3. yiren khawatir

3.1K 521 70
                                    

"lo diusir?" tanya ryujin.

sehabis jajan telur gulung, mereka berdua duduk di bangku sisi jalan. deket yang jualan tadi

pertama kali dalam seumur hidupnya chenle duduk di tempat sembarangan yang belum tentu bersih dan steril dari kuman.

tapi kalo chenle enggak mau, nanti ryujin malah ngambek.

"enggak tau diusir, gak dianggap anak, atau dihukum" keluh chenle.

"weh gila, duit jajan gimana?" tanya ryujin, kaget sama kepo nya beda tipis.

chenle menoleh sekilas ke arah ryujin, terus fokus lagi ke arah jalan raya.

"dikasih sih, sejuta seminggu" jawabnya enteng.

"waw, masih gede" ryujin berdecak kagum.

"YA BUAT GUE ITU CUMAN RECEHAN DOANG!" pekik chenle.

ryujin kaget, tiba-tiba di gas sama chenle.

"ya itu buat lo, coba liat ke orang lain. sejuta bisa sebulan, sejuta bisa jadi gajinya, sejuta bisa buat dibagi sekeluarga" beritahu ryujin.

tapi tuan muda chenle yang kaya raya ini cuman cuek bebek aja. bodoamat lah, ryujin mana paham masalah orang kaya.

sebaliknya, chenle mana paham masalah orang biasa. sewa aja dia kagak paham gimana carabta.

"lo mau beli cilor enggak?" tanya ryujin.

"makanan apaan itu?" tanya balik chenle.

ryujin membuka mulutnya, masih enggak percaya sama chenle yang kaya tapi gaulnya kurang jauh.

"LO GAK TAU SURGA DUNIA?! ANJAY!" heboh ryujin yang menepuk bahu chenle.

"paan si gak ngerti" desis chenle mengusap bahunya.

ryujin lebih ke memukul dibanding menepuk, kenceng banget soalnya.

"ini tuh makanan enak, di sekolah lo mana ada"

"cilor itu apa?"

"cilor tuh gimana ya, kaya olahan tepung sagu/aci. kenyal gitu" jawab ryujin.

sebenernya dia juga berbelit jelasinnya, takut nih orang kaya enggak paham lagi maksudnya apa.

"boba brown sugar?" tanya chenle, muka polos banget.

"hah?"

dari tadi chenle enggak paham terus, susah sih ya. ryujin mau bodoamat aja, enggak mau ajak chenle jajan lagi.

akhirnya mereka diem-dieman, dan masih duduk di bangku tadi.

tidak ada yang mereka tunggu, tidak ada juga yang mengajak pulang. jadi ya gini, gak jelas.

tiba-tiba mobil aston martin warna hitam berhenti di depan mereka.

ryujin kaget, ini mobil bukan mobil biasa yang sering dia temui di jalanan. tapi pernah lihat di deretan mobil termahal di indonesia. yang harganya 4-7 miliar.

pasti kalo kata chenle itu murah.

pintu mobil terbuka, keluarlah seorang bidadari dengan style yang sangat fashionable. beda banget sama ryujin.

ryujin aja cengo liatnya.

yang keluar dari mobil itu yiren, dia langsung berlari menghampiri chenle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yang keluar dari mobil itu yiren, dia langsung berlari menghampiri chenle.

dan yang dihampiri pun langsung berdiri.

"kamu kok bisa disini sih le?" tanya yiren panik, sambil memegang bahu chenle.

memeriksa dari atas sampai bawah, apakah ada yang kotor atau lecet tidaknya.

maklum, keluarga sultan.

"aku dikutuk sama mamih" jawab chenle sambil cemberut.

ryujin nonton aja, masih duduk di bangku malah.

"dikutuk gimana? kamu kenapa ih! kenapa enggak kabarin aku le?!" tanya yiren sedikit merengek.

"ya gimana mau kabarin, biasanya aku bawa wifi. sekarang enggak, belum ada kuota" jawab chenle.

yiren melihat ryujin yang menatap ke arahnya.

"ini siapanya kamu?" tanya yiren kepada chenle.

"gue? gak tau. gue mungut dia di jalan" ryujin menunjuk dirinya sendiri dan mengangkat bahunya soal dia siapanya chenle.

"kamu pikir chenle itu botol plastik?" tanya yiren judes ke ryujin.

ryujin menghela nafas, dia berdiri diantara yiren dan chenle.

"kayaknya gue salah gaul deh, kok harus ada diantara drama sctv gini sih" keluh ryujin ke mereka berdua.

yiren yakin ryujin bukan selingkuhan chenle, soalnya asing juga.

"gue balik ah-" ryujin menggeliat seperti pemanasan bangun tidur.

"BALIK SAMA GUE SKUY!" heboh guanlin yang berlari ke arah ryujin.

"HAH? EH NAPA SI?!" teriak ryujin yang langsung dituntun oleh guanlin.

tinggal chenle dan yiren berdua.

"kita pulang ya" ajak yiren yang langsung menuntun chenle menuju mobilnya.

"enggak" kata chenle yang langsung berhenti.

"aku khawatir loh, nanti kamu makan gimana? siapa yang bakalan masak? aku gak yakin ya kamu makan yang sehat"

chenle melepaskan tangan yiren yang menggenggam pergelangan tangannya. diganti dengan chenle yang memegang kedua tangan yiren.

"gak papa kok, doain aja supaya aku hidup" kata chenle yang meyakinkan yiren.

"tapi, aku kan bisa rayu mamih kamu-"

"mamih lagi enggak bagus suasana hatinya. ke papih aja ngambek. jangan ya" pinta chenle.

yiren menatap sendu chenle, duh kok drama gini.

"yaudah, aku anter yuk ke tempat kamu. biar aku tau" kata yiren.

chenle mengangguk, dan mereka berdua masuk ke mobil.

yang bawa mobionya yiren bukan sopir pribadi.

"ciee ngambek" kata guanlin.

ryujin manyun sambil melipatkan kedua tangannya.


ngambek tadi dituntun sama guanlin buat naik mobil ferrarinya. mana pas pertama jalan kecepatan mobil enggak kira-kira.

makin jadi ngambeknya.

"yuk ryujin mau jajan apa?" tanya guanlin yang menoleh ke arah ryujin.

"gak" judes ryujin sambil buang muka ke kaca pintu mobil.

"lo jangan deket-deket sama chenle, udah punya calon istri" kata guanlin sambil memutarkan stir mobilnya.

"yang tadi itu?" tanya ryujin yang langsung menoleh ke guanlin.

guanlin mengangguk.

"hooh, gue aja yang sama-sama orang kaya belom ada calon istri" jawab guanlin.

"sombong amat lu" sarkas ryujin.

"ya barang kali ryujin mau jadi calon istri sultan guanlin" goda guanlin.

ryujin langsung pura-pura mau muntah mendengar gombalan pasaran dari mulut sultan guanlin.

"enek" celetuk ryujin.

orang miskin baruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang