Beberapa hari ini, Stella mulai lebih memperdalam ilmu agama di bandingkan jiwa sosialnya. Stella mulai dari membeli buku-buku tentang La tahzan, to Jannah, perbaiki ahklak dan segalanya yang berbau tentang religi, Stella juga sering berangkat keengajian bersama empat sahabatnya.
Stella jum'at ini ada kegiatan jum'at taqwa di SMA Al-fajr. Stella dan yang lain pun mulai berkumpul di tengah lapangan dan berselesehan duduk yang cukup berserakan.
Stella mulai duduk, Namun ada seorang cowok yang mulai menghampiri Stella yang menjabat ketua sekbit ke agamaan di SMALFAJR ini.
"Stell, Lo dipanggil Bapak Syarif tuh. Di belakang backstage," ucap Velan, Stella mulai bangkit dari tempat duduknya yang mulai terisi penuh oleh para sahabtnya.
"Gak apa-apa Stell, kesana aja. Kan lo remaja mesjidnya, eh ralat Lo ketua sekbitnya." Audry tertawa akibat ralatannya, Stella mulai meninggalkan ketiga sahabatnya itu dan mulai mengikuti langkah kaki Velan.
Stella sudah sampai di backstage bersama Ustadz dan Ustadzah yang memang mengajar di SMA ini.
Ada Ustadz Abdul somad dan Ustadzah Syarifah.
Stella mulai bersaliman yang kerap disapanya Umi keduanya, dan bersaliman tanpa menyentuh kepada Ustadz abdul somad.
"Assalamualaikum Umi, Abi," sapa Stella kepada kedua orang yang sudah lengkap mengenakan pakaian koko dan syar'i.
"Waalaikumsalam, lama kita tidak bertemu ya Stella," ujar Umi Syarifah. Stella tersenyum manis samar dari balik cadarnya.
"Kamu kan yang jadi Mc nya?" tanya Umi, Stella mengangguk. Stella tidak sendirian menjadi Mc, Velan juga menjabat sebagai Mcnya hari ini.
"Ya sudah kita mulai saja, ucapkan Bismillah semoga lancar," ujar Ustadz somad, Semuanya menyeru dengan semabgat.
Acara pun dimulai, Stella dan Velan mulai menaiki panggung yang sederhana di desain namun terlihat mewah.
"Lo duluan aja," suruh Velan yang sudah membaca teks menjadi Mc, Stella mengangguk.
Stella mulai menarik napasnya dan mengucapkan.
"Bismillahirohmanirohim, Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh!" salam Stella dengan semangat, yang langsung di balas semua murid dengan gembira.
"Waalaikumsalam," saut Mereka serempak.
"Perkenalkan dulu, nama saya Stella Radhina Reyes yang menjadi Mc tausiyah kali ini. Dan the one and Only ketua osis kita," ucap Stella sambil menunjuk ke arah Velan, semua murid cewek berteriak dengan histerisnya sebab Velan hari ini sangat berbeda tambah masya allah kata Ustadz abdul somadnya.
"Assalamualaikum teman-teman, gak ada yang gak bakalan tau nama gua kan? pasti dong tau, Velando pradipta sang ketua osis di sini. Nah, jadi gua bersama Stella menjabat sebagai Mc disini. Jadi, pertama-tama kita akan mengucapkan 'Bismillah' dan acara kita dimulai," ucap Velan sesekali melirik ke arah Stella yang masih tersenyum sangat bahagia.
"Bismillahitohmanirohim!" seru Mereka.
Acara pun di mulai dengan lantunan ayat suci al-qur'an dari anak kelas 10 Agama. Dan penampilan Habsyi dari anak kelas 12 agama.
Dan yang di tunggu-tunggu tausiyah dari Ustadz abdul somad dan Ustadzah Syarifah maryam.
"Nah, jadi bagi anak-anak kaum lelaki. Tidak boleh manruh harapan kepada kaum perempuan yang begitu lemah dengan batinnya. Pesan Umi, jangan pacaran dulu, mending Ta'aruf kuy," ajak Umi Syarifah dengan khas dia sendiri, membuat murid-murid pada tertawa lucu.
"Dan juga ingat, bagi kaum perempuan jagalah aurat kalian. Jangan sampai benda berharga kalian berada di tempat yang salah dan belum tentu menjadi masa depan yang kalian idamkan," pesan Ustadz abdul somad, Dan berakhirlah sudah tausiyah hari ini.
Stella mulai berdiri lagi dan bersama Velan.
"Jadi pesan dari Aku untuk teman sejawat, jangan pacaran dulu, suka itu boleh asalkan jangan menaruh harapan terlalu berkesan dan menjadi kenangan. Ingat jodoh udah ada Allah yang ngatur. Sekian dari kami Sumasalam mualaikum warohmatullahi wabarokatuh!" seru Stella dan Velan yang bersamaan.
"Nyatanya dengerin tausiyah pun menjadi pengalaman bagi gua sendiri yah," batin Stella.
Semuanya pun mulai membersihkan tempat-tempat yang menjadi tempat alas dan bekas mereka makan barusan.
Karna tadi udah di peringatin, kalau udah selesai acara aruh per semua bersihin lapangan.
Stella mulai menghampiri para sahabatnya dengan gembira.
"Widih Suara emasnya Stella emang gak ada tandingannya, Cap jempol dua deh dari gua," ujar Syera seraya memberi kedua jempolnya sendiri kepada Stella. Yang sontak membuat parasa sahabatnya tertawa ngakak akibat ulah Syera.
"Hahaha, bisa aja Lo," ucap Stella malu, kemudian mereka pun masuk kedalam kelas kembali. Dan pelajaran yang tertunda pun di ganti dengan pelajaran yang terakhir saja.
Skip pulang sekolah.
Entah dari mana Stella memiliki pikiran untuk pergi ke masjid untuk menghadiri tausiyahan ustadzah luluk.
"Eh- ehh! Kalian mau ikut gua gak? Ke Masjid Sabilal, malam ini?" tanya Stella yang langsung di angguki ke tiga sahabtnya itu.
"Widihhh! Boleh tuh, Gaskeunn!" ucap Sella semangat 45, Audry mengangguk mengikuti saja.
"Gulanya atur sendiri! Hahaha!" Receh banget emang sekarang Syera, kayanya kena angin timur deh jadi kaya gini.
"Subhanallah, Syera! Hahaha!" ucap Sella yang langsung ngakak, dirinya saja gak bisa menahan rasa geli ulahnya Syera.
Mereka mulai berlalu dan sudah sampai di rumah masing-masing. Stella memutuskan naik go-jek driver jadi dia gak ikut Velan lagi.
"Ajak Velan dia mau gak ya?" ucap Stella berinisiatip sendiri.
··||··
KAMU SEDANG MEMBACA
VELANSTELLA
Fiksi UmumIni tentang Stella Radhina Reyes. Yang diperebutkan banyak pemuda. Dia Cantik, anggun, sholehah, dan juga sedikit pendiam. Mampu saja membuat banyak pemuda terpesona oleh kemolekan dirinya dan lantunan ayat suci al-qur'an nya. Bagaimana rasanya...