4

16 2 0
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.

"Cukup ayah, aliya sudah tau jawabannya dengan kegugupan ayah" aliya melepaskan tangannya dan berdiri. Zulhan memengang tangan aliya
______________

"Aliya dengarkan ayah dulu sayang, aliya salahpaham. Ayah ingin menikah lagi ayah ingin keluarga kita menjadi lengkap, ayah gak mau kamu kesepian"

"Aliya sudah biasa kesepian" jawabnya dingin

"Aliya jangan begitu ayahmu ingin keluarganya menjadi lengkap, dan tidak membuatmu kesepian dirumah. Lihatlah marsya kamu bisa bermain denganya setiap hari" ucap Oma

"iya aliya jangan gitu yaa, aunty janji akan mengabulkan semua keinginan aliya"

Semua keluarga aliya terus saja membujuknya agar mengizinkan ayahnya menikah lagi

Aliya menghempaskan tangan zulhan dengan kuat "Lepas, kalian sama saja. Kalau ayah ingin menikah lagi silakan aliya mengizinkan dan jangan perduli lagi terhadapku, perdulikan saja calon anak istrimu itu" ucap aliya penuh penekanan. Aliya lari ke kamarnya dan menutup pintu kamar dengan keras.

"ALIYA" teriaknya marah

"Sabar dulu zulhan, biarkan aliya tenang dulu" ucap papah zein

"Maafkan cucu kami ya aisyah marsya" mamah ulfa merasa bersalah atas apa yang cucunya katakan sama calon menantunya.

"Gapapa ko mah lagian kan aliya butuh waktu untuk menerima semua ini"

_

_ _ _ _ _
Setelah kejadian itu aliya masih tidak mau berbicara pada siapapun.

Kamar Aliya

"Bunda apakah sebaiknya aku mengizinkan ayah?"
"Tapi aliya takut bunda, aliya takut ayah tidak menyayangi aliya lagi"
"Bunda aliya harus bagaimana? Aliya ingin ayah bahagia. Apakah ini jalannya untuk membuat ayah bahagia?" ucap aliya memandang foto bundanya.

Lamanya berfikir aliyapun memutuskan untuk mengizinkan ayahnya menikah. Aliya turun ke bawah dan disana sudah ada ayah, oma, dan aunty.

"Omaa" panggil aliya

"Aliya sini sayang" Aliya duduk di samping omanya, zulhan melihat putrinya.

"Aunty minggir, pindah duduk disana" usir aliya sambil menunjuk kursi kosong

"Gak kamu aja yang duduk disana, lagian kan kamu bisa duduk disamping aunty" jawab Hasna tak mau kalah

"Gak mau, Aliya mau duduk samping oma. Aunty cepat pindah"

"Gak Aliya saja"

"Aunty"

"Aliya"

"ishh Oma liat aunty" rengek aliya, zulhan sama mamah ulfa hanya melihatnya pusing. Kejadian ini bukan sekali dua kali malahan sering.

"Aliya sayang kamu bisa duduk disamping ayah sini" ucap zulhan sambil menepuk kursi sebelahnya

"Gak aliya mau sama oma, aunty cepat pindah ngalah napa sama ponakan sendiri" rengek aliya

Zulhan menghela napas pasti putrinya masih marah. papah zein yang mendengar keributan diruang tamu langsung menghampirinya

"Eh ada apa ini ribut ribut" ucap papah zein, aliya menghampiri opanya

"Opa liat aunty, dia gak mau pindah duduk. Aliya mau duduk sama oma" adu aliya

"Ya ampun kalian ini selalu saja bikin ribut gak pernah akur. Hasna kamukan udah besar ngalah dong sama keponakan sendiri"

"Tapi pah, aliya kan bisa duduk di sana. Malahan bisa duduk disamping ka zulhan" ucap Hasna menunjukkan kursi kosong samping zulhan.


"Aliya kamu kan bisa duduk samping ayahmu" ucap papa zein

"Gak mau opa, aliya mau duduk sama oma" ucapnya sendu. Aliyapun  mengeluarkan jurus ampuhnya ya apalagi kalau bukan menangis. Semuanya panik

"Aliya jangan nangis dong sayang. Hasna pindah dong, ngalah sama keponakan sendiri" ucap zulhan panik

"Hasna ngalah dong, kamu taukan aliya gimana. Ngalah yahh" ucap mamah ulfa lembut

"Cepatlah hasna pindah" suruh zulhan

"Aunty jahat" ucap aliya terisak

"Hahhh yaudahlah dasar tukang ngadu, cengeng" ucap hasna mengalah

"Makacihhh auntyyy" ucap aliya girang menghapus air matanya, lalu duduk disamping omanya memeluk dengan erat.

"Ya sudahlah opa mau istirahat dulu, jangan ribut lagi" perintah papah zein. Lalu pergi ke kamarnya.

"Gak janji" ucap aliya dan hasna bersamaan. 


"Aliya sudah makan?" tanya zulhan, aliya menggeleng dipelukan omanya tanpa melihat zulhan.

"Kenapa belum makan? Makan ya nanti kamu sakit"

"Tidak nafsu"

Zulhan pindah duduk menjadi di samping putrinya "Jangan gitu dong sayang"
Ucap zulhan mengelus rambut aliya

"Aliya mengizinkan ayah menikah" ucapnya tanpa basa-basi

Semua orang kaget

"Aliya jika kamu gak mau ayah menikah lagi, jangan di paksakan sayang. Ayah gak mau kamu terpaksa dan membuat kamu tidak nyaman"

Aliya mendongakkan kepala melihat wajah ayahnya "Tidak ayah aliya mengizinkan ayah menikah lagi. Tapi dengan syarat"

"yahhh kenapa ada syaratnya sayang"

"Syarat aliya mudah ko. Cukup ayah selalu ada di samping aliya, memanjakan aliya, menyayangi aliya itu saja ayah"

"Ya ampun cucu oma ternyata gak mau ada saingan ya"

"Iyalah oma, aliya gak mau ayah melupakan aliya, apalagi mengabaikannya"

Semua orang terkekeh, astaga aliya ini benar-benar

"Iya sayang ayah janji akan selalu menyayangi, membahagiakan, yang paling utama akan memanjakan putri ayah yang cantik ini" ucap zulhan sambil memeluk erat aliya mencium puncuk kepalanya

"janji" aliya mengacungkan kelingkingnya, zulhan pun melakukan hal sama "Janji"

"Tapi ayah, kalau ayah mengingkar janji itu. Maafkan aliya, aliya tidak akan menjadi aliya seperti dulu lagi" ucap aliya.

Entah kenapa aliya sangat takut jika ayahnya tidak akan menyayanginya lagi




Oke makasih telah membaca storynya aku semoga suka yaaaa

Maaf update kali ini ceritanya pendek.

Jangan lupa yaa!
Follow dulu wp @Oktaviawlnsr, Share ke temen-temen kamu supaya makin banyak yang bacanya, vote dan komennya juga aku tunggu yaaa.
Supaya semangat terus bikin ceritanya.

Makacihh sahabat online ku😇

HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang