Episode 00 : Pesisir

10 2 0
                                    

Hamparan udara sejuk pagi hari di sebuah desa kecil di kota bagian luar kerajaan, Kerajaan Penhar namanya. Terdapat desa kecil bernama Desa Pesisir    bagian timur kota bernama Kota Kabut, disebut demikian karena desa terletak di sebuah pesisir pantai.

Dijadikannya daerah pantai sebagai mata pencaharian warga lokal, terdapat saudagar sukses tua dengan badan yang tegap disertai mata yang berani dan rambut cepak yang memutih, dengan tatapan yang disegani warga di sana.

Ia pengusaha sumber daya laut berupa sejenis ikan dan tanaman laut, bersama teman-temannya, ia gemar sekali mengarungi lautan sejak ia kecil.

Nama yang sudah tidak asing untuk para pedagang dan warga desa di sana, ia adalah Pak Tosy. Seorang saudagar yang berhasil kembali membawa sumber daya laut 1-3 bulan sekali, guna memenuhi kebutuhan warga lokal.

Istrinya meninggal semasa perang yang berlangsung selama 4 tahun dan anaknya disandera pasukan kerajaan, atas tuduhan pengkhianatan.

Tepat 5 tahun yang lalu, rumahnya terkena ledakan sihir, pasca perang yang masih menyisakan hati yang masih berontak, Pak Tosy pun jadi sasaran bandit.

Ia sangat berjasa dalam membantu warga lokal pada masa perang berlangsung 5 tahun yang lalu. Pak Tosy mempunyai julukan Pemegang Jangkar dari Pesisir. didapatnya julukan tersebut sebab ia dan kawan berlayarnya berhasil mengusir pasukan Kerajaan Entarix yang kala itu mempunyai suplai sihir yang cukup untuk membuat Pak Tosy dan teman-temannya kewalahan.

Mengingat Pak Tosy tidak mempunyai tempat untuk tinggal, sekarang ia tinggal di penginapan Bibi Clarren. Bibi Clarren adalah saudara perempuan Pak Tosy, ia adalah tipikal orang yang penyayang dan peduli sesama, namun barangkali dia terlalu protektif. Sekaligus ia adalah guru dan ahli pedang Desa Pesisir, ia mempunyai paras awet muda dengan rambut pirangnya.

Berbicara tentang perasaan Bibi Clarren, sedih pun berlarut-larut setiap melihat kedatangan Pak Tosy, melihat hati yang tegar dalam dirinya. Mereka ditinggal orangtuanya dalam rangka diplomasi kerajaan, kondisinya tidak diketahui sampai sekarang.

Di desa ini,Pak Tosy dan Bibi Clarren merupakan salah satu orang yang tidak mempunyai crest, mereka hanya mewakili gen Suku Gera yang terbilang mempunyai fisik yang kuat, karena keturunan dari ibu hanya ras manusia biasa.

Akhirnya, Pak Tosy pun pulang pagi buta, setelah pulang mengarungi lautan, bersama teman-temannya yang juga pengusaha dan pedagang yang ikut berlayar, Pak Tosy bertemu Bibi Clarren. 

Bibi Clarren menyambut Pak Tosy  dengan rasa senang saudara laki-lakinya pulang dengan selamat, mereka pun melakukan rutinitas yang selalu mereka lakukan semenjak kecil, apabila Pak Tosy sehabis pulang berlayar, mereka selalu berkeliling pasar, entah melihat keadaan atau hanya sekadar mencari hawa kenikmatan.

Mereka senang bercerita sepanjang jalan dan menyapa para pedagang dan warga yang lewat.

Sembari menyapa pedagang, sekian detik Pak Tosy memalingkan pandangannya, ia tertuju pada sebuah bangunan bekas asrama semasa perang.

Pak Tosy melihat seseorang dengan selendang emas dan gelang biru terang di tangannya, sedang menaruh keranjang di belakang asrama tersebut.

Pak Tosy pun sontak menghampiri keranjang tersebut, Bibi  Clarren terkejut dan hanya terdiam untuk sejenak, Pak Tosy berusaha mengejar orang yang menaruh keranjang itu, tapi sayang orang itu pun berhasil kabur. Pak Tosy segera melihat isi keranjang tersebut. Ia dibuat terkejut dengan isi keranjang yang ternyata seorang bayi, terdapat kertas kecil yang tertulis dengan bahasa asing.

Bingung, ia tidak mengerti bahasa tulisan yang tertulis dikertas tersebut, datanglah Bibi Clarren dengan rasa penasaran.

Bibi Clarren
'Tosy! Apa yang kau temukan disana?'

Pak Tosy
'Seseorang menaruhnya disini, aku pun kaget melihat isinya seorang bayi, orang yang menaruhnya meninggalkan sepucuk kertas, dengan bahasa asing didalamnya.'

Bibi Clarren
'Bahasa yang asing ya, mungkin dia punya maksud menaruh bayi disini, ada baiknya kita beritahu Hef.'

Pak Tosy
'Ide bagus Ren, baiklah aku akan bersiap diri karena waktu tempuh yang lama untuk kerumahnya.'

Bibi Clarren
'Hufft.. Mengapa kau masih memanggilku dengan panggilan Ren sih, ngomong-ngomong aku sudah persiapkan hidangan untuk makan malam, pulanglah dulu untuk beristirahat.'

Pak Tosy
'Ahhh, baiklah.'

Bibi Clarren
'Yang terpenting jangan lupa mandi Tosy, tubuhmu bau keringat tau

Akhirnya Pak Tosy membuat kesimpulan bahwa dia harus membawa kertas ini kepada pakar bahasa Desa Pesisir, Pak Hef namanya, ia salah satu veteran sekaligus ahli bahasa pada perang 5 tahun lalu untuk bagian komunikasi lintas basecamp, salah satu partner dan sahabat dari Pak Tosy dan Bibi Clarren.

Destiny of JuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang