pejuang yang hebat adalah pejuang yang menghargai lawannya.
*****
Malam ini aku berhasil menyelinap keluar dari rumah ibu, bukan tanpa alasan. Tanggal 7 adalah hari wajib untukku mengikuti pertandingan balap liar. Dengan mafia lainnya ataupun para anak geng motor.
Tentu saja, aku selalu mendapatkan predikat yang selalu memuaskan.
Dengan selalu menduduki peringkat tahta pertama dengan julukan,
" Si Angin Malam"Beberapa jam yang lalu xian menelfonku, katanya musuh ku kali ini dari geng motor elang, edgar namanya.
Jam tanganku sudah menunjuk pukul 23.45. aku sudah rapih dengan baju serba hitam, jaket hitam, sepatu hitam, tentu saja dengan motorku si hitam.
Aku menaiki si hitam melaju dengan kecepatan di atas rata rata. Aku tidak boleh terlambat, atau nanti nya musuh akan meremehkanku.
Ramai.
Semua orang berbondong-bondong menyaksikan balapan malam ini." Rein"
Suara laki laki yang tak asing lagi bagiku." Hei bro, apa kabar?" Ucapku sambil tos salam persahabatan.
" Ya elah tambah keren aja lu rain. Gila gila..." Tangan kekarnya menepuk pundakku.
" Btw, gue ga pernah liat lo lagi sih niel?" Tanyaku pada daniel. Yes daniel itu sahabat ku.
" Biasa, ada urusan ke luar kota..."
Aku hanya menganggukkan kepalaku paham.Suara dari ujung sana, dari si pembawa acara. Tanda pertandingan akan di mulai.
"Gue duluan ya niel."
" Semangat bos quw..."
Aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum ke arahnya.
Ku lihat mata edgar tak berhenti menatapku. Matanya yang tajam persis seperti burung elang. Membuat ku risih.
Menyebalkan!" Hei, apakah lawanku ini perempuan? Bagaimana bisa aku melawan dia. Sungguh lawan yang tidak sepadan."
Edgar berucap dengan nada meremehkan." Bacot anjing! Laki laki kok banyak omong. Kebanyakan laki laki memang besar omongnya doang, tapi tindakan nya nol"
Rahang laki laki itu mulai mengeras, tangannya mengepal kesal, gigi nya saling menggertak satu sama lain.
" Oke kita buktikan di jalan."
Ujar edgar ketus.Setelah bendera di kibaskan oleh seorang wanita.
Motorku, si hitam. Melaju dengan kecepatan luar biasa. Meninggalkan laki laki sombong itu.
Sorak sorai dari penonton menyemangati.Namun sial, dia berani menyusul.
Setelah sekiranya sudah tidak terlihat dari penonton dia mendahului ku. Sengaja menabrak nabrakan body motornya.
Membuat ku kehilangan kendali dan..Bukkk
Aku menabrak pohon besar di tepi jalan. Dan terpental sedikit dari jalan. Pelipis ku agak sedikit sobek dan darah mengalir agak deras.
Aku tidak memperdulikan nya, yang aku pikirkan sekarang adalah aku harus menang. Agar tak mau di remehkan lagi oleh laki laki brengsek itu.Aku berusaha berdiri walaupun kakiku agak sedikit cedera. Dan tanganku terlihat tergores dan banyak luka memar.
Aku mengendarai si hitam dengan kecepatan yang luar biasa, tak peduli akan apapun. Yang terpenting aku menang.Akhirnya setelah 15 menit, motor kami pun berhimpit sambil menabrak satu sama lain.
Aku harus menang bagaimana pun caranya. Batinku
Aku menambah gas di atas kecepatan rata rata, dan sedikit lagi finish
Sudah ku dengar sorak sorai dari para penonton, menunggu sang juara.
Dan akhirnya....
Aku pun menuju garis finish. Dan dinyatakan sebagai pemenang.Aku lihat muka edgar merah membara, merasa di permalukan. Tangannya mengepal kuat, geram melihat ku.
Sedangkan aku hanya tersenyum licik.
Aku mecari benda pipih di saku celanaku.
" Halo xian, aku mohon bawa rain kembali ke rumah ibu. Aku tidak bisa pulang sekarang. Aku mengalami kecelakan"
".........."
" Aku tidak apa apa xian, hanya saja aku tidak mau ibu lihat aku terluka. aku takut ibu curiga."
" Thank you."
Aku memasukkan kembali benda itu ke saku celana ku." Reinnn, kau tak apa apa kah?" Tanya daniel.
Aku turun dari motor, entah kenapa kepalaku agak sedikit pusing. Darah segar pun tak berhenti mengalir dari pelipisku.
" Hei, kenapa pelipis mu berdarah rein?" Samar samar aku mendengar suara itu.
Kepalaku pusing bukan main, aku seperti dalam setengah sadar, bumi seolah berputar sangat cepat, tubuhku tak mampu ku tahan. Dan...
Brukkk
Semua gelap, aku kehilangan kesadaran.Tbc
Sayang kalian
Jamgan lupa vote and comment
Thanks
Salam manis dari rein
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
ActionHujan... Kau tau segala rahasiaku, tolong jangan menjadi penghianat seperti mereka semua...