5. Piece of Me

1.5K 174 45
                                    

Kao berjalan menuju ruangannya. Ia berhenti sejenak di depan kamar Ohm. Ingin mengetuk tapi akhirnya ia urungkan.

Jika diingat kembali, ia pertama kali bertemu dengan Ohm, saat ia menjadi pengawal Fluke di tahun pertamanya.

Menjadi lulusan terbaik dari Akademi milik keluarga Ritprasert di Jepang membuatnya menjadi seorang pengawal pribadi termuda pada masa itu.

Saat itulah ia melihat Ohm Ritprasert. Tuan keempat dari keluarga bangsawan. Anak terakhir setelah seminggu kematian orang tuanya.

Anak yang pendiam.

.
.
.

Kao ingat benar, jika ia berdiri di belakang tuan King. Menjadi kakak sekaligus pengawal bagi Fluke kecil yang hanya baru berumur tiga tahun saat itu.

Kao telah mengenal silsilah keluarga Ritprasert dengan baik. Keluarga bangsawan yang entah mengapa bersahabat dengan mafia.

Tuan pertama adalah pengusaha yang menjadi lebih sibuk saat setelah kematian kedua orangtuanya. Sehingga tak selalu pergi bersama tuan King.

Tuan kedua, si penjudi yang bodoh namun licik. Entah mengapa tiba-tiba saja menjadi sahabat Tuan King.

Nona ketiga, yang tak pernah pulang dan memilih tinggal di Thailand.

Dan keempat adalah Tuan Ohm, atau Thitiwat Ritprasert. Anak paling akhir, termuda dan harus kehilangan kedua orang tuanya.

.
.
.

Saat itu usia mereka boleh dibilang hanya berbeda beberapa tahun. Kao ingat benar, bahwa ia pernah menyapa sekali, tapi tak diindahkan. Ia pernah hampir menjadi pengawal dari Ohm.

Namun anak itu terlalu pendiam dan hanya di rumah saja sehingga lebih memilih untuk homeschooling daripada ikut berada di akademi miliknya sendiri.

.
.
.

Kao menutup ingatan lamanya. Ia melihat pemandangan malam di luar jendelanya. Bertanya- tanya tentang apa tujuan Ohm mengikuti Fluke sampai kemari. Tak mengerti apa yang sebenarnya ada di pikiran tuan muda itu.

Fluke mungkin lupa atau bahkan tak ingat sama sekali. Ia masih kecil saat itu.

Tapi Ohm,.....

Kao sangat yakin, jika Ohm memiliki tujuan lain.
.
.
.
.
.
.

Ohm tak tidur malam itu. Meski telah larut, ia memilih beranjak dan berjalan perlahan menuju ke pinggiran dari pondokan.

Bersama sebotol wine dan juga rokok di sakunya. Ia lama tak merokok. Setelah memutuskan untuk menjadi dokter dengan spesialisasi dokter anak.

Ia menyukai anak-anak terlebih anak perempuan. Sejujurnya ia merindukan keluarganya. Kakak perempuannya yang sampai sekarang tak dapat ditemukan.

Tak mengerti juga mengapa ia harus mencari kakak perempuannya yang tak ada kabarnya itu sampai ke Thailand.

Entah di pulau ini atau bukan. Ia sama sekali tak yakin.

Mengingat saat di bandara, ia agak ragu untuk tetap pergi. Tempat terlalu terpencil dan ia akan lama berada disana, membuat ingin mengurungkan niatnya.

Tapi saat melihat Fluke, ia merasakan perasaan itu lagi. Perasaan yang telah lama menghilang, seperti muncul bagai buih di lautan yang tidak bisa ia kendalikan.
.
.
.

Jujur, ia menjadi stalker Fluke saat masih di Jepang. Mengikuti setiap kegiatan anak dari King itu sampai akhirnya tanpa sebab yang jelas ia memilih berhenti.

DARK ANGEL #ohmflukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang