Monyet tak berbulu
By tok dalang
Aku bumi, aku sangkar bagi ribuan benalu yang membuat luka.
Semakin lama mereka semakin berulah.
Menebang pohon, mengotori sungai, menghancurkan tanah,membakar hutan.
Aku marah, aku keluarkan isi perut ku dengan letusan gunung sebagai teguran.
Namun Mereka bilang itu hanya bencana.
Eh kutu tanah itu teguran.
Aku goyang se isi dunia, mereka mati bergelimpangan.
Namun lagi-lagi mereka bilang itu hanya bencana karena lempengan bumi atau apalah itu aku tidak tahu.
Eh monyet-monyet tidak berbulu, itu teguran.
berikut nya Aku rendam mereka dengan air bah hingga hancur rumah-rumah mereka.
Mengambang alat-alat elektronik di atas air spiteng berwarna coklat.
Mereka kemudian berkata, semua karena pemerintah tidak becus mengurus semua.
Eh ketek bau, mau kalian apa sih?. Itu semua teguran.
Sadar
Peka
Dan lihat
Semua kerusakan di buka bumi adalah karena ulah kalian.
Itu bukan hanya sekedar bencana.
Itu teguran atas semua perbuatan kalian.
Bumi kemudian berkata.
Jangan buang sampah kedalam aliran-aliran air indah ku.
Jangan tebang perhiasan-perhiasan hijau indah ku.
Jangan bakar taman-taman bermain ku.
Jika kalian tetap lakukan maka Murka ku akan semakin garang.
Aku pastikan kalian akan mati bergelimpangan.
Mengapung di air-air seram yang deras menghancurkan.
Bergelimpangan di bawah reruntuhan.
Dan berterbangan dalam kuat nya topan.
Wahai monyet-monyet tak berbulu. Jika ingin hidup lebih lama di dalam tubuh ku, maka jagalah semua yang aku miliki.
Aku bumi, sudah tua dan sebentar lagi akan di jemput ajal.
Aku harap kalian dapat memanfaat kan aku sebaik-baiknya.
Jaga aku wahai monyet-monyet tidak berbulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUA TENTANG CINTA
Storie d'amorekumpulan sajak dan puisi yang selalu di dengar di SPOON RADIO