Bab 15: potek kesekian kalinya.

279 29 0
                                    

Malam ini Stella bersama sahabatnya jadi ke pengajian di masjid Sabilal, bersama Alden dan Velan.

"Stella itu gantung boneka lo jatuh," ucap Velan yang mulai menganbilkan dan memasangkan gantungan boneka ke tas Stella.

"Sudah gak jarak lagi nih?" ucap Alden seraya menggoda, Audry sedari tadi hanya terdiam. Mungkin kurang mood.

"Eh ada yang mau di tegur nih," kode Sella ke Alden, Alden nya peka. Alden mulai menoleh ke Audry yang mulai menatap langkahnya yang terhenti karna ada Alden yang sudah berada di hadapannya.

"WHATT! mau ngapain lo? eh kuprett," ujar Audry mulai menjauh sediki dari tubuh Alden.

"Yakali gua mantap-mantap sama lo di masjid, mau di taro dimana dosa gua jibun gitu?" ucap Alden yang membuat Sella, Stella, Syera, dan Velan tertawa bersamaan.

Mereka mulai masuk di berbagai pintu, khusus akhwat dan Uhktie.

Stella dan para sahabatnya sudah bergabung, hari ini banyak remaja yang datang.

"Rame juga ya, biasanya banyak ibu-ibu doang. Ini remaja kaya kita juga banyak," ucap Syera sambil menoleh ke para sahabatnya. Stella tersenyum samar dibalik niqobnya.

Sella sejak tadi melirik ke sana dan ke mari, sepertinya sedang mencari seseoeang namun tak kelihatan batang hidungnya.
"Sell, nyariin siapa?" tanya Stella, Sella mulai menoleh ke Stella yang bingung.

Sella tersenyum, "Temen Gua, entah dia jadi datang atau enggaknya," ujar Sella yang sudah mengangkat bahunya tanda tak menahu.

Stella hanya mengangguk, Acarapun di mulai beberapa ada yang bertanya tentang pacaran dan sebagainya karna tema tausiah kali ini agak berbeda pada yang lainnya.

"Anta wa anti, gak ada yang mau bertanya lagi?" tanya Ustadz azhar sambil melirik sana-sini pengikutnya, dan tiba-tiba saja dari shab laki-laki ada yang berdiri dan sontak membuat Stella terkejut.

"Ya kamu," ucap Ustadz Azhar kepada Velan yang sudah berdiri di tengah-tengah itu.

"Begini Ustadz, Assalamualaikum. Nama saya Velando pradipta, saya mau bertanya. Sah kah kalau kita bertemu dan mengutarakan isi hati kita kepada lawan jenis namun belum tentu jadi jodoh kita nanti. Makasih, Wassalam," tanya Velan, sontak membuat Syera, Sella, dan Audry tersenyum sumringah beda dengan halnya Stella hanya memilih untuk diam.

"Ngode tuh," ujar Audry yang sudah melirik ke arah Stella, sejak tadi pun para uhkwat berteriak histeris karna wajah Velan sangan mempesona.

Stella benar-bemar tak merisaukan pertanyaan Velan, karna Stella sudah tahu lebih dulu.

"Nah, pertanyaan Anta sangat lah yang di tunggu-tunggu oleh uhkwat. Benar begitu?" ujar Ustadz Azhar sambil bertanya kepada pengikutnya.

"Benar!" seru mereka dengan serempak.

"Begini, bertemu dengan lawan jenis boleh dan bahkan mengutarakan isi hati juga boleh. Allah Swt tidak melarang hambanya untuk mencintai dan menyayangi mahkluk ciptaanya sendiri, Namun apakah Anta ada niat untuk mengajaknya kejenjang yang lebih serius lagi? seperti Ta'aruf, khitbah dan menikah?" tanya Ustadz Azhar kembali kepada Velan, sejenak Velan berpikir dan dengan apa jawabanya.

"Saya sudah mengejarnya semasa ini Ustadz, dia sosok wanita yang benar-benar saya cari. Saya mencintanya karna atas izin Allah, bukan kehendak hati saya sendiri. Saya akan segera berta'aruf dengannya, namun saya dan dirinya masih bersekolah. Dan saya mau bertanya lagi, Jika saya tidak di jodohkan dengannya, apakah saya boleh berjuang kembali mengejar cintanya Allah baru ke mahkluknya?" ucap velan begitu serius menekuninya, sampai Syera, Sella, Audry aja terpukau oleh kemauan Velan yang barusan disampaikan.

Stella sangat terdiam, bahkan dirinya belom bisa menetralkan hati dan jantungnya. Seperti ada yang mengalir di nadi-nadinya.

"Ya Allah, ya rabb. Apakah benar Velan mencintai saya karna Allah? Astagfirullah haladzim, saya berlebihan kepedean. Batin Stella yang mulai mengusap lembut wajahnya.

Ustadz Azhar mulai menjawabnya kembali, "Umat Yang di rahmati oleh Allah swt. Begini, tekat mu sudah bagus, akan tetapi ingat pilih dan bedakan, yang mana keperluan dan kebutuhan. Jangan gegabah dalam mengambil keputusan, memang benar Jodoh sudah Allah yang ngatur, tapi Anta juga harus berjuang demi keyakinan, Cintai dia karna atas agamanya, bukan atas parasnya. kebangsawanannya, kekayaannya, dan Jika Anta benar-benar mencintainya, datanglah kepada kedua orang tuanya dan minta restu dari mereka Niscaya cintamu akan kekal abadi." Ustad Azhar mulai membacakan surah QS. An-nisa : 3.

··||··

VELANSTELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang