Part 12

73 18 10
                                    

☘️🌷☘️

POV RAIHAN

Antrian es cream yang Yunna mau ternyata cukup panjang, hingga membuat ku segera bergegas kembali setelah berhasil mendapatkan es cream rasa mocha kesukaannya. Dengan kedua tangan ku yang telah mengengam es cream aku malah melihat Yunna berpelukan dengan seseorang pria.

Entah kenapa saat itu aku merasa seperti ada yang tertusuk tepat di jantung ku, sakitnya membuat tangan ku ikut gemetaran dan malah menjatuhkan es cream itu. Tapi aku tidak bisa bertindak apa-apa, karena mungkin aku merasa bukan siapa-siapa untuk nya dan mungkin saja itu orang yang di peluk Yunna sangatlah penting untuknya.

Aku memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu dan menitipkan kunci mobil ku ke valet.

🌸🌸🌸

Yunna sedang duduk di bangku taman mall menunggu Raihan yang sedang membelikannya es cream, dia menundukan kepalanya hingga dapat melihat tali sepatunya telah terlepas.

Saat sedang menunduk an kepala untuk memasang tali sepatunya sesosok bayangan ada tepat di depan nya, dia menaikan kepalanya berlahan sampai akhirnya melihat seorang yang sangat dia kenal, dia Marcello mantan pacarnya.

"Unn..aku bisa ngomong sebentar ?"

"Ga ada yang perlu di omongin" Dia pun segera berdiri dari duduknya dan beranjak pergi, tapi tangan itu telalu cepat untuk mendekapnya dalam pelukan

"Aku janji ini yang terakhir kalinya"

Dia hanyut dalam pelukan itu selama beberapa saat yang membuatnya gemetaran, hingga akhirnya sadar lalu mendorong pria itu.

"Mau apa lagi sih Cello" Lirih Yunna

"Unn, aku pengen ngomong sebentar aja"

Marcello kemudian mengengam tangan Yunna yang malah di balas dengan sebuah tepisan.

"Yaudah, tapi ga hari ini kalo ada yang mau di omongin, aku ada urusan sekarang"

"Ok Unn, tapi bisa buka blokirnya sekarang"

Dengan tangan yang masih gemetaran Yunna menunjukan layar ponselnya "ini udah, pergi sana"

Marcello tersenyum pasih, merasa punya sebuah kesempatan, dia pun segera berjongkok dan mengikatkan sepatu Yunna

"Ia aku pergi sekarang, tapi biar aku iketin tali sepatu kamu dulu ya"

Yunna hanya bisa terdiam membisu menatap Marcello mengikatkan tali sepatunya.

"Kamu tuh, dari dulu ga pernah bener nali sepatu nya"

Marcello pun mengelus rambut Yunna sambil tersenyum, lalu mulai pergi meninggalkannya.

Dengan rasa sakit yang tiba-tiba terasa lagi membuatnya sempat terbuyar dalam lamun yang membuatnya tidak berhenti menghentak-hentakan gigi. Suara pelayan yang berada tepat di depannya untuk memberikan pesannya akhirnya mampu membuat dia tersadar bahwa sedang menunggu Raihan.

Karena tidak juga kembali-kembali membeli es cream, akhirnya dia menghampir ke tempat kedai es cream itu, tapi selama beberapa saat di sana dia tidak juga menemukannya, lalu dia pun segera menghubungi Raihan.

-Message Line-

Yunna to Raihan

Han
Han
Raihan
Kampret lo dimana

Raihan to Yunna

📞 Panggilan suara tak terjawab pukul 19.43
📞 Panggilan suara tak terjawab pukul 19.46
📞 Panggilan suara tak terjawab pukul 19.50
📞 Panggilan suara tak terjawab pukul 20.00
Ribet lu
Gue dimana kek
pacaran aja sana
Kalo dia ga nganter lu pulang
Mobil gue masih di valet sama kuncinya

NO-AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang