Chapter 10 : Visiting My Cousin

624 71 3
                                    

Rion POV

Sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Alvito. Kemarin ayah mengajak kami mengunjungi keluarga saudaranya, lebih tepatnya pamanku. Kapan terakhir kali aku mengunjungi pamanku, ya? Kira kira hampir setahun yang lalu.

Pamanku bernama Treffen Alvito. Ia merupakan kakak dari ayahku dan lebih tua empat tahun daripada ayah.Sekarang paman sudah berumur 38 tahun. Istrinya bernama Sarah Alvito dan sudah berumur 36 tahun.

Seperti yang kalian duga, ayah berasal dari keluarga Alvito. Setelah menikahi ibu, ia sah menjadi bagian dari keluarga Clement dan berhak menjadi kepala keluarga Clement.

Paman mempunyai 4 anak , 2 diantaranya anak laki laki, dan 2 lainnya anak perempuan. Anak tertua bernama Ray Alvito dan sudah berumur 16 tahun. Kebetulan minggu ini, ia tidak sekolah karena libur. Anak kedua bernama Ella Alvito dan sudah berumur 14 tahun. Dan anak anak terakhir adalah kembar. Yang lebih tua bernama Allan dan yang lebih muda bernama Anna.

Kalian mungkin bertanya tanya mengenai bagaimana hubunganku dengan para sepupuku. Oh, kalau itu tidak usah ditanya lagi . . . Entah dari pihak ayahku maupun ibuku, hubunganku dengan orang lain tidak pernah baik.

Setiap kali bertemu dengan sepupu sepupuku, aku pasti menjahili mereka dan mengacau. Akibatnya,kak  Ella menjadi geram padaku,juga Allan dan Anna takut padaku. Untung saja kak Ray orangnya sabar.  Tapi siapa tahu, diam diam ia menyimpan dendam padaku.

Membayangkannya saja sudah membuatku bergidik ngeri. Jangan sampai hal itu terjadi! Sosok kak Ray saat marah pasti sangat menakutkan. Kak Ray memang dikenal sebagai genius dalam ilmu pedang. Kak Elmer yang sudah kuanggap kuat pun, masih tidak bisa menyamainya. Apalagi, kalau sampai aku  yang melawannya. Auto tewas.

" Kak Rion kenapa? Kok mukanya pucat? " tanya Elina khawatir.

Tidak mungkin kan, aku mengatakan bahwa aku sedang membayangkan kemungkinan terburukku.

Aku menggeleng.

" Kakak tidak apa apa, kok " jawabku pada Elina.

" Kamu yakin? " tanya Elmer tiba tiba.

" Eh, i-iya, aku baik baik saja, kok " balasku pada kak Elmer.

Aku tidak pernah menyangka bahwa kak Elmer akan menanyaiku. Aku merasa agak senang. Itu artinya, hubungan kami sudah mulai membaik.

" Kakak, kakak! Lihat! " seru Elina sambil melihat keluar jendela.

Aku dan Elmer pun,ikut melihat keluar jendela.

" Kita sudah dekat " ucap kak Elmer pelan.

" Aku tidak sabar untuk bertemu dengan kak Ella dan kak Anna! " ucap Elina dengan nada gembira.

" Jadi Elina sudah punya rencana untuk melakukan apa saja bersama kak Ella dan Anna, ya? " tanyaku penasaran.

Elina mengangguk.

" Iya! Terakhir kali bertemu, kami berjanji akan berpiknik di taman bersama. Kak Ella juga berjanji akan memperlihatkan koleksi baju boneka miliknya " ucap Elina dengan mata yang berbinar.

Lucunya . . . Adikku memang lucu sekali.

Tapi . . .

" Terakhir kali kapan? Waktu itu aku ada, ya? "

" Kami sempat bertemu dengan mereka beberapa kali, ketika kamu masih dihukum " balas kak Elmer.

" Oh, begitu . . . "

* Tok, tok, tok , tok *

Terdengar suara ketukan pelan, dari arah luar pintu kereta. Kami bertiga langsung menoleh.

It Seems That I have Reincarnated as The Villainess Brother (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang