam Sofia.

Di kamar rumah sakit Zara terus melihat wajah Angga. Menyentuh pipi Angga yang tirus sebab iya tinggal satu bulan penuh. Zara sangat menyesali perbuatannya.

"Hikss..hiks..Maafin mamam pap. Mamam yang salah gak mau dengerin penjelasan papap dulu. Maafin mamam hiks, sekarang papap bangun ya. Pasti mamam bakal dengerin semua penjelasan papap. Hiks hiks bangun sayang". Ucap Zara yang masih terus menggenggam tangan Angga.

Tak lama pintu terbuka menampilkan dokter yang akan memeriksa Angga.

"Dok, bagaimana keadaannya?". Tanya Zara mengusap air matanya.

"Pak Angga sudah tidak apa apa Bu. Dia hanya perlu istirahat. Karna pola makannya yang tidak teratur menyebabkan maag nya kambuh dan sekarang demamnya sudah turun". Ucap dokter.

"Ah ya dok. Terimakasih banyak". Ucap Zara

"Ya sudah kalo begitu saya tinggal dulu bu". Ucap dokter. Dan Zara hanya mengangguk.

Setelah dokter pergi, Mamam Sofia masuk dan memberika Rey kepada Zara. Rey terus saja menangis. Mungkin dia tidak nyaman dengan keadaan di rumah sakit. Langsung saja Zara mengeluarkan breast nya untuk Rey menyusu.

"Mam, sebentar kalo Rey udah tidur mamam sama papap pulang aja yah. Sekalian bawa Rey, takutnya kalo Rey disini nanti malah ikutan sakit. Biar Zara aja yang jaga Angga disini". Ucap Zara.

"Iya sayang. Tapi kamu beneran bakalan sendirian nemenin Angga? Gak papa emang?". Ucap mamam Sofia

"Bener mam,gak papa kok". Ucap Zara dan mamam mengiyakan omongan Zara.

Sekarang sudah jam 11 malam, papap, mamam dan Rey sudah pulang setengah jam yang lalu. Zara masih dengan setia terjaga untuk menemani Angga. Tak lama Angga menunjukan tanda-tanda ia telah siuman.

" Zaara". Lirih Angga menoleh melihat Zara.

"Ah sayang. Kamu udah bangun". Ucap Zara tersenyum

Angga yang hendak bangun dilarang oleh Zara tapi Angga ingin sekali duduk, akhirnya Zara menuruti kemauan Angga.

"Ya udah iya, duduk aja". Ucap zara memutar bola matanya jengkel karena Angga tak mengindahkan omongannya.

"Marah lagi? Ya udah sayang aku tidur lagi". Ucap Angga yang ingin berbaring

"Eh eh..gak usah, duduk aja pap". Ucap Zara

"Gak marah lagi kan sama papap?". Ucap Angga pelan

"Gak kok pap". Ucap Zara tersenyum tipis

" Yaudah duduk disini, aku mau ngomong sesuatu sama kamu". Ucap Angga menepuk sisi ranjangnya yang kosong.

Zara menuruti Angga dan segera duduk. Sebenarnya Zara ingin sekali memeluk Angga tapi kenapa tiba-tiba ia malu. Sok atuh peluk aja zar itu juga udah punye lu haha:v

Angga menarik Zara kepelukannya, memeluk erat istrinya yang sudah sebulan tidak menemaninya di ranjang.  Zara menghentikan aktivitas suaminya yang menciumi tengkuk lehernya karena geli.

"Ehh sayang udahh dong. Kok jadi gini? Katanya mau ngomong, yaudah ngomong dong kok malam cium cium si". Ucap Zara.

"Hehe...kangen sayang aku tuh. Ya udah aku ngomong sekarang. Mam papap minta maaf sama kesalahpahaman yang kemarin. Bener niat papap baik kok, papap juga gak nakal. Cuma salah papap itu gak terus terang sama mamam kalo papap lagi ada masalah dikantor. Bukannya papap gak mau terbuka sama mamam tentang masalah papap tapi papap cuma gak mau mamam juga jadi kepikiran, kamu juga lagi menyusui kan jadinya aku gak tega malah kamu stress nantinya". Ucap Angga serius mengelus pipi Zara.

"Iya maaf aku salah, seharusnya aku bisa control diri aku. Jadi masalah apa yang ada dikantor?". Ucap Zara

"Ada 3 karyawan aku yang menggelapkan uang kantor mam. Dan orangnya itu kabur ntah kemana. Papap kepikiran terus sama masalah itu jadi papap lampiaskan semua ke mamam dan ke Rey. Maafkan papap mam".  Lirih Angga memegang tangan Zara dan menciumnya.

"Papap udahh ya. Mamam udah maafin papap, gak usah dipikirin lagi ya. Yang penting sekarang papap cepet sembuh biar bisa main sama Rey dan...". Ucap Zara terpotong oleh Angga.

"Dan main juga sama mamamnya di ranjang". Ucap Angga yang membisikan kata ranjang di telinga Zara dengan seksi.

Zara yang mendengarnya memalingkan wajahnya karna malu. Zara juga kangen dengan cumbuan suaminya tapi apa daya Angga sedang sakit dan ini di rumah sakit pulak. Kan gak lucu kalo nanti Angga sedang ganas ganasnya ngegenjot Zara ada suster ataupun dokter yang masuk. Ahh pikiran Zara udah mengarah ke aktivitas ngegenjot kan..

"Iisshh apaan si kamu. Kok jadi kesana omongan nya? Mending tidur gih". Ucap Zara malu.

"Tidurnya sama kamu tapi ya". Ucap Angga tersenyum.

"Gak muat pap". Ucap Zara

"Muat, kalo tidur miring sambil pelukan". Ucap Angga

"Yee emang Teletubbies pelukan". Ucap Zara.

"Ha ha ha, gak papa lah sayang kangen tauk. Ayo ah ngomong Mulu dari tadi kapan tidurnya sayang". Ucap Angga menarik, menidurkan Zara dan memeluknya.

Zara tersenyum membalas pelukan Angga. Dan membuka empat kancing baju Angga.

"Sayang ngapain? Jangan dulu ya. Kan gak boleh, aku janji deh nanti dirumah pasti aku ladenin kok". Ucap Angga menahan nafsunya.

"Emmmh" hanya suara itu yang keluar dari Zara. Dan menciumi dada Angga.

Angga hanya bisa menahan hasratnya untuk bercinta dan  membiarkan apa yang dilakukan Zara, berusaha untuk memejamkan matanya.

***

Segini dulu ceritanya ya, semoga suka dan bisa menemani kalian yang lagi ada dirumah aja. Semoga Tuhan menjauhkan kita dari semua virus, amiin(astu). Sehat selalu ya🥰

Tinggalin bintang sama comment nya buat aku biar semangat terus bikinceritanya

Follow aku juga
IG: @windadwi6
Twitter: windadd

Ilavyou ❤️

PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang