"asisten [nama kakak] pada Boss Ibu, masuk."
"Boss ibu disini. Keluarkan Putri Kecil dan arahkan pada target."
"target sudah berada di depan pintu."
"baik, Putri Kecil sudah siap di depan pintu."
"baik. Buka pintu dalam 3... 2... 1..."
Pintu pun kau buka dan kini Ushijima berdiri di depanmu dengan buku catatanmu di tangannya.
"kau meninggalkan ini."
"umh. Terima kasih."
"Boss Ibu pada Putri Kecil, ajak dia untuk ke ruang tamu."
"ermm... Apa kau ingin berkunjung ke rumahku? Maksudku, kau pasti lelah berjalan dari sekolah, bukan?"
"tidak. Tapi terima kasih."
"asisten [nama kakak] pada Putri Kecil, bujuk dia dengan wajah memelas."
"eh?"
"ya! Itu ide yang bagus!"
"tapi itu-..."
*************
Kau hanya menenggelamkan wajahmu dengan malu saat berjalan ke arah sekolah.
Kejadian kemarin masih terngiang ngiang di pikiranmu. Bagaimana kau menunjukkan wajah memelas pada Ushijima seperti-.... Err... Lupakan.
Tapi untunglah ibumu datang dan mengajak Ushijima mengobrol meninggalkanmu memberi balasan pada kakakmu.
Sesampainya di kelas, kau menyimpan tasmu di samping meja dan menenggelamkan wajahmu di lipatan tangan. Menutup wajah memerahmu.
"memalukan!" umpatmu kesal dan menggebrak meja meninggalkan seribu pertanyaan di benak seluruh temanmu di kelas.
Kau bangkit dan melangkah ke vending machine di dekat gym untuk membeli susu kotak atau yoghurt untuk menenangkan diri.
Kau meraih uang koin di saku seragammu dan memasukkannya ke dalam vending machine dan menekan dua tombol di antara susu kotak dan yoghurt. Ini caramu untuk menghemat uang tentunya.
Dan tebaklah siapa yang ada di sampingmu sekarang.
"BUFTHH!!-.... Berhenti membuatku terkena serangan jantung!"
"aku tak membawa ponsel untuk menelpon rumah sakit."
"bukan itu! Maksudku kau selalu mengagetkanku!"
"maaf..."
"hahh... Lupakan. Juga soal kemarin. Lupakan itu juga."
Dan wajahmu kembali memerah mengingat hal kemarin.
"kau sakit?"
"a-aku tidak sakit!"
"wajahmu memerah."
"ohhh... Ya..."
"kau butuh tisu lagi?"
"tunggu, apa? Kau masih membawanya?!"
"ya. Untuk berjaga jaga."
"tidak, terima kasih. Aku dengar pelatih tak akan datang hari ini."
"ya."
Dan suasana canggung menyelimuti kalian. Lagi.
*********
"s-sumimasen..."
Kau membuka pintu gym setelah mengikuti pelajaran tambahan. Semua anggota tim voli sudah berada di dalam gym.
"[name]-senpai!"
"[name]?"
"ah! [name]-chan sudah datang!"
Kau hanya tersenyum sebagai jawaban dan berjalan memasuki gym sebelum seseorang berdiri di hadapanmu.
Yap! Ushijima menatapmu lekat lekat dan kemudian tangan besarnya menarik tanganmu keluar dari gym.
Kau yang tidak mengerti apa yang terjadi hanya mengikuti Ushijima tanpa protes sama sekali.
Dan kita lihat apa yang sebenarnya terjadi...
**************
"oh ya. Aku penasaran. Bagaimana Wakatoshi menembak [firstname]." Ohira.
"umh! Aku juga!" Goshiki.
"bisa kau ceritakan bagaimana kau menembaknya, Wakatoshi-Kun? Jangan kalau kau-...." Tendou.
"aku memintanya menjadi manager." Ushijima.
Hening sejenak....
Dan otak Tendou masih memproses yang sebenarnya terjadi.
"oh! Kau ingin lebih dekat dengan [name] dengan menjadikannya manager! Ya kan?" Tendou.
"tidak juga." Ushijima.
"Wakatoshi-Kun.... Yang benar saja... Kau tak menyatakan cintamu?" Tendou.
"tidak." Singkat, padat, jelas. Dan Tendou akhirnya komat kamit dengan menepuk jidatnya. Anggota yang lain bersweatdrop ria.
"tapi kau menyukainya, kan?" Semi.
"sedikit." jawab Ushijima datar.
"kalau begitu, sekarang peluangmu untuk memperbaiki kesalahanmu, Wakatoshi!" Tendou dengan semangat juang 45.
"caranya?"
"bilang saja aku menyukaimu atau aku mencintaimu atau apa saja yang bisa membuatnya menyukaimu juga! Cari sesuatu yang kalian sukai bersama agar kalian bisa lebih dekat!" ucap Tendou.
"kau memang hebat, Senpai!" Goshiki.
"yup!"
Krieet!!....
"s-sumimasen!"
"[name]-senpai!"
"ah! [name]-chan sudah datang!"
**************
"ka-kau akan membawaku kemana?!"
"ke tempat sepi."
Dan kemudian jantungmu berdetak kencang dengan wajah memerah seluruhnya. Dan pikiranmu melayang ke hal hal yang aneh dan kalian pasti tahu kan?
"tapi kenapa?"
"agar orang orang tak mendengar kita."
Holy S**t! Dan kau hanya menutup wajahmu yang kini sudah memerah karena otakmu yang lebih ngeres dari gurun sahara.
Dan sampailah kalian di atap sekolah. Kau bisa melihat gerbang sekolah tak jauh di depan sana.
"dengar baik baik. Aku hanya akan mengucapkannya sekali."
Kau kemudian ingat bagian manga yang kau baca dari teman temanmu. Wajah Ushijima samar samar bersemu merah dan kemudian-....
"aku menyukaimu...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Volleyball!! [Ushijima x Reader]
RandomApa yang akan kau lakukan ditengah keegoisan seseorang? Menyerah dan menunduk di hadapannya begitu saja? "jadi, apa salahnya kita menjadi egois juga?" Pair: Ushijima Wakatoshi x Reader Haikyuu!! © Haruichi Furudate Volleyball!! © Grimsley_Unova