▪▪▪
"Here!"
Johnny melihat Mark yang melambaikan tangan padanya di ujung ruangan bar. Terburu-buru ia menghampiri Mark dan melihat wanita berambut pirang yang duduk di sampingnya. "Apa Sana baik-baik saja?"
"Dia terus menyebut nama Winwin." Mark mendesah pelan. "Apa kau tahu Winwin ada di sini juga?"
Johnny terdiam selama sesaat sebelum menganggukkan kepalanya. "Ya. Aku bertemu dengannya di supermarket saat aku sedang berbelanja bersama Tzuyu."
"Tzuyu?"
"Tzuyu mengenal Winwin. Winwin adalah seniornya, dan mereka sudah saling mengenal jauh sebelum itu karena ayah mereka bersahabat."
"Dunia ini memang sempit."
"Sudah berapa lama Sana mabuk?"
Mark melihat jam tangannya. "Hampir satu jam. Ia bilang kalau tadi sore dia pergi menemui Yuta di apartemennya."
"Apa yang dia lakukan?"
"Meminta Yuta untuk memikirkan kembali tentang perasaannya. Sana tidak pernah dan tidak mau berhenti hingga Yuta menerima cintanya."
"Tapi tidak semudah itu. Sekarang semuanya menjadi sulit." Johnny menjatuhkan dirinya ke atas sofa di hadapan Mark. Ia memandang Sana yang duduk dengan kepala tertunduk. Rambutnya yang panjang membingkai kepala hingga badannya.
"Apa maksudmu?" tanya Mark bingung, menahan kepala Sana yang akan jatuh membentur meja.
Sebelum Johnny mengucapkan kata-katanya, Sana tiba-tiba mengangkat wajahnya lalu berbicara dengan berurai air mata. "Aku menggila. Aku sudah gila. Sampai kapan aku akan seperti ini?"
Mark mengusap bahu Sana. "Ayo, aku akan mengantarmu pulang. Kau sudah sangat mabuk."
Sana menggelengkan kepalanya dan menyentak tangan Mark. "Selama ini aku selalu ada untuknya. Aku selalu berada di dekatnya. Tapi sekarang ia malah memilih wanita itu."
Mark tidak mengatakan apa-apa dan hanya kembali mendesah pelan.
"Itulah yang ingin ku katakan." sahut Johnny. Ia memijat pangkal hidungnya dengan jemari. "Sejak kedatangan Tzuyu, rencana yang kita jalankan ke luar dari jalur. Mungkin sekarang Yuta sudah jatuh cinta pada Tzuyu."
"Kalau begitu kita harus membuat Tzuyu tidak menyukainya."
"Bagaimana kalau dia sudah melakukannya?"
Johnny dan Mark sama-sama terdiam. Mereka tidak tahu harus melakukan apa.
"Mark, katakan kepadaku,"
KAMU SEDANG MEMBACA
C H A I N ✔
Romance[VVS Diamonds Men #2] Meskipun Tzuyu bukan lagi seorang ball girl dan asisten, ternyata bukan untuk hal itu ia di uji. Nakamoto Yuta adalah pria yang pintar mengendalikan orang. Pria itu memberikan Tzuyu kebebasan buatan. Kini seolah takdir hidup Tz...