-

84 11 2
                                    

Sampai saat ini, Sehun masih belum mendapatkan jawaban kenapa Junmyeon pergi malam itu dan tidak pernah kembali lagi. Apa pekerjaannya sangat banyak dan memerlukan waktu lama? Tentu saja bukan itu masalahnya. Pekerjaan apa yang membuat seseorang pergi selama 10 tahun?

Umurnya sudah 22 tahun, dia ada di jajaran murid top korea, masuk ke universitas ternama dengan nilai SAT nyaris sempurna. Tapi kenapa kakaknya tidak juga datang dan menemuinya? Bukankah dia sudah belajar dengan sangat baik?

Dulu, rumah keluarganya adalah salah satu tempat paling nyaman dan hangat yang ada di dunIa ini. Ada sup hangat ibunya, candaan renyah sang ayah, dan juga ada kakaknya yang hebat. Sehun meringis, bagaimana tempat yang luar bIasa itu berubah menjadi neraka dunia?

"Hyung! Nanti kalau sudah besar, aku mau jadi seperti Hyung!' Sehun berlari kearah Junmyeon, kemudian memeluk kakaknya dengan tawa yang melekat di bibirnya, kedua bola matanya memancarkan cahaya khas anak-anak yang silau dan lugu.

Junmyeon hanya tertawa dan membalas pelukan adiknya.

"Jadilah seperti Hyung yang pintar dan pandai olahraga, oke? Jangan lupa juga jadilah pria yang luar biasa nanti." Junmyeon mengecup pipi gembul Sehun, ingin rasanya Ia mengingit gemaa pipi adiknua itu.

"Hu'uh, pasti! Junmyeon Hyung adalah pahlawanku!"

Bagi Sehun kecil, Junmyeon Hyung adalah super hero paling keren.

Masa kecilnya bahagIa. keluarga berkecukupan, orang tua harmonis, kakak yang sempurna, semua orang pasti iri melihat kesempurnaan hidup Sehun. Bahkan, Semesta pun ikut iri dengan kesempurnaan itu.

*

Mimpi buruk pertamanya datang di usianya yang ke 8.

Keluarganya tertipu habis-habisan oleh salah satu investor perusahaan. Bisnis marbel yang awalnya sukses besar menjadi malapetaka dalam semalam. Perabotan rumah yang awalnya berkelas dirubah menjadi lebih sederhana. Setidaknya, rumah mereka masih aman.

Ekonomi keluarganya merosot drastis, tapi belum sampai menuju hancur. Ayah Sehun memilih bekerja menjadi karyawan kantor biasa dengan pengalamannya yang lumayan, ibunya memilih menjadi penata rambut disalah satu salon kecil, sedangkan untuk Junmyeon, Ia memilih meninggalkan bangku SMA untuk membantu ekonomi keluarganya.

Sehun yang masih kecil jelas tidak tahu apa masalah yang terjadi saat itu, tapi dengan melihat wajah lelah keluarganya, dia tahu kalau dia tidak pantas mengeluh dengan telur rebus yang dimakannya setiap hari.

Di usianya yang ke 10, Sehun mulai jarang bertemu junmyeom. Saat pagi hingga siang Junmyeon akan tidur dikamarnya, setiap Sehun ingin mengajak Junmyeon bermain ibu mereka akan mengatakan,

"Hyungmu lelah sehabis bekerja, biarkan dia tidur dulu ya.'' Kemudian Sehun akan memilih bermain diluar dengan temannya.

Saat malam hari, Junmyeon akan pergi keluar untuk bekerja. Pekerjaan apa yang dilakukan malam-malam? Sehun selalu menelan pertanyaan itu sebelum tidurnya.

*

Awal dari mimpi buruk keduanya adalah saat dia mendengar isak tangis kedua orang tuanya serta melihat wajah menyesal Junmyeon di ruang tengah di sabtu malam, minggu kedua, bulan april di tahun 2008. Atau mungkin sudah lebih lama dari itu.

Sorry, Brother.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang