"minumlah, ini akan membuatmu lebih tenang". Ucapnya memberikanku sebotol susu strowberry kesukaanku, waahh, namja ini benar benar keren untuk sesaat, bagaimana bisa dia masih mengingat minuman kesukaanku.
Perlahan aku meraih susu favorituku itu dari tangan lebarnya "gomawo" ucapku lirih. Di iringi dengan dia yang mulai terduduk di sampingku
"lama tak berjumpa, han yorin" ucapnya
aku menoleh ke arahnya "hm, sudah lama sekali kim mingyu" aku menusukkan sedotan kedalam susu strowberryku dan mulai meminumnya perlahan
"jadi, siapa gadis itu?" tanyanya "apa dia saudaramu?"
"aniya, dia karyawanku di caffe" jawabku ringan
ia terkejud dengan jawabanku. "lalu kenapa kau begitu ketakutan dan menangis sampai seperti itu?" protesnya.
"karna aku sudah menganggapnya seperti saudaraku sendiri, nasibnya kurang beruntung. ibunya adalah pasien di rumah sakit jiwa." jelasku. mingyu tersenyum, apa yang mebuatnya tersenyum. memangnya itu lucu?
"ya. kenapa kau tersenyum??" protesku
"kau sama sekali tidak berubah yorin~aa" ia tersenyum padaku. aku terdiam, mata kami bertemu beberapa saat. dan tak lama setelah itu, mira keluar dari ruang oprasi. aku melihat dia berbaring di ranjang yang di dorong oleh beberapa perawat dan dokter itu tak sadarkan diri. oh my, aku sangat tidak tega melihatnya seperti ini.
"dia akan kami pindahkan ke ICU." ucap salah satu perawat disana.
"ah, ne. khamsahamnida" aku membungkuk sebagai rasa hormat dan terimakasih. kulihat perawat dan beberapa dokter itu membungkuk memberi hormat kepada mingyu. aku melihatnya, senyumnya sangat manis sama seperti dulu.
kami memutuskan untuk duduk di sebuah kursi yang berada di atap rumah sakit. pemandangannya cukup bagus disini. Masih dengan susu strowberry, yang dibawakan mingyu untukku tadi . ini seperti tempat persembunyian yang sangat sempurna bagiku.
aku menengokkan kepalaku, melihatnya. pria berpakaian hijau dengan jas lab putih serta nampak id card tergantung disana yang bertuliskan 'RS Myungsang Ahli Bedah Umum Dr. Kim Mingyu' menurutku sangat keren di kenakannya. namuan hal sesederahana itu saja sudah membuatku kagum. kim mingyu, aku tidak menyangka bahwa kita akan bertemu seperti ini.
kami masih terdiam satu sama lain tanpa membicarkan apapun."itu........" kami berbicara secara bersamaan. "kau dulu" ucapku
"tidak, kau saja dulu" jawabnya. aku terdiam karna bingung. apa yang harus ku bicarakan
tik.... tik... tikkk
aku mengadahkan tanganku karna ku merasakan setetes air terjatuh di dahiku. dan benar saja, tiba tiba hujan deras menerjang. buru buru aku mengambil tasku dan hendak pergi. namun, aku terkejud karna mingyu tiba tiba memayungiku dengan jas dokternya. dan kami berlari menuju tangga. jarak tubuh kami begitu dekat. dan hal itu berhasil memicu detak jantungku dengan cepat. aku menuruni tangga dan berhasil selamat dari terpaan hujan yang deras.
namun mingyu masih memayungiku. mata kami bertemu, aku harus mendongak mentapnya karna postur tubuhnya sangat tinggi. dia adalah siswa paling tinggi di kelas. ia melepaskan payungannya padaku. dan kami tersadar akan lamunan sesaat kami tadi.
"go-gomawo" ucapkus sontak terbata-bata sembari melap lap tubuhku yang sedikit terkena hujan. ia hanya mengangguk mengerti. lantas kami kembali turun kebawah untuk melihat kondisi mira.
karna di ruang ICU kunjungan pasien dibatasi. jadi aku memutuskan untuk pulang.
"jangan khawatir, akan kupastikan dia baik baik saja." ucap mingyu menenangkanku.
"arraseo, hubungi aku jika ada apa apa" jawabku "aku pergi dulu" aku melambaikan tanganku padanya. ia hanya membalas senyuman. lantas aku berjalan dan keluar dari rumah sakit tersebut
to be continued
tadaaaaaaa, garing ya? hehe, maaf maaf.
selanjutnya adalah epilog dari cerita mingyu
jangan lupa komen dan vote ya. jangan jadi silent readers oke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Classmate
Fanfictionhan yorin, yang bertemu dengan 3 namja tampan yang pernah menjadi classmatenya. ada beberapa perasaan yang tak tersampaikan ketika mereka masih satu sekolah. akankah hal itu terungkap setelah mereka bertemu??